008

112 15 4
                                    

Ada yang lebih indah melebihi kecantikan samudra.

Yaitu kilau mata mu yang berpendar indah bagai birunya laut.

Sama seperti rumah mu.

Selamat membaca
°
°
°

3 tahun lalu

Telah banyak anggotanya yang gugur didalam peperangan kali ini. Dazai sebagai komandan tertinggi membuatnya merasa bersalah. Tentu saja ia begitu, karena perhitungan strategi nya yang meleset membuat ratusan prajurit gugur sia sia.

Namun Atsushi, Sang Letkol Dazai mengatakan jika kematian pasti selalu ada di setiap peperangan dan siapapun yang gugur disaat itu bukanlah kematian yang sia-sia. Mereka mengorbankan jiwa dan raga untuk mempertahankan hal penting yang pantas untuk dipertahankan.

Dazai hanya tidak mengira jika musuh memiliki senjata terbaru serta perubahan strategi perang, padahal sudah enam bulan Dazai menyusup menjadi mata-mata di sana hanya untuk mempelajari kelemahan lawan. Akan tetapi takdir seakan memberinya kejutan, semua strategi dan kelemahan musuh yang ia pelajari itu sama sekali tidak terlihat sama. Mereka mengubah haluan seolah mengetahui keberadaan Dazai sebagai mata-mata mereka.

"Tidak mungkin mereka mengubah strategi dan taktik hanya dalam satu hari begitu saja, Atsushi." Dazai menolak saran Atsushi.

"Bisa saja. Mereka mungkin juga sudah menyadari keberadaan anda, Komandan."

"Aku rasa mereka tidak menyadarinya," ucap Dazai percaya diri.

Tentu saja jelas begitu karena ia memang diberikan julukan mata-mata bayangan. Ia telah melakukan misi penyusupan lebih dari 50 kasus dan tidak ada satupun dari penyamarannya yang terbongkar.

Dazai adalah mata-mata kelas atas. Ada yang salah dengan ini semua. Sebagai seorang intelejen, insting nya sangat kuat untuk mengendus seorang mata-mata lainnya.

"Aku yakin ada pengkhianat dari kita." Dazai kembali berujar dengan menatap Atsushi penuh awas seakan mencurigai nya.

"Pengkhianat? Tentu saja insting anda kuat tapi anda tidak boleh menuduh sembarang pasukan kita.," ucap Atsushi.

"Kenapa? Bahkan kau tidak boleh terlalu mempercayai orangtua sendiri bukan? Kau pernah dengar pepatah itu?"

"Memang benar...tapi kasus ini berbeda-"

"Komandan Dazai, saya hendak melapor!"

Interupsi dengan suara keras itu mengejutkan mereka. Dazai menatap satu orang tentara sejenak sebelum kembali menatap Atsushi.

"Kita lanjutkan lagi nanti." Kemudian Dazai pergi menghampiri prajurit itu.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Akibat kegagalan nya dalam mengemban tugas membuat Dazai kehilangan posisi Komandan nya. Kini ia hanyalah Letnan biasa sama seperti Atsushi. Iris coklat itu menatap datar Si Komandan baru, Fyodor. Senyum menjijikan yang sangat Dazai benci. Pria licik itu hanya menggunakan senyum manis sebagai topeng untuk menarik simpatik para petinggi lainnya.

Dasar penjilat menjijikan.

Setelah pelantikan pengangkatan Fyodor, resmi sudah Dazai berada dibawah kekuasaan pria licik tersebut. Hingga akhirnya ia bersama Atsushi diembankan tugas ke pulau terjauh dari Jepang.

Jika ingin mengusirnya dari militer, lakukan saja. Jangan membuatnya sengaja ditugaskan ke pulau terpencil seperti ini dengan bahan bakar helikopter serta kesehatan mesin yang tidak masuk akal.

Ocean || SoukokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang