Pagi berikutnya tiba, tidak ada yang spesial dengan pagi sebelumnya bahkan hal baik dan hal buruk bisa saja terjadi menimpa seseorang hari ini tanpa seseorang itu ketahui kedatangannya.
Sebelum pergi sekolah, kali ini Lisa menyempatkan diri untuk sarapan bersama Daddy dan Mommy, hanya saat itu Lisa bisa berkumpul dengan kedua orangtuanya, sisanya daddy dan mommy Lisa sibuk oleh pekerjaan.
"Lisa, bagaimana?" tanya Wonpil, daddy Lisa.
"Bagaimana apanya dad?" Lisa balik bertanya karena tidak mengerti atas pertanyaan Wonpil.
"Yeobo, kau belum memberi tahu rencanamu" Yoona mengingatkan suaminya, Wonpil.
"Rencana? Rencana apa mom, dad?"
"Ah, daddy lupa" ujar Wonpil untuk Yoona. "Jadi begini, semalam daddy mengajak appa Jennie makan malam keluarga, bagaimana kamu setujukan?" tanya Wonpil.
"Kalian mau bahas apa diacara nanti?" tanya Lisa.
"Bukan acara formal, tidak ada bahasan penting disana, pertemuan biasa antara 2 keluarga" jawab Wonpil.
"Kamu kira kami akan membahas pernikahanmu bersama Jennie?" tanya Yoona.
"Ne mommy"
Yoona tersenyum tipis sambil mengusap lengan Lisa. "Acara itu masih lama, jadi kamu fokus ke sekolahmu" ujar Yoona.
"Aku harap itu dibatalkan" ucap Lisa pelan.
"Yak!.." ternyata Wonpil mendengar bisikan suara dari putranya.
Lisa tak berani menatap mata Wonpil, ia alihkan kepada sepotong roti lalu memakannya.
"Yeobo..." Yoona menenangkan suaminya, agar tak berumpat kasar kepada anaknya.
"Jangan katakan hal itu atau kau akan dicap pria brengsek" ujar Wonpil.
"Pria brengsek? Bahkan aku tak berbuat kejahatan apapun" ucap Lisa pelan.
"Yak.."
"Yeobo..."
Lisa menyudahi sarapannya dan memakai tas ranselnya. "Mom, dad, aku berangkat dulu" pamit Lisa.
"Ne hati-hati Lisa-ya" pesan Yoona.
"Ne mommy"
"Aish, anak itu selalu kabur saat diperingati" ujar Wonpil setelah Lisa meninggalkan rumah Manoban.
"Eum, sangat mirip denganmu" sindir Yoona sambil mengumpulkan piring kotor dimeja makan.
"Yak" Yoona mengabaikan teriakan Wonpil dengan pergi mencuci piring.
"Istri dan anak sama saja" umpat Wonpil.
"Aku dengar yeobo"
***
"Mwo? Sudah ditutup?" Lisa tak percaya gerbang sekolahnya sudah terkunci, pedahal hari ini Lisa telah berangkat lebih pagi dari biasanya.
Lisa mendekatkan motornya kedepan gerbang lalu membunyikan klakson motornya, hingga satpam yang berjaga menghampiri Lisa.
"Ya, anak ini lagi" ujar sang satpam. "Kapan kau akan disiplin?" tanya sang satpam, namun diabaikan oleh Lisa.
"Pak, kenapa udah ditutup? Saya sudah berangkat pagi dari rumah" Lisa membela dirinya sendiri.
"Pagi jam berapa?" tanya sang satpam. "Jam 8? Sekolah dimulai jam 7" lanjut sang satpam.
"Aish, buka gerbangnya saya mau masuk" Lisa meninggikan suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
sister or wife (END)
Storie breviJENLISA X LISOO "Jisoo selalu hadir disampingku dalam susah maupun senang dan Jennie selalu membuatku tersenyum setiap saat ..." - Lisa. "... Siapakah seseorang yang sebenarnya aku cintai, salahkah jika aku mengharapkan keduanya menjadi satu ... Dou...