LD Chap 11

1K 119 46
                                    

Happy Reading

°
°
°
°
°

========================

Seminggu kemudian

" Bagaimana keadaannya ?" tampak kecemasan di raut wajah Sammy

" Masih sama..." ucap Saint lirih, sambil menatap sendu Pin yg sedang tertidur

" Aku tak mengira...kepergian Perth bisa membuat Pin seperti ini..." Sammy menatap sendu anak baptisnya

" Apa yg harus ku lakukan...aku bingung Sam..."

" Mau tak mau...kau harus hubungi Perth..."

" Tapi...aku..." ucap Saint gugup

" Kenapa...jangan bilang, kalau kau tak tau nomor ponselnya..." cicit Sammy, Saint hanya diam tertunduk

Saint meruntuki kebodohannya sendiri, karna tak mengetahui nomor ponsel Perth. Selama seminggu Perth berada di New York, tak pernah sekali pun Saint meminta nomor ponsel pria itu, begitu pun dengan Perth, ia tak pernah memberitahu nomor ponselnya kepada Saint

Tiga hari setelah kepergian Perth, Pin jatuh sakit. Badannya demam dan terus mengigau memanggil nama daddy nya.
Saint tak bisa berbuat banyak, untuk mengobati sakit Pin. Dia hanya bisa pasrah dan berdoa untuk kesembuhan anaknya.

" Mommyyy..." rintih Pin memanggil mommy nya, Saint mendekat dan mengelus rambut anaknya

" Ada apa sayang...Pin mau apa ?" tanya Saint lembut

" I miss daddy...mommy " suara Pin parau

" Pin kangen daddy ya..." Pin mengangguk lemah

" Where's daddy mommy...Pin ingin ketemu daddy..."

" Pin akan ketemu daddy...tapi Pin harus sembuh dulu...mommy ga mau Pin terus-terusan sakit seperti ini..."

" Mommy ga bohong ?" Saint hanya tersenyum tipis

" Mommy janji ?" Saint hanya mengangguk

" Kita akan ketemu daddy...mommy janji, tapi Pin harus sembuh dulu..." Mendengar ucapan mommy nya, seketika membuat Pin tersenyum tipis. Ucapan Saint terasa bagaikan magnet bagi Pin, untuk cepat sembuh agar dia bisa segera bertemu dengan daddy nya.

.

.

Bangkok

" Kau yakin dengan keputusan mu Perth ?" Perth hanya mengangguk lemas

" Tapi...kenapa mendadak, pikirkanlah sekali lagi..." Perth menarik nafas panjang, saat sahabatnya sekaligus asistennya mencoba meyakinkannya untuk membatalkan keputusannya

" Aku serahkan semua urusan perusahaan pada mu...hanya kau satu-satunya orang yg ku percayai saat ini..."

" Kau bisa percaya pada ku Perth...tapi...ku mohon, pikirkan lagi baik-baik..."

" Semuanya sudah ku pikirkan Jo...mungkin ini yg terbaik..." ucap Perth lirih, Jo hanya tersenyum miris

" Terbaik kau bilang...dengan melarikan diri ke Jepang...kau pikir itu jalan terbaik...pikirkan orang-orang di sekeliling mu Perth...pikirkan kedua orang tua mu, sahabat-sahabat mu...dan juga perusahaan ini...di sini masih banyak orang yg mencintai mu...jangan pernah menganggap jika kau sendirian Perth...kami semua...di sini, selalu ada untuk mu..."

Love Destiny ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang