Heungwoo.

299 23 4
                                    

Dia menoleh dan seperti terkejut.
Untung tempat ini sepi.

"Apa mau mu? Siapa kau?"
Tanyanya.

"Kau bahkan tak mengenali anak perempuanmu bukan?"
Tanya ku.

"Hah? Apa? Aku mempunyai anak 2 perempuan siapa kau? Gazelline atau Renata?" Aku terkejut.

Dia bahkan tidak menyebut namaku.

Apa aku salah orang? Tidak! Ini benar dia!

Aku membuka masker dan topiku.

"Ini aku"
Ucap ku dia membulatkan mata setelah tau itu aku.

"Kenapa kau terkejut? Kenapa? Bahkan kau tak menyebut nama ku? Siapa Gazelline? Siapa Renata!?"
Bentak ku.

Sehun.

Aku mendengar noona berteriak jadi aku memutuskan melepas earphone dan berbalik.

-------

"S-Sehun!?"
Pekik seungwoo.

Aku menoleh kebelakang melihat sehun yang kaget apa yang terjadi.

Dia.

Bertemu Daddynya.

"N-Noona?"
Sehun gugup langsung memelukku.
Dia menangis karna dia tau itu Daddynya.

"Ssshht, jangan menangisi peria sepertinya"
Aku mengelus kepalanya.

Aku melihat Heungwoo yang berjalan mendekatiku.

"Menjauh kau !! Kembalikan Dompet yang kau curi!"
Bentak ku pada heungwoo.

Rasa merindukan ku ada tapi lama kelamaan itu hilang karna dia sepertinya memiliki keluarga lain.

Heungwoo terlihat seperti pasrah.

Dia melemparkan Dompetnya.

"Jangan bertemu dengan diriku atau saudara ku yang lain!"
Ucapku

"Biarkan aku mengelus kepala kalian"
Ucap Heungwoo ingin mengelus kepala sehun.

Tapi tidak.

Aku segera menepisnya.

"Kau gila!? Pergi!!"
Ucapku berkaca kaca.

"Yn.. kenapa?"
Tanyanya.

"Kenapa? Kau tanya kenapa!?"
Bentakku.

"Noona.."
Suara Sehun memelan.

Aku memutar tubuhku dan menghampiri tubuh sehun lalu memeluknya.

"Apa anda punya keluarga lain?"
Tanyaku Tanpa menghadapnya.
Entah mengapa auraku tiba tiba seperti ini.

"Yn.. daddy—"
Belum selesai dia berbicara aku sudah memotongnya.

"Apa? Jangan mendekati keluarga saya kau lupa dengan Mommy bukan? Lebih baik kau ceraikan saja mommy."
Ucap ku tanpa melihatnya

"Apa kau tak tau seberengsek apa dirimu? Apa kau tidak tau seberapa terpuruknya keluarga ku? Apa kau tak tau mommy sempat tak bisa berjalan?"
Aku menanyainya bertubi tubi dia terduduk di lantai karna terlalu sedih dan menangis.

"Apa kau tau jeorin sudah pergi untuk selamanya ?"
Ucapku sengaja agar dia tau kesalahannya.

"D-Daddy t-tidak b—"

"Jangan beralasan, bukan kah kau marah kedia aku tak melupakan waktu itu"

"Bahkan aku masih ingat aku sempat berlari sekencang kencangnya ke ruang tamu untuk mengambil jeorin yang sedang menangis di ruang tamu"

Little brother - exo ( END ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang