8. Rasa yang berbeda

9 1 0
                                    

Ajari aku untuk melupukan seseorang
Tanpa harus menyakiti orang lain dan termasuk menyakiti kamu♡.

Kali ini Geng Bobrok Komunitas berkumpul kembali tanpa kehadiran si kembar jadi tongkrongan pun lumayan sepi.

Nisa yang hanya diam dari tadi akhir nya memulai percakapan duluan.

"Ada yang tau si Kembar kemana?" Tanya Nisa kepada teman teman nya.

"Gk tau Nis gue juga sempet hubungin Arka tapi gak aktif wa nya" jawab Zahra.

"Terus yang lain? Cakra?" Tanya Nisa lagi kepada Cakra.

"Gak tahu juga" jawab Cakra.

Semua nya diam kembali dalam keheningan dan Nisa hanya memikir kan Arka. Tak lama Aska pun datang dengan wajah yg pucat.

"Assalamualaikum" Salam Aska seraya mereka kompak membalas Salam nya.

"Waalaikumussalam" ucap nya bersamaan.

"Lo kemana aja? Arka mana?" Tanya Nisa beruntun.

"Arka lagi sakit nih gue juga sama dia tipes nya kambuh gara² gak makan mau hampir satu minggu, alhasil ya begitu" jawab Aska dengan kepala yang pusing.

"Ya udah ayo kesana, lo sama si Zahra aja jangan bawa motor sendiri" Ujar Nisa kembali. Mereka pun setuju untuk ke rumah si Kembar itu karna salah satu dari mereka sedang sakit.

Skippp

Mereka semua sampai dengan selamat dan memasuki rumah.
"Arka dimana?" Tanya Nisa.

"Di atas di kamar nya nanti juga ada tulisan Arka" jawab Aska dengan jamblang. Nisa pun tidak butuh lama untuk ke kamar Arka di saat Nisa datang Arka sedang tidur dengan nyenyak.

Nisa pun masuk dengan berhati hati agar tidak membangun kan Arka, jujur di saat Aska bilang kalau Arka sedang sakit Nisa langsung merasa khawatir tapi dia tetap menyembunyi kan rasa khawatir itu dan tetap bersikap tenang.

Nisa duduk tepat di sebelah Arka yang sedang tertidur tidak tahu arah angin dari mana dengan berani Nisa menyentuh kening Arka yang sangat panas dan mengelus pipi Arka dengan lembut sambil tersenyum.

"Enghhh" Arka pun terbangun karna dia merasa ada tangan yang sedang mengelus pipi nya dan menatap nya.

dan benar saja Nisa yang sedang menatap nya dengan malu sambil pipi yang bersemu merah sangat terlihat membuat Arka gemas sendiri, bagaimana tidak guratan merah itu sangat terlihat jelas di pipi Nisa dan membuat nya lebih cantik dan juga imut gemess banget ya Allah ucap Arka di dalam hati.

"Hehee maaf gue cuman anu itu loh itu apa nama nya haduhh gimana ini hehee" ujar Nisa dengan gugup sambil menenduk.

"Maaf ya yang kemaren gue hampir mau ngambil mahkota lo" ucap Arka dengan penuh penyesalan.

"Iya gpp ko udah di maafin" jawab Nisa dengan tersenyum.

"Beneran?" Tanya Arka memastikan

"Iyaa Arka" jawab Nisa lagi

"Gak boong?" Tanya Arka lagi
Nisa hanya menggeleng kepala bahwa jawaba nya 'tidak'.

"Nggak di bawa ke rumah sakit?" Tanya Nisa

"Nggak" jawab Arka "nanti juga ada dokter yang kesini" lanjut Arka
Nisa hanya mengaguk paham.

"Permisi tidak menggangu kalian kan?" Tanya seorang doketr di dekat pintu dengan wajah tertutup masker, Nisa menatap nya dengan bingung dia seperti pernah melihat nya apa lagi mata dengan manik Cokelat itu ahh tapi dia lupa.

Dia yang aku mauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang