20•°

3.9K 382 4
                                    

"Pah, Papah dengerin aku dulu dong" Sky mengikuti Argi turun dari lantai 2 sembari terus mengoceh agar sang Papah mau mendengarkan nya

"Gak Sky ini salah. Kamu itu bakalan jadi pewaris bisnis Papah, terus kalau kamu kayak gini apa yang mau diharepin? Gimana pandangan orang lain nanti sama kamu hah!"

"Papah pernah gak sih sekali aja dengerin penjelasan aku" Sky tetap bersikukuh untuk membujuk Arga agar mendengar kan dia

"Apa yang mau kamu jelasin sih Sky? Jelas jelas kamu sama Sea pacaran yang artinya kamu gay! Udah sekarang cepat akhiri hubungan kamu sama Sea dan kita pergi dari sini!"

Sky semakin terkejut dengan perkataan Arga ia kira membujuk sang Papah tidak akan sesulit ini

"Pah! Papah pernah nanya gak sih apa kebahagiaan aku? Papah pernah gak sih nanya perasaan aku gimana pas Papah dengan mudahnya ngambil keputusan? Sky gak perlu uang yang banyak Pah, Sky ngerasa hampa kalau Mamah sama Papah gak ada dan hati Sky kerasa hangat pas Sky bareng sama Sea. Sky cuma pengen bahagia"

Sky sedikit berkaca kaca, ia sudah muak mendengar kedua orang tuanya terus saja bekerja.

Tanpa Sky duga tiba tiba Arga memeluk tubuh sang anak, membuat Sky sedikit terkejut

"Sky Papah cuma gak mau orang lain jatuhin kamu, kamu putusin Sea oke! ini juga demi kebaikan kamu sama Sea" Sky buru buru melepaskan pelukan sang Papah

"Papah please, aku bakalan turutin permintaan Papah asalkan jangan pisahin kita berdua"

"Kalau Papah minta kamu buat masuk jurusan bisnis buat nerusin bisnis Papah gimana?"

Sky menghela nafas panjang, sedikit berfikir. Sebelumnya Sky tidak pernah tertarik dengan dunia bisnis namun jika itu yang diinginkan sang Papah agar Sky akan menyanggupinya

"Kalau itu mau Papah Sky bakalan turutin"

"Satu lagi, sekolah kamu bakalan Papah pindahin" Sky yang tadi sudah merasa lega dibuat bingung lagi dengan pernyataan sang Papah

"Pindah kemana? Terus kenapa?"

Airin datang dari arah dapur sembari membawa satu gelas air lalu menyodorkan nya kepada Sky

"Mamah setuju sama Papah, kita berdua butuh waktu Sky. Kamu bisa kan turutin permintaan kita?" Sky menatap sang Mamah yang ada di hadapannya

"Sky bisa balik lagi kesini kan?" Tanya nya sedikit khawatir

"Bisa Sky" Sky menatap kedua orang tuanya lalu mengangguk kecil, berjalan ke kamarnya lalu beres beres untuk mempersiapkan kepindahannya

***

Esoknya Sea juga masih belum mendapatkan kabar dari Sky membuatnya semakin khawatir

"Ibu Sky belum ngasih kabar sama Sea" ucapnya sembari memeluk sang Ibu manja

Reny sedikit tersentak lalu mengelus kepala Sea lembut "Sky belum ngasih tau kamu?"

"Ibu nyembunyiin sesuatu kan?"

"Gak nak, nanti Sky sendiri yang ngasih tau sama kamu" Sea mengangguk kecil ia sudah mempunya firasat kalau mereka bakalan di pisahin

Tak lama kemudian Sky datang ke rumah Sea dengan senyuman khasnya

"Sky" Sea menubrukkan dirinya ke dada bidang Sky

Sky mengecup kepala Sea sekali lalu sedikit menjauhkan badan nya agar ia bisa menatap mata sang kekasih

"Sea, Sky pamit pergi"

Sea sudah tau sewaktu waktu hal ini akan terjadi, tetapi rasanya tetap sakit

"Sky pergi kemana?" Suara Sea sedikit tercekat karena menahan tangis

"Sekolah Sky dipindahin jadi deket perusahaan Papah di luar kota, dan bakal diem disana buat beberapa tahun" bukan hanya Sea yang merasa sakit tapi Sky juga, ia dan Sea sudah bersama sejak kecil dan sekarang ia harus berpisah

"Terus hubungan kita gimana?" Sea susah payah menelan salivanya

"Mamah sama Papah gak nentang hubungan kita, tapi mereka berdua perlu waktu untuk nerima keadaan anaknya" Sky sedikit terkekeh agar mencairkan suasana "Sky janji bakal pulang lagi kesini, karena rumah Sky ada di sini" lanjut Sky sembari menunjuk Sea

Sea yang sudah tak kuat menahan tangis nya langsung memeluk Sky lagi, sedikit lega karena orang tua Sky masih memberi kesempatan untuk hubungannya

"Sea sayang Sky" ucap nya, membuat kedua hati anak adam itu terasa begitu hangat

"Sea... gua juga sayang banget sama lo, kalau lo rindu gua, lo bisa chat gua, kalau sewaktu waktu no gua gak aktif dan lo kangen, lo bisa liat ke langit karena kita masih bisa memandang langit yang sama"

"Ahh Ibu juga jadi sedih ngeliat kalian seperti ini" ucap Reny yang sedari tadi duduk di sofa

"Eh Ibu, maaf Sky gak bisa selalu ada di samping Sea" ucap Sky yang baru menyadari keberadaan calon Ibu mertua

"Gak apa apa nak. Cinta bukan berarti harus tetap berdampingan, tetapi berarti menetap di dalam hati satu sama lain"

Sea yang sedikit meneteskan air mata buru buru menghapusnya "jadi Sky pergi jam berapa?"

"Nanti sore, oh iya mamah juga ngajak kalian berdua makan siang bareng. Ayok"

Sea tersenyum lega, ya walaupun Sky bakalan pergi dan gak tau kapan mau pulang lagi kesini. Tapi Setidaknya ia masih bisa berhubungan melalui handphone

Sea juga tak menyangka jika kedua orang tua Sky akan membiarkan Sea tetap menjadi kekasih Sky.

Walaupun langit dan laut tak bisa saling menggapai setidaknya mereka masih bisa berdampingan

Walaupun langit dan laut tak bisa saling menggapai setidaknya mereka masih bisa berdampingan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Huhu maapkeun harusnya book ini udah tamat pas awal Februari tapi diriku lagi sakit mata(╥﹏╥) dan kayaknya bakalan lama update (╥﹏╥)

Ayy, 03-02-2021

SKY & SEA (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang