Chapter 17

286 32 0
                                    

Kini semuanya tengah beristirahat dipinggir lapangan.

Ada yang sedang berbincang ringan,ada yang bercanda bahkan ada juga yang sedang bermain dengan anak anak mereka contohnya seperti Soonyoung dan Jihoon.

"Soon"panggil Jihoon

"Ne?"sahut Soonyoung tanpa mengalihkan perhatiannya pada Jiyoung.

"Bisakah setelah selesai berlatih kekamar? Ada yang ingin aku sampaikan padamu"ucap Jihoon menatap Soonyoung yang juga kini menatapnya.

"Berdua"lanjut Jihoon

"Araseo Jihoonie"jawab Soonyoung mengganggukkan kepala.

Lalu keduanya kembali bermain dengan Jiyoung dan Soonji.

☆~~~~~☆~~~~~☆~~~~~☆~~~~~☆~~~~~☆

Skip selesai latihan

"Nah apa yang ingin kamu sampaikan chagi?"tanya Soonyoung duduk dipinggir ranjang.

Jihoon berjalan menuju lemarinya dan mengeluarkan sebuah botol kaca yang lumayan besar.

Lalu menggulung lengan gaunnya dan mengambil sebilah pisau kecil.

"Jihoon apa yang mau kamu lakukan?"tanya Soonyoung bingung.

Jihoon memasangkan cahaya pelindung agar tidak ada yang bisa mendengarkan pembicaraan mereka berdua.

Dan soal Jiyoung dan Soonji kedua bayi itu dititipkan oleh Soonyoung dan Jihoon pada Jeonghan dan lainnya.

Sret

Cuur...

Jihoon menggoreskan pisau kecil itu pada lengannya hingga membuat luka pada lengannya lalu darahnya dia masukkan pada botol kaca itu hingga penuh.

Soonyoung? Tentu saja terkejut bahkan dia sampai ingin berteriak jika saja tidak Jihoon cegah.

"Jihoon apa yang kamu lakukan?! Kenapa kamu melukai lenganmu sendiri?!"tanya Soonyoung khawatir.

"Tenanglah tunggu sebentar"ucap Jihoon santai.

Lalu botol kaca itu penuh dengan darah Jihoon dan Jihoon pun segera menutup kembali botol kaca itu.

"Toda mi sangre que está dentro de mí se convierte en sangre ordinaria y la sangre que está en esta botella de vidrio se convierte en sangre inmortal y puede hacer que alguien se cure e inmortal para siempre."ucap Jihoon dan seketika botol kaca itu bersinar bersamaan dengan luka dilengan Jihoon menghilang.

Darah yang semula berwarna merah pekat berubah menjadi berwarna peach.

"Espero que mi cabello pueda curar a alguien"setelah mengucapkan itu kini Surai Jihoon lah yang bersinar namun tidak mengubah warna rambutnya.

Jihoon berjalan mendekati Soonyoung dengan tangan yang memegang botol kaca berisi darahnya yang sudah berubah warna.

"Ambillah Soonyoung"kata Jihoon seraya memberikan botol kaca itu.

Soonyoung menerimanya dan kembali menatap Jihoon seakan bertanya 'untuk apa?'.

"Itu adalah darahku"ucap Jihoon

Soonyoung yang ingin mengatakan sesuatu pun tidak jadi dan berubah menjadi raut wajah kaget saat Jihoon kembali berucap.

"Darah abadiku dan bukan darah yang ada didalam diriku yang sudah berubah menjadi darah biasa,aku sudah membuat darah yang ada didalam diriku menjadi darah biasa agar tidak ada yang bisa menggunakannya dengan sembarangan dan darah dalam botol itu kubuat bisa menyembuhkan dan menghidupkan seseorang kembali.
Aku minta padamu agar tolong gunakan ini untuk orang orang yang membutuhkan,tinggal kamu campurkan saja dengan air putih dan minum,kamu mengerti kan Soonyoung?"ucap Jihoon

Love In The Forest [END✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang