Jaemin terbangun di lapangan luas yang sebenarnya ia tidak tahu persis dimana. Matahari terik sekali hingga Jaemin berkali-kali mengedipkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk.
Perlahan-lahan Jaemin bangkit dari tidurnya sampai akhirnya bisa berdiri. Ia memandang sekitarnya, kosong. Tidak ada apa apa disana bahkan satu helai daun pun. Lapangan ini terlalu luas untuk mata Jaemin agar bisa melihat apa yang ada disana.
Dengan gerakan cepat, awan gelap berputar tepat diatas kepala Jaemin, menurunkan hujannya yang awalnya rintik-rintik dan akhirnya menjadi hujan yang deras. Jaemin ingin sekali untuk berlari dan mencari tempat berteduh, tapi kakinya seperti tidak bisa bergerak. Dia hanya menatap hujan yang datang dan mengguyur kepalanya.
Rumput dan batu mukai muncul, tetapi rumput itu sangat panjang dan batu tersebut berwarna warni. Ikan pun muncul dari dalam tanah. Air hujan yang turun rasanya menusum bagi Jaemin. Sakit yang Ia rasakan saat terkena tetesan hujan.
Tak lama kemudian, gelombang air besar datang dari sebelah kiri Jaemin. Gelombang air tersebut semakin mendekat, dan mendekat ke arah Jaemin.
Datang juga gelombang yang sama besarnya dari arah kanan, Jaemin terlalu panik hingga tidak bisa kabur dari sana.
Dan akhirnya kedua gelombang itu bertabrakan.
Gelombang airnya sangat besar dan tabrakan yang dihasilkan juga cukup kuat. Volume air terus-terusan naik hingga Jaemin tenggelam kesana kemari.
Setelah mendapatkan kesadarannya, Jaemin berusaha untuk berenang naik keatas, tetapi rasanya air itu tidak ada habisnya bagi Jaemin. Dan anehnya lagi, ia bisa bernafas dalam air walau sebenarnya dirinya tidak bernafas. Ikan-ikan berenang, gurita bersembunyi di terumbu karang, dan penyu yang mencari ubur-ubur sebagai makanannya.
Setelah cukup lama Jaemin berenang dalam lautan tiada ujung, ia menemukan seberkas cahaya jauh di ujung kanannya. Ia mengira hanya pantulan cahaya matahari, tapi setelah ia lihat lagi, ikan yang berenang dari sana beberapa berwarna mengkilap keemasan, ada apa sebenarnya?
Jaemin terus berenang mendekati cahaya tersebut sampai ia menyadari bahwa ada gemuruh dari arah depannya. Ia tidak bisa melihat dengan jelas, tetapi ia bisa mendengar suara laki-laki yang lantang dan terdengar gagah mengatakan
"Tangkap dia! Dia mengkhianati keturunan raja!"
Sebenearnya Jaemin tidak tahu apa yang terjadi hingga ia mencoba kabur dari sana.
***
Jaemin membuka matanya dan mengatur nafasnya perlahan-lahan, tadi itu hanya mimpi, tapi itu terasa terlalu nyata baginya. Ia beranjak ke kamar mandi dan membersihkan dirinya yang penuh keringat karena mimpi semalam.
Hari ini si manis berpakaian rapih. Dalam balutan ripped jeans dan kemeja warna putihnya, Jaemin terlihat sangat menawan, ditambah dengan rambutnya yang ditata rapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sons of God | NOMIN
FantasyNa Jaemin, laki-laki manis yang sejak kecil takut dengan petir. Ia sering bertanya kepada dunia, dimana ayahnya? Tetapi ibunya selalu menjawab bahwa ayahnya sedang melihat mereka dari angkasa. Ia sangat ingin melihat wajah ayahnya. Ketika ia menang...