Confused

245 44 5
                                    

(Kyungsoo Pov)

"Kyung~~,Kyungsoo, Kyungsoo-yah" baru akan beranjak ke ruang klub suara bariton itu memanggilku. Aku sedapat mungkin untuk menghindar, walaupun dia pasti tau akan hal itu, bagaimana tidak suara besarnya itu membuat siswa-siswa langsung mengalihkan pandangan ke arahnya. Tapi aku tak peduli, aku terus saja berjalan dengan pura-pura memasang earphone di telingaku.

Sebenarnya aku kasihan padanya, ini sudah hari ketiga dia terus melakukan hal ini, setiap jam istirahat dan pulang sekolah dia selalu mendatangi kelasku, dan akupun sedapat mungkin untuk menghindarinya. Hingga kuputuskan untuk tidak ke klub hari ini, karena aku tau dia pasti akan mencariku juga disana. Bukan aku membencinya karena insiden atau apalah aku menyebut soal ciuman di studio musiknya beberapa hari lalu, namun aku karena itu membuatku menjadi bingung bahkan sangat kebingungan, bagaimana bisa aku membalas sebuah ciuman dari sesama namja sepertiku, bahkan saat itu detak jantungku begitu cepat.

Dan disinilah aku bersembunyi, di atas loteng gedung sekolah yang sepi. Yah tempat ini begitu sepi tapi udaranya dan suasananya begitu tenang, dan aku pikir memang tempat ini yang aku butuhkan saat ini. Dalam ketenangan ini aku masih berusaha mencerna kebingunganku soal Park Chanyeol, apa mungkin aku menyukainya?.

"Haisss tidak mungkin"
"Jangan gila kau Do Kyungsoo" kesalku sambil menggelengkan kepalaku tak beraturan

" Emangnya ada orang gila semanis dan seimut dirimu?" jawab seseorang tiba-tiba yang membuatku kaget bukan main

"Ma~maaf,, haisss" gugupku, rasanya wajahku ingin kutenggelamkan di sungai Han sekarang karena rasa malu ini. Akupun langsung segera beranjak pergi karena begitu canggung namun tanganku ditahan olehnya.

" Disini saja, kenapa harus malu Kyung, humm" sambil dia melemparkan senyum manisnya, dan akhirnya kami duduk bersebelahan sambil menyandar ke tembok

"A~aku bukan malu, tapi aku canggung, karena telah mengganggumu" kilahku yang pasti dia tau
"Tapi bagaimana kau tiba-tiba bisa ada di belakangku?" heranku

"Aku daritadi disini, sebelum kau datang"
"Sebenarnya ini tempat rahasiaku untuk beristirahat" jelasnya

"Maaf, Apa kau mendengar semuanya SeokJin?" tanyaku gugup

"Dengar apa, cuma teriakanmu dan menyebut diri sendiri gila" jawabnya diakhiri dengan tertawaan

"Haiss" desahku

"Ada apa Kyung?, apa ada yang mengganggu pikiranmu?" tanya nya

"Bukan hanya mengganggu, tapi membuatku bingung" jawabku

"Soal apa, Yeochin kah?" tanyanya nampak serius

"bukan!! Aku tidak punya yeochin" jawabku

"apa jangan-jangan masalah namchin" omongannya langsung membuatku terperanjat

"tidak mungkin, aku kan namja, bagaimana aku bisa berpacaran dengan namja juga" kilahku langsung dan jujur membuatku salah tingkah
"Haisss kau ini aneh" sambungku

"Kenapa tidak??"
"Kau tau Kyung, kau tipe namja yang banyak disukai namja juga"
"mungkin kau tidak menyadari itu Kyung" penjelasannya membuatku kaget

"Kau ada-ada aja SeokJin"
"Mana ada tipe seperti itu" balasku, dan langsung berdiri bermaksud meninggalkan tempat itu

"Ada, bahkan banyak Kyung"
"salah satunya aku juga menyukaimu" jawabnya langsung membuatku membeku di tempat.

*********

(Chanyeol Pov)

Sudah tiga hari Kyungsoo menghindariku setelah kejadian aku menciumnya di studioku itu. Jujur aku mengutuk diriku betapa bodohnya aku, bukankah seharusnya aku tidak langsung main sosor seperti itu. Aku mengerti pasti Kyungsoo merasa kaget atau bahkan takut melihatku, maka dari itu aku ingin menjelaskan bahkan kalau perlu menyatakan perasaanku padanya.

Aku akan mengambil resiko kalau Kyungsoo merasa aneh setelah aku menyatakan perasaanku, bahkan aku saja pun merasa aneh, bagaimana tidak, aku yang tidak pernah merasakan rasa suka sedikitpun pada siapapun, padahal banyak yeoja-yeoja pengikut channel youtube dan instagramku yang menyatakan cinta padaku. Tapi entah kenapa harus seorang Kyungsoo yang sesama namja yang bisa membuatku jadi seperti ini.

Dalam tiga hari ini aku selalu datang mencarinya ke kelasnya saat jam istirahat dan sepulang sekolah, namun dia mampu lebih cepat dan berhasil menghindariku. Bahkan tadi di saat jam istirahat aku melihatnya dari belakang dan terus memanggilnya, namun dia seperti tak mendengar atau pura-pura tak mendengarku sambil memasang earphone.

Aku terus mengikutinya, namun nampak dia sedikit mempercepat jalannya, tapi sepertinya aku tahu dia menuju ruang klub penyiaran maka segera ku menuju ke sana melalui jalan yang berbeda. Namun sesampai di ruang klub penyiaran ternyata nihil, diapun tak kutemukan, dan kuputuskan bertanya pada JongDae yang kebetulan lewat saat itu.

"Jongdae,, apa kau lihat Kyungsoo?" tanyaku

"Kyungsoo, entahlah, tadi Suho Hyung juga mencarinya karena dia belum memberi naskah siaran hari ini"
"Tuh Suho Hyung, aku siap-siap mau siaran dulu" lanjutnya

Akupun langsung meghampiri Suho untuk bertanya soal Kyungsoo

"Hyung, apa kau melihat Kyungsoo?"

"Baru saja aku melihatnya sih, waktu aku memberi naskah topik siaran yang akan dibawakan Chen dan Wendy hari ini"
"Memangnya kenapa?" tanyanya balik

"Tidak,,tidak"
"Humm~~ ini hanya soal jadwal latihan kami" jawabku gugup

"Oh begitu,,humm"
"yaudah, kutinggal ya, aku harus mengurus siaran sebentar lagi" pamit Suho.

Akupun memutuskan untuk melihat-lihat proses siaran mereka sebentar, sebenarnya harapanku adalah Kyungsoo akan kesini. Namun sia-sia karena sudah hampir setengah jam aku disini tak ada tanda-tanda Kyungsoo akan datang.

Akupun berjalan sedikit lemas keluar dari ruangan klub penyiaran, aku yakin Kyungsoo tau aku mengikutinya dan akhirnya dia berhasil lagi menghindariku. Namun tak begitu lama aku melihat Kyungsoo turun dari tangga yang sepertinya dia baru saja dari atas atap sekolah, akupun bergegas akan mengejarnya, tapi langkahku terhenti karena kulihat Kyungsoo tak sendiri, dia disusul oleh SeokJin, yaah SeokJin salah satu teman sekelasku. Jujur aku langsung terpaku. Ada rasa marah, sedih melihat mereka berdua seperti itu, bahkan mereka keluar dari atap sekolah yang semua tau tempat itu sepi. Pikiranku menduga-duga apa hubungan mereka dan apa yang mereka lakukan berdua di atas sana.

"Ahhh sialan" amukku dengan menghempas tanganku.

ToBeContinue

*Sorry,, silahkan komen jika ada typo atau kritikan dari tulisan yang sangat amatir ini... saran kalian juga sangat aku harapkan untuk membuat tulisanku lebih baik lagi, asal sopan yaa 😊

123 LiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang