Possesive Playboy

13.6K 1.3K 176
                                    

Happy reading ✨

************

Seorang gadis berjalan menuruni tangga, saat ini dia hendak ke perpustakaan yang berada di lantai satu.

Rheina Amanda. Gadis manis yang merupakan murid kebanggaan di sekolahnya, gadis sederhana yang tidak memperlihatkan kekayaannya, dia di kenal banyak siswa bukan karna kekayaan, tapi prestasinya lah yang membuatnya terkenal di sekolahnya.

"Rhein," panggil seorang pria yang sedang berjalan mendekatinya bersama seorang gadis yang menempel padanya.

"Kenapa?" tanya Rheina malas, pasalnya laki-laki itu sangat suka mengganggunya.

"Kemana?" bukannya menjawab, pria itu malah balik bertanya kepadanya.

Alderic El Zafran. Pria yang kerap di sapa Al itu merupakan Mostwanted SMA Galaxy, pria yang di idam-idamkan seluruh siswi di sekolahnya, karena ketampanan dan kekayaannya. Sedangkan gadis yang bersamanya adalah Amelia, salah satu dari beberapa pacarnya.

"Perpus," jawab Rheina kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.

Al langsung melepaskan tangan Amel dari lengannya lalu berlari mengejar Rheina, sedangkan Amel sudah mencak-mencak tidak jelas karena kesal di tinggalkan.

"Al, kok aku di tinggal?" teriak Amel.

"Gue sibuk," jawab Al.

"Ngapain sih lo ngikutin gue?" tanya Rheina.

"Jagain, Lo," jawab Al.

"Gue nggak butuh di jagain sama lo. Mending lo jagain cewe- cewe lo sono, ntar di gondol kucing," ucap Rheina.

"Bodoamat," balas Al.

Rheina berjalan menyusuri rak-rak buku, setelah menemukan buku yang dicari, dia duduk di salah satu bangku kosong yang ada di sana, sedangkan Al hanya mengikuti dari belakang.

"Udah makan?" tanya Al yang kini duduk di samping Rheina.

Rheina mengalihkan pandangannya dari buku ke arah, Al. "Diem! kalo lo masih mau di sini, jangan ribut," ucapnya yang di balas anggukan oleh Al.

"Tapi lo belum jawab pertanyaan gue," ucap Al. Rheina yang hendak kembali melanjutkan bacaannya pun menoleh dan menatapnya dengan tajam.

"Belum. Sekarang lo diem, sekali lagi lo ngomong, gue tonjok, Lo," ucap Rheina.

Al mengangguk, dia berdiri dan mendekatkan mulutnya ke telinga Rheina. "Gue pergi, ntar gue ke sini lagi," bisiknya.

"Nggak balik juga nggak papa," ucap Rheina.

Al mengacak puncak kepala Rheina lalu berlari keluar dari tempat yang dulunya sangat-sangat di hindarinya, tapi sekarang tempat itu sangat sering di kunjunginya.

Rheina yang melihat itupun menghela nafas lega. Dia mengembalikan buku yang di ambilnya tadi, lalu berjalan keluar dari perpustakaan menuju taman belakang sekolahnya.

Saat di koridor, tiba-tiba ada yang menarik kerah bajunya dari belakang, membuat gadis itu terkaget.

"Mau kabur dari gue?" tanya Al, orang yang menarik kerah baju Rheina.

"Dih ... ngapain gue kabur dari, Lo," ucap Rheina, kembali melanjutkan langkahnya.

"Takut baper, maybe," ucap Al, mengikuti langkah Rheina.

"Baper kagak, enek iya," ucap Rheina.

Gadis itu menghentikan langkahnya. "Lo ngapain sih ngikutin gue terus? pacar-pacar lo bisa marah ntar," ucapnya.

"Nggak akan," balas Al tanpa ekspresi.

"Iya, mereka nggak akan marah ke lo, tapi ke gue," ucap Rheina.

Al hanya menghendikkan bahunya, tanpa membalas ucapan gadis manis yang ada di sampingnya.

"Kemana?" tanyanya.

"Taman belakang, Lo samperin Amel aja sana, atau nggak Echa, atau pacar-pacar lo yang lain," ucap Rheina.

Al menarik kerah baju Rheina dan membawanya ke taman belakang, sesuai dengan tujuan gadis itu. Dia meletakkan kresek yang di bawanya ke samping Rheina.

"Makan," ucapnya.

"Buat gue?" tanya Rheina.

"Amel," jawab Al.

"Oh," balas Rheina.

Al yang geram pun membuka kresek yang di bawanya, dan memberikan sebungkus nasi ke pangkuan gadis manis itu.

"Makan!" perintahnya tegas.

"Ini beneran buat gue? nggak bayar kan? uang gue cuma buat ongkos pulang," ucap Rheina.

"Mau gue suapin?" tanya Al yang langsung dibalas gelengan oleh Rheina.

Hening beberapa saat hingga suara cempreng terdengar dari arah belakang mereka.

"Al, aku nyariin kamu dimana-mana tau, ternyata kamu disini," ucap gadis yang bernama Audri, salah satu pacar Al.

Gadis itu bergelayut di tangan Al, sedangkan Al hanya melirik sekilas lalu beralih menatap Rheina yang sedang asik makan tanpa memperdulikan gadis di sampingnya ini.

"Kamu ngapain di sini?" tanya Audri, dia menatap Rheina. "Ouh ... Pasti ngasih dia makan ya? kasian banget, pasti lo kelaperan," ucapnya.

Rheina mendongak, dia meletakkan nasinya ke kursi kosong yang ada di sampingnya lalu berdiri tepat di hadapan Audri.

"Ngasih makan?" tanya Rheina, sambil mengeluarkan uang dari sakunya dan memberinya ke Al.

"Gue nggak butuh kasihan dari, Lo," ucapnya lalu pergi dari sana.

Al mendorong Audri sedikit kasar lalu berlari mengejar Rheina.

"Nangis?" tanyanya.

"Ngapain sih lo ngikutin gue mulu? Kasihan sama gue? gue nggak butuh di kasihani," ucap Rheina.

Al menggeleng. "Ngapain gue kasihan sama cewe kaya, Lo?" tanyanya.

Rheina menghela nafas kasar. "Terus ngapain? Pliss ... Jangan dekat-dekat gue, gue bisa di bully sama pacar-pacar, Lo," ucapnya.

"Will not," balas Al.

**************






First part, semoga suka ya, makasih udah mau baca. Jangan lupa vote+ komen kalo suka

Stay healthy and seeyou 👋🏻

Possesive PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang