'I'm not angry I'm in pain And you put me here The person Supposed to love me More than anything'
"Hyung aku berjanji akan slalu ada disisi mu Hyung dan aku juga berjanji tidak akan pernah meninggalkan mu sungguh hehe"
Kalimat itu selalu terngiang-ngiang ditelinga jimin yang saat ini sedang duduk termenung memandang indah nya kita Seoul. Sendiri, ya sendiri akan selalu begitu
"Jungkook ah mana janji mu untuk selalu bersama ku? Dimana janji mu untuk tak pernah meninggalkan ku?" Jimin hanya bisa bergumam sendiri dengan linangan air mata
Sungguh tak habis-habisnya dunia memberi cobaan kepada pria mungil nan rapuh ini,seakan Mempunyai hati baja Tuhan selalu ingin melihat salah satu ciptaan nya ini menderita namun pria itu yakin jika suatu hari pasti dirinya akan mencoba apa itu kebahagiaan yang sebenarnya
"Setelah ini apa kah aku masih pantas menjadi bagian dari bangtan? Bahkan Taehyungie sudah sembuh tapi aku masih saja tak boleh menemui nya" lanjut nya lagi air mata nya sudah tak bisa ditahan saat bayangan dirinya yang disalahkan karna Taehyung yang ditemukan berdarah dan jimin berada disampingnya yang memegang pisau. Tapi sungguh jimin bersumpah dirinya tidak akan tega menyakiti sahabat nya yang paling berharga bagi jimin. Tapi apa lah daya,semua bukti mengarah kepada dirinya jimin juga hanya pasrah walau dirinya mustahil akan menyakiti sahabat nya sendiri
"Aku rindu amy yang menyoraki nama ku" pertahanan jimin runtuh dan terisak sendiri di kamar yang sunyi dan gelap hanya diterangi cahaya bulan yang menerangi ruangan dengan nuansa putih abu-abu itu
"A aku rindu saat seokjin Hyung memarahi ku karna tidak mau makan dengan porsi yang banyak. Aku rindu namjoon Hyung yang selalu mengadu pada ku karna merusak barang-barang seokjin Hyung. Aku rindu hoseok Hyung yang bercerita dengan senyum lebar nya. Hiks a aku rindu Taehyungie yang selalu bercerita tentang keseharian nya yang begitu aneh. Aku rindu yoongi Hyung yang selalu menyuruh ku untuk tetap bahagia dan tidak boleh menangis. Da--an Jungkookie aku rindu semua tentang nya aku masih tak percaya saat itu dia lah yang pertama menuduh ku hiks a aku tidak tau dia kenapa aku takut saat itu aku tidak pernah melakukan apa pun saat itu hanya saja ak----
Drrrrtttt drrrrtttt
Pandangan jimin yang awal nya fokus pada pandangan yang sangat indah dari atas sini teralihkan karna ponsel nya berbunyi dan segera jimin maraih ponsel tersebut saat tau siapa yang menelepon dirinya lalu jimin memandang sendu ponsel nya
Dan akhirnya jimin mengangkat dan terdengar--
"Yaakkk! Kenapa kau lama sekali menjawab telpon nya! Astaga aku kesal sekali padamu! Lebih baik kau segera ke dorm karna ada yang harus kau lakukan disini! Cepat lah atau aku akan semakin marah pada mu dasar penghianat!" Baru saja jimin akan membuka mulut nya untuk menjawab pernyataan orang yang menelepon nya namun telpon nya langsung mati yang membuat hati jimin seketika remuk
"Hyung, sebenci itu kah kau pada ku?" Kata itu terucap dari belah bibir pucat jimin dengan setitik air mata yang kembali menetes
Jimin tak mau membuang-buang waktu dan membuat Hyung nya marah segera mungkin bergegas untuk ke dorm karna saat ini dia berada di apartemen yang baru dia beli kemarin karna dirinya diusir seokjin yang tidak mau melihat wajah penghianat jimin lagi itu lah kata yang keluar dari bibir Hyung tertua dari bangtan tersebut
"Ku mohon kali ini saja biarkan aku bertemu taehyung" batin jimin lalu segera keluar dari apartemen dan mengunci nya lalu berlari ke arah lift yang menuju tempat parkiran mobil
KAMU SEDANG MEMBACA
hate to be love🥀 [kookmin]
Short StoryKM[kookmin] Penderitaan yang tak kunjung pergi dari kehidupan seorang Park Jimin yang membuat dirinya di kucilkan. Dapatkah dia mencoba apa itu bahagia yang sebenarnya? "Sungguh ini kejam sekali Tuhan" Tapi percayalah disetiap rasa sakit yang kau ra...