Aroma khas rumah sakit langsung tercium kala kaki-kaki panjang itu melangkah di koridor rumah sakit yang tampak sepi itu. Ya,siapa yang akan berkeliaran tengah malam ini kecuali suster yang bekerja shift malam. Ah tak terkecuali ada makhluk-makhluk asing yang tak kasat mata (?) Siapa yg tau bukan?. Oh ayo lah mari kita fokus kepada orang ini. Dia melangkah dengan tegas,mata Bambi nya hanya menatap kedepan dengan tatapan kosong(?). Langkah tegas itu pun berhenti di depan ruangan VIP nomor 5813 b. Tangan nya ragu untuk membuka pintu namun hati nya berteriak keras ingin cepat-cepat masuk lalu memeluk orang yang telah disakiti nya.
"Ok jeon tenang lah! Kau harus berani menemui nya!"
Ckleek
Ruangan yang tak bisa dibilang kecil itu pun nampak,dengan kasur king size lalu sofa di sisi kanan nya dan TV besar yg berada di depan. Ah ruangan nya terlihat sangat nyaman,. Ya sangat nyaman, sampai-sampai namja mungil nan terkenal karna smile eyes nya ini tak kunjung bangun. Sudah seminggu setalah kejadian yang tak diinginkan itu terjadi,namja mungil itu masih tak sadar kan diri,apakah dunia begitu kejam sampai namja itu tak betah untuk tetap sadar? Tentu tidak,karna kalian semua membenci nya.
"Jimin hyung"
Gumamam lirih keluar dari bibir tipis tersebut,suaranya bahkan serak ah tidak lebih tepatnya bergetar karna menahan tangis yang akan keluar,namjn sekuat tenaga namja kelinci itu menahan nya tak ingin terlihat lemah dihadapan sang tercinta, ya tercinta. Dia begitu bodoh telah tertipu dengan tipu daya orang lain. Yang membuat mereka dan dunia membenci namja mungil yang rapuh itu. Sangat tidak adil, bagaimana namja itu akan bertahan sedangkan dunia bahkan orang-orang tercintanya membenci dirinya? Mungkin namja mungil itu juga berpikir jika tuhan juga membencinya.
"J-jimin hyung, ayo bangun!"
Mata bulat yang biasa nya selalu berbinar kini berkaca-kaca hendak mengeluarkan cairan liquid asin yang siap meluncur kapan saja, ia mencoba menahan isakan namun gagal.
"Hiks"
"Hyung? Seharusnya aku yang berada di posisi mu itu hyung! Tapi kenapa kau yang berada di tempat yang paling ku benci ini hyung! Kenapa! Hiks a-aku aku benci diriku sendiri! Karna telah membuat kau seperti ini hyung! Maafkan aku hiks"
Pertahanan yang di tahan-tahan pun runtuh begitu saja, tangan kekar nya menjambak rambut nya kasar seolah-olah bisa membuat rasa sakit di kepalanya bisa hilang,tidak hanya kepala,hati nya juga sakit melihat kekasih hati nya yg terbujur kaku di kasur rumah sakit. Hati kecil nya menangis,merutuki kebodohan yang dia perbuat, membuat namja mungil yang selalu di puja itu menjadi sosok yang sangat rapuh bahkan sekarang lihat lah? Terbaring dengan infus melekat di tangan kiri, menyalurkan darah guna untuk menambah darah namja itu karna kejadin naas kemarin membuat namja mungil kekurangan darah hebat, untung saja golongan darah jimin sama dengan jungkook, dengan senang hati dan semangat jungkook mendonorkan darah nya untuk orang yang sangat dicintainya itu.
"Darah ku saja tidak cukup untuk kau memaafkan ku hyung,tidak ada. Aku terlalu jahat untuk mu,aku bodoh hyung,aku bodoh hyung! Hiks aku bodoh.."
Suara jungkook serak dan bergetar, dirinya berlutut di lantai dan menggenggam tangan mungil dengan sangat hati-hati seolah-olah tangan mungil itu kaca yang mudah pecah. Di pandang tangan mungil itu dengan lamat berpikir kenapa bisa namja mungil itu memiliki tangan yang juga mungil bahkan jari-jari pendek dan gemuk-gemuk. Haha lucu sekali bukan. Biasanya jari-jari pendek itu selalu bikin jungkook nyaman karna elusan,pijatan dan sentuhan dari namja itu sangat lembut,bahkan jungkook heran kenapa tangan jimin bisa selembut itu.
Jungkook terkejut kala jari yang dia sentuh sedikit bergerak,di alihkan pandangan ke wajah pucat jimin nan damai lalu dirinya tertegun kala melihat setetes air mata keluar dari mata yang senantiasa terpejam itu.
"J-jimin hyung? Hiks ku mohon jangan menangis,biarkan aku yang menggantikan air mata mu selama ini hyung. Hyung ayo bangun! Ayo kita bersama-sama lagi! Kalau kau bangun aku janji! Bangtan akan ber tujuh kembali! Dan aku tidak akan pernah kesepian lagi, hyung kau tau tae hyung dia sudah sembuh dan dia bilang juga merindukan mu, tapi jin hyung... Melarang nya untuk pergi. Aku tidak tau hyung"
Jungkook berkata ah bukan lebih tepat nya berbisik di depan wajah pucat jimin dengan lelehan air mata yang sudah kemana-mana mungkin sekarang wajah jungkook sangat berantakan,tapi dia tak peduli sekarang dia hanya ingin memandang wajah yang telah ia sakiti selama ini. Tangan nya terulur lalu mengelus pipi tirus itu dengan lembut ah kemana perginya pipi mochi yang sangat ku sukai? Nampak nya namja mungil itu sangat-sangat tertekan karena kejadian itu lihat lah pipi nya begitu tirus dan tubuh nya juga kurus,bahkan jungkook yakin berat badan jimin turun drastis.
"Hyung maafkan aku,aku mencintaimu"
Lalu dikecup nya bibir pucat itu dengan sayang dan di akhiri kecupan kening yg sedikit lama.
"Hyung aku janji aku kesini lagi untuk menjenguk mu,kau tau hanya yoongi hyung yang memperbolehkan ku pergi kesini,dan yang lain... Melarang. Bahkan mereka tidak peduli dengan kabar mu hyung. Dan- aku akan kembali kesini! Jaga dirimu hyung,aku tau kau kuat. Kau adalah Jimin-ku dan jiminku akan selalu kuat apa pun yang dia hadapi,aku- pergi"
Kaki panjang itu pun melangkah keluar dari rungan itu dan kembali melangkah dengan langkah yang tegas dan angkuh. Sekarang saat nya dia menunjukkan siapa 'Jeon jungkook' yang sesungguhnya.
"Tunggu aku, akan ku perlihatkan apa itu siksaan dunia padamu"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
hate to be love🥀 [kookmin]
Short StoryKM[kookmin] Penderitaan yang tak kunjung pergi dari kehidupan seorang Park Jimin yang membuat dirinya di kucilkan. Dapatkah dia mencoba apa itu bahagia yang sebenarnya? "Sungguh ini kejam sekali Tuhan" Tapi percayalah disetiap rasa sakit yang kau ra...