4 'Lagi-lagi'

10 1 0
                                    

Suara dering telepon memenuhi seisi ruangan. Membuat sang empunya kamar yang tengah terlelap diatas ranjang menggeliat, merasa terusik.

Sky meraba benda pipih diatas nakas yang tak kunjung diam, dengan kedua mata yang masih terpejam. Kemudian menekan tombol hijau asal, tanpa melihat nama sang penelepon yang sudah menggangu tidurnya.

"Halo..." Suara serak khas bangun tidur begitu kentara saat Sky menyapa.

"Hiks, hiks, ..."

Kedua mata Sky seketika terbuka lebar begitu mendengar isakan yang sangat ia kenali. Melenyapkan rasa kantuk yang tadi masih bergelayut dalam dirinya.

"Ve, kenapa?" Tanya Sky lembut, seraya bangun terduduk dari posisi tidurnya. Sebisa mungkin ia menetralkan suara agar tidak terdengar serak seperti tadi.

Seseorang dari sebrang sana tidak menyahut. Hanya suara isakan yang masih saja ia perdengarkan.

"Gue kesana, yah. Lo jangan nagis lagi." Ucap Sky akhirnya.

Sejurus kemudian cowok itupun bangkit, lalu segera melesat menuju rumah Venus yang terletak tepat didepan rumahnya.

Begitu sampai, Sky langsung mendapati Venus yang tengah terduduk diruang TV. Kedua mata cewek itu tampak sembab dengan isakan yang sesekali masih terdengar.

"Kenapa nangis?" Tanya Sky lembut, setelah menempatakna diri disebelah Venus.

Venus menoleh, kemudian berhambur kepelukan Sky tanpa memberi jawaban. Tubuhnya terasa bergetar, hingga membuat Sky dengan refleks mengelus-elus punggung cewek itu supaya lebih tenang.

"Tadi gue abis nelpon Mama-Papa." Venus mulai membuka suara dibalik dekapan dada Sky. "Mereka bilang mau pulang minggu ini, tapi lagi-lagi itu cuma bulshit!"

Sky masih mendengarkan keluh kesah yang Venus tumpahkan dengan seksama seraya terus memberikan dekapan erat.

"Mereka emang cuma mentingin urusan masing-masing! Mereka udah nggak perduli sama gue!"

"Enggak gitu, Ve." Akhirnya Sky berucap. "Mungkin mereka masih sibuk, makanya ditunda dulu pulangnya."

Sky melepaskan pelukannya, menghapus sisa-sisa air mata di pipi Venus seraya tersenyum hangat. Meski tidak pernah berada di situasi seperti Venus, tapi ia tetap bisa merasakan kesedihan cewek itu.

"Jangan sedih lagi yah. Kan gue disini." Kata Sky dengan begitu lembut, hingga membuat tangis Venus mereda seketika.

Kelembutan dan kehangatan cowok itu memeng selalu mampu membuat kesedihan Venus lenyap begitu saja.

Venus mengguk pelan, sebelum kemudian berucap. "Temenin disini yah, sampe Mars pulang..."

Kali ini Sky yang mengguk. Tentu saja memang itu yang harus ia lakukan. Karena Sky sudah berjanji pada dirinya sendiri akan selalu ada untuk Venus, agar kejadian buruk seperti dulu tak lagi terulang.













"Klang!"

Suara lonceng diatas pintu terdengar cukup nyaring ketika seorang pelanggan memasuki cafe.

Sunny yang telah selesai merapikan meja segera beralih menghampiri pelanggan yang baru saja datang tersebut, lengkap dengan buku menu yang ia bawa.

"Mau pesan apa?" Tanya Sunny ramah, seraya menyodorkan buku menu diatas meja.

Pelanggan yang ternyata seorang cowok itu hanya menunjuk sebuah gambar minuman, tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.

"Macchiato less sugar, ya Kak?" Tanya Sunny memastikan pesanan tersebut.

SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang