Pemberitahuan!!
Untuk part ini dan seterusnya, ALOEVERA memakai sudut pandang orang ketiga ya. Untuk 7 Part sebelumnya, akan direvisi. Sekian, selamat membaca! Jangan lupa vote dan coment-nya.ʘ‿ʘ
Sepulang dari markas Falcon, Vero yang kepalanya masih penuh dengan bara api amarah pun berusaha mengontrol emosinya dengan baik, sebelum dirinya membakar seluruh perhatian orang yang memperhatikannya.
"Vero!" sapa Gino dari kejauhan.
"Yo?" balas Vero.
"Lo kesel ya sama Diandra?" tanya Gino blak-blakan.
"Nggak."
"Dih. Kok jawabannya singkat, padat, dan nggak jelas sih."
"Emangnya kenapa?"
"Diandra ngerasa bersalah banget sama lo. Padahal nih ya, sebenarnya dia nggak salah sih. Kan itu semua salah-"
"Cukup!" sahut Vero spontan.
"Sorry," ujar Gino penuh penyesalan.
"Gue nggak mau bahas ini lagi. Soal Diandra, gue nggak marah sama dia. Udah lo sans aja."
"Nah gitu dong, gue kan fans terberat ship VerSha!"
"Ceh, apaan VerSha?"
"Vero Alesha, wkwk!"
Gino dan Vero pun pergi menuju kelas masing-masing. Ya, setidaknya raut muka Vero menjadi lebih baik karena mantra candaan dari Gino.
Beberapa saat setelah itu, bel pulang sekolah berbunyi. Tak lama setelah bel berbunyi, sekolah terasa hening dan sepi. Hanya tinggal beberapa siswa yang tersisa. Vero dan Gino yang baru pulang pun menghampiri Diandra yang masih menunggu di ruang tunggu.
"Yuk bareng!" ajak Vero pada Diandra.
Diandra kaget, pasti.
"Nggak kak, ng-nggak usah."
"Halah, nggak papa. Udah kalian duluan aja. Gue dibelakang," kata Gino mendorong Vero dan Diandra agar pulang bersama.
"Udah, ayo!"
Tangan Vero mendarat di tangan sebelah kanan Diandra, menariknya untuk berjalan berdampingan dengan Vero.
"A-al?"
Tanpa menghiraukan Diandra yang masih gugup, Vero mengajaknya menuju sepeda motornya.
Di jalan menuju rumah Diandra, Vero menghentikan sepedanya tepat di toko ice cream.
"Kok berhenti di sini?" ujar Diandra heran.
"Iya, aku haus. Kamu nggak?"
"Minumnya di rumah Diandra aja kak," ujar Diandra baik hati.
"Sha, Al maunya ice cream. Bukan kopi, teh, atau semacamnya." Vero kembali duduk di sepeda motornya.
"Ya udah deh, ayo pulang!" tambahnya lagi.
"Kalau mau ice cream, di sini dulu nggak papa. Kebetulan Diandra punya varian spesial, enak banget."
"Nah gitu dong."
Vero dan Diandra masuk menuju toko ice cream. Duduk di kursi samping jendela. Angin sepoi-sepoi menemani gurauan mereka. Pas sekali. Mungkin itu yang dipikirkan orang lain saat melihat keduanya.
Diandra hanya terdiam, malu. Ini pertama kalinya ia makan ice cream dengan seorang lelaki. Sedangkan Vero, ia tentu peka dengan apa yang dirasakan Alesha-nya itu, sesegera mungkin ia mencari topik pembicaraan yang paling relevan.
"Sha, kamu tau nggak? Aku suka banget loh sama cewek yang suka sama matematika."
"Kenapa emangnya?"
"Soalnya, bangun datar, bangun ruang, bangun sisi lengkung, semuanya dia hitung. Cuma satu yang nggak bisa dia hitung, kamu tau apa?"
"Apa?"
"Luasnya hatiku buat mencintai dia."
"Al!!" sebuah senyum dan tawa kecil terbit di wajah Diandra, yang kemudian disusul oleh Vero.
"Bisa-bisanya, tadi aku nanggapnya serius loh. Udah mau nyiapin teks tanggapan kritis buat pernyataan kamu tadi."
"Ah iya? Masak sih?"
"Nggak deh, lupakan. Aku nggak bisa ngelucu."
"Oo, jadi tadi niatnya ngelucu? Hahaha!" Vero pura-pura tertawa.
"Tawamu menghina ya, Al."
Diandra masih tersenyum melihat Vero. Sedangkan Vero, ia mengambil sebuah kotak dari dalam tasnya.
"Aku punya sesuatu buat kamu."
"Apa?"
"Nih. Suka nggak?"
"Cincin? Maksudnya apa?"
Diandra menatap dalam-dalam wajah dingin Vero yang kini telah terbit senyumannya.
(. ❛ ᴗ ❛.)
Sampai sini dulu ya, Aloeveryez! Sabar nunggu kelanjutannya ya. Mana part favorit kalian? hayo-hayo. Jangan senyum-senyum sendiri loh, ya! ^•^
Jangan lupa tinggalkan jejak. See u!
Best Regard,
AuthorOh Iya, kalian udah pada follow IG official belum? Hayoo! Follow ya, ada spoiler banyak loh, hehe.
Follow;
@/grees.ly (Official Instagram)
@/dhillaavrylia_ (Author)