Kelicikan si gadis lugu

165 45 39
                                    

Don't  be sider
Happy Reading

Don't  be siderHappy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Britania Yolandaviza

***

Tania menatap undangan pernikahan di depannya dengan malas.

Wedding day

Alfares Anntonio

&

Sarah Kuambang

"Cih, jalang," Ia membuka lembar berikutnya tertera info lebih lengkap tentang pernikahan Papahnya, "kita liat, gue gak akan pernah biarin orang lain rebut kebahagian keluarga gue. Lest play the game, bitch"

"Kek, Tania kerumah Mamah dulu yah, sore baru pulang. Assalamualaikum," setelah berpamitan Ia pergi dengan mengendarai motornya menuju kediaman Mamahnya.

Setelah sampai Ia segera masuk menemui mamahnya. Matanya menelisir setiap inci rumah, mencari keberadaan Mamah nya.

"Mah?"

Dari arah dapur, Dania berjalan ke arah nya, "kenapa Tan?"

Tania menyodorkan undangan itu, "Mah, Papah tadi kasih undangan pernikahannya sama Tante Sarah yang di adain besok. Biar aku aja yang datang,"

Mamahnya mengambil undangan itu dan menatap malas, "Tetangga, gak jauh-jauh mainnya. Yaudah besok kamu yang pergi, tadi Mamah udah beliin kamu gaun nanti di pake Yah,"

Sebelum melangkah menuju dapur Dania kembali berucap, "ohiya besok kamu mau tidur di rumah Papah kamu atau Kakek? Soalnya Mamah ada janji,"

"Sama Papah aja. Mamah pulangnya telat? Rere sama Andi sama Kakek aja kan ada anak Bunda disana."

Mamahnya mengangguk mengiyakan, Tania menatap kepergian Mamah nya kedapur sambil menyeringai.

"Saya gak akan pernah membiarkan Anda merusak kebahagiaan dan merebut sesuatu yang menjadi milik saya"

Tania kemudian berjalan ke arah kamarnya, belum mencampai gagang pintu Ia sudah di teriaki oleh Adiknya.

"Kak Taniaaaa!!! Kak Rere nakal ganggu Andi main!"

Tania berbalik kemudian berjongkok, "kamu main apa sampai di gangguin Rere, hm?"

"Tadi kan Andi main Free Fire nah Kak Rere datang ganggu Aku main,"

Tania membulatkan matanya, Ia kemudian menepuk jidatnya, tak habis pikir anak seusia Andi sudah bisa bermain permainan yang lagi marak-maraknya itu. Berbeda dengan Tania yang bahkan hanya memainkan game POU saja sudah pusing.

I'm Not Broken homeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang