Bagan Tigapuluhdua : H-1 Tourland

803 83 38
                                    

taeilmoonie
Vote sebelum baca!!!!




Happy reading~




Di jam istirahat, Summer, Viola dan Gladys makan bersama di kantin. Sejak keberadaan ketiga adik dan Viola, ia tidak lagi di bully. Ia bersyukur dengan keberadaan kelima orang disekitarnya.

"Sum, adek lo kenapa nggak ke kantin?" tanya Viola seraya menyedot es teh manisnya.

"Mereka jarang ke kantin, mereka kan punya ruangan sendiri di sekolah yang stok makanan disana terpenuhi" jelas Summer.

Brak.

Baso satu-satunya yang sengaja disisain Gladys pun terjatuh menggelinding ke bawah.

"Kenapa lo nggak ngomong-"

Pletak.

"BASO GUE JATOH GEGARA LO SYALAN! LO NGGAK TAU HAH MAKANAN YANG AKHIR ITU YANG PALING ENAK!"

Summer menghela napas lalu menutup kedua telinganya dan berdiri lalu berjalan meninggalkan mereka yang masih adu mulut tak ada yang mau mengalah.

Summer yang berjalan menuju kelasnya berpapasan dengan Kenan. Mereka berdiri berhadapan di koridor dan saling tersenyum.

"Udah selesai makan nya?" tanya Kenan lembut.

Summer mengangguk.

"Yah, baru aku mau nyusul makan bareng kamu" lirih Kenan dengan wajah dibuat-buat sedih.

Summer mendekat dan mengelus kepala Kenan lembut, mampu membuat Kenan terdiam dengan apa yang Summer lakukan padanya.

"Maaf ya, aku nggak tau kalo kamu mau makan bareng aku" ucap Summer tulus.

Kenan semakin dibuat jatuh cinta hanya dengan suara lembut Summer. Ia langsung mendekap Summer erat. Tak peduli jika ada guru yang melihat.

"I love you, Summer"

Summer tersenyum.

Bener kata grandma, kalo pacaran harus saling bilang I love you - Summer.

"I love you too"

Kenan semakin mengeratkan pelukannya mendengar penuturan langsung dari mulut Summer.

Tak lama, Kenan menarik tubuhnya dan membuat jarak sedikit diantara mereka.

"Yauda aku mau ke kantin dulu ya, temen-temen aku udah pada nungguin" ucap Kenan.

Summer mengangguk, lalu mereka berpisah disana. Summer melanjutkan langkahnya kembali menuju kelasnya hingga seseorang menariknya paksa menuju taman luas di belakang sekolah.

Tidak sepi, ada beberapa orang. Summer yang berdesis sakit kala tangannya diremas kuat.

"Luci" lirih Summer.

Luci melepas tangan Summer yang pergelangan tangannya memerah. Mereka berdiri berhadapan.

Summer menatap Luci sendu sedangkan Luci menatap Summer tajam.

"Lo sama nyokap lo sama-sama ngerusak kebahagiaan orang lain, Summer!" geram Luci.

Summer yang tidak mengerti apa-apa hanya diam melihat betapa saudara tirinya ini membencinya.

Summer dapat melihat mata Luci yang memerah dan berkaca-kaca. Dan itu membuat Summer khawatir.

"Luci, kamu kenapa?"

Luci mengeraskan rahangnya. Ia benar-benar emosi saat tidak sengaja melihat Summer dan Kenan saling berpelukan erat. Tentu saja ia tidak suka.

Tanpa aba-aba, Luci langsung menjambak rambut Summer membuat Summer kesakitan.

MCW 2 ✔ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang