Bagan Empatpuluhlima : Final

1.4K 107 71
                                    

taeilmoonie
Vote sebelum baca!!!





Happy reading~ (END)




"Ck, lama lo om. Pake beli es krim segala" kesal Daffin saat Eric malah mampir ke kedai es krim dan membeli dua cup es krim.

"Udah gua bilang gua nggak akan mempan disogok gini, kek bocah"

Eric tertawa mendengar ocehan kesal remaja disampingnya ini.

"Udah saya bilang, ini bukan sogokan. Kalo nggak mau yauda buat saya aja" ucap Eric seraya hendak mengambil cup es krim dari tangan Daffin sebelum Daffin menjauhkan es krimnya dari jangkauan Eric.

"Enak aja, ikhlas nggak sih ngasih nya?!"

"Marah-marah mulu kaya buna kamu" ucap Eric becanda.

"Iya emang! Gua kan anaknya!"

Eric hanya menggelengkan kepalanya lalu memakai seat belt.

"Nih saya anter kamu pulang, nggak mungkin saya culik kamu"

Daffin bodoamat dan membuka tutup es krim lalu memakannya dengan santai, lumayan mendinginkan kepala saat sedang panas-panasnya.

Eric pun melajukan mobilnya menuju rumah Bian. Ditengah perjalan, ada sebuah mobil berhenti. Eric menekan klaksonnya tapi mobil itu tidak juga minggir.

"Elah sapa sih" kesal Daffin.

Hingga beberapa orang berbadan besar keluar dari mobil tersebut dan berjalan kearah mobilnya.

Menggedor kaca mobil kencang dan menyuruh mereka keluar.

"Ish, om kluar sono" usir Daffin.

Sedangkan Eric terdiam seribu bahasa.

Apa ini orang suruhan Marva buat nyulik Daffin? -Eric.

"Jangan keluar" ucap Eric serius, Daffin jadi ikutan serius.

"Om jangan ngadi-ngadi"

Eric mencoba mundur tapi mobilnya menabrak mobil lain dibelakangnya. Ternyata mereka dikepung.

"Om, mereka siapa sih? Belum tau gua hajar kali ya itu orang" gumam Daffin seraya hendak membuka mobil tapi segera ditahan Eric.

"Om bilang jangan keluar!"

Brak.

Prang.

Mereka melempar batu besar hingga kaca depan mobil Eric pecah dan batu itu mengenai kepala Eric membuat dahi Eric sobek.

"Om!" pekik Daffin panik.

"Om nggak papa, jangan sampe kamu dibawa sama mereka. Mereka mau nyulik kamu, kamu bakal dibunuh sama mereka. Om nggak becanda"

Daffin benar-benar melihat Eric yang serius dan khawatir. Seumur-umur ia sering di jegat dan berkelahi dengan banyak orang. Ini adalah yang paling seram menurutnya.

Ia bisa mati dalam sekejap jika keluar. Seperti masuk kedalam kandang para singa yang kelaparan.

"Om, gimana nih om?" panik Daffin melihat orang-orang itu berusaha membuka mobil Eric dan terus melempar batu.

Hingga mereka berhasil membuka pintu mobil dan menarik Daffin serta Eric keluar.

"Om!" pekik Daffin yang berusaha melepaskan diri tapi nihil.

Daffin melihat beberapa orang itu membuat Eric bersujud lalu Daffin tidak percaya apa yang ia lihat. Benar-benar bukan tontonan untuk remaja seumurannya.

MCW 2 ✔ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang