Bagan Empatpuluhdua : Siapa yang jahat?

900 80 38
                                    

taeilmoonie
Vote sebelum baca!!





Happy reading~




Beberapa hari setelah Luci dirawat, ia diperbolehkan pulang. Jujur, ia senang karena Kenan senantiasa menunggunya dan merawatnya dengan baik. Tapi sekarang, ia tidak berharap lebih.

"Lo bisa pulang, makasih udah mau bantu gue. Gue selalu repotin lo" ucap Luci.

Kenan menghela napas.

"Gua udah telpon taksi, bentar lagi dia dateng. Gua balik duluan" ucap Kenan.

Luci mengangguk, lalu melihat Kenan pergi meninggalkan nya. Ia hanya bisa menghela napas lelah. Rasanya ingin menggapai tangan Kenan dan tak ia biarkan lepas darinya lagi, tapi ia sadar, Kenan sudah bahagia dengan kakak tirinya, dan ia tidak boleh merusak kebahagiaan orang lain lagi.

Cukup ia sudah membuat semuanya susah dan membencinya. Luci hanya ingin hidup tenang sekarang, ia ingin pergi jauh dengan tenang tanpa beban dan rasa bersalah sepanjang hidupnya.

•••

Setelah dari rumah sakit, Kenan langsung pulang dan bersiap untuk berangkat sekolah. Walau ia tau sudah telat dua jam.

Tapi lebih baik telat daripada tidak sekolah bukan?

Ia sampai di sekolah pukul 9 pagi, tidak ada hukuman. Karena ini sudah jam istirahat. Gerbang terbuka lebar dan tidak ada yang jaga.

Ia keluar dari mobilnya dan berjalan menuju gedung sekolah. Tujuannya adalah kantin, mungkin Summer ada disana? Ia sudah rindu dengan gadis itu setengah mati.

Benar, Summer ada disana. Bersama dua teman gadisnya, dan Clay.

Melihat Summer tertawa lebar bersama Clay membuatnya sesak. Ia mencintai Summer, tapi selama mereka bersama, Summer selalu menyebut nama Clay tanpa disadari.

Apa kisah cintanya akan padam?

Disaat melamun, seseorang menepuk bahunya membuatnya terkejut.

"Sial, bikin kaget aja" kesal Kenan.

Dua orang sahabat Kenan tertawa.

"Lo kemana aja, baru dateng jam segini. Lo pikir ini sekolah nenek moyang lo?"

"Ck, berisik" Kenan langsung pergi disusul dua sahabatnya. Biarkan Summer dengan Clay, Summer terlihat lebih bahagia didekat Clay daripada didekatnya.

Ia bimbang, ia tau kalau Summer tidak benar-benar mencintainya. Bahkan gadis itu tidak betul-betul tau apa arti cinta sesungguhnya.

Dan dengan melihat tatapan Summer pada Clay ia sudah menyimpulkan bahwa Summer mencintai Clay.

Tapi dilain sisi ia tidak ingin putus dari Summer, ia mencintai Summer.

•••

Dering ponsel membuat sang empu harus meletakan kertas yang sedang ia baca.

Mengerutkan dahinya melihat notif telpon dari nomor yang tak dikenal. Tapi siapa tau sibuk, jadi ia memilih untuk mengangkatnya.

"Halo"

"Saga Aftan Wijaya"

Saga mengerutkan dahinya.

"Siapa ini?"

"Anda tidak perlu tau siapa saya, saya hanya ingin anda dengar ini. Belasan tahun yang lalu, bukan dokter yang menghamili mantan pacar anda, tapi seorang relawan yang sedang magang disana"

"Maksud anda apa? Saya tidak mengerti"

Terdengar kekehan dari sebrang sana.

"Ayah dari Luci, masih hidup dan berada disekitar keluarga anda. Dan Luci tau ayahnya sendiri siapa"

MCW 2 ✔ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang