"Cam cam cam!" kata Momo dengan semangat sambil mengarahkan palu plastik mainan ke arah kanan. Dahyun yang licik bergerak beberapa saat setelah palu tersebut. Curang memang, tetapi Momo tidak menyadari kelicikannya.
"Cam cam cam!" Momo mencoba lagi dengan mengarahkan palu itu ke atas, Dahyun menundukkan kepalanya sesaat setelah aba-aba dari Momo.
"Kenapa kamu jago banget Dub?" dahi Momo mengernyit, belum menyadari bahwa sejak tadi Dahyun menjahili dirinya.
"Aku nggak jago Unnie.."
"Nggak jago darimana? Aku udah coba ini dua puluh kali ke kamu dan nggak ada yang berhasil sekalipun,"
"I'll give you a secret Unnie.. Mau tahu?" tanya Dahyun yang segera diikuti anggukan bersemangat dari Momo. Dahyun mendekatkan bibirnya ke telinga kiri Momo dan membisikan sesuatu.
"Yah! Dasar licik!" protes Momo setelah mendengar bisikan dari Dahyun, mengayunkan palu plastik ke arah kepala Si Gadis tahu, yang diikuti bunyi 'Poong!' tanda palu itu mengenai sasaran.
"Kiyowo Momo-unnie..." Dahyun tertawa melihat tingkah Momo dan mencubit pipi kanannya pelan.
"Don't call me that if you don't mean it."
"What do you mean?"
"Kamu suka sepupuku kan? Jangan bilang aku imut dan membuat jantungku berdebar-debar kalau kamu nggak benar-benar serius, Dahyun. Aku lelah Dub. Semua orang selalu memilih Sana pada akhirnya, bahkan kedua orang tuaku, bahkan kamu. Iya kan?"
"Jadi kamu menyesal tidak mengatakan yang sebenarnya ke Momo hari itu Dahyun-ssi?" tanya JYP setelah menerima lirik lagu The Reason Why yang baru saja selesai ditulis oleh Dahyun.
"Nee PD-nim."
"Kenapa kamu tidak mengatakannya hari itu?" Dahyun tidak heran ketika PD-nim terus mencecarnya dengan berbagai pertanyaan, pria itu ingin memastikan apa yang Ia tuangkan dalam lirik berasal dari hati.
"Aku ragu-ragu PD-nim, aku memang menyukai sepupu Momo terlebih dahulu. Tapi perlahan tapi pasti aku jatuh cinta kepada Momo."
"Bagaimana kamu tahu kalau itu cinta bukan sekedar rasa suka?"
"Well... dulu Sana pernah berkata..."
"You just know it Dubu. Kamu tahu itu cinta ketika orang itu tidak pernah meninggalkan pikiranmu. Kamu tahu itu cinta ketika apa yang kamu lakukan berpusat kepada orang itu. Kamu tahu itu cinta ketika kupu-kupu di perutmu tidak pernah berhenti berterbangan dan hatimu yang lemah selalu jungkir balik ketika melihatnya. Kamu tahu itu cinta ketika kamu tidak dapat menemukan ketidaksempurnaan dalam dirinya. Kamu tahu itu cinta ketika kamu tidak dapat memalingkan pandangan matamu darinya, dan selalu menemukan seluruh isi dunia di kedua bola matanya. You just know..."
"Dan bagaimana jika mencintai orang itu merupakan kesalahan Unnie? Bagaimana jika keputusanku mencintainya berakhir melukai kita berdua?"
"Cinta bukanlah keputusan Dahyun, cinta adalah perasaan. Kamu tidak bisa salah dengan cinta."
"Kalau begitu kenapa Unnie belum menyatakan perasaan Unnie ke Tzuyu?"
"A-apa?"
"Aku tidak buta Sana-unnie. Semua orang yang punya mata dapat melihat kalian saling menyukai bahkan mencintai satu sama lain," jawab Dahyun sambil tersenyum.
Muka Sana memerah seperti tomat, mencoba menemukan kembali ketenangan sebelum akhirnya berkata, "Aku akan mengatakannya suatu hari nanti. Dan pada saat itu kamu juga harus sudah mengatakan perasaanmu kepada Momo, deal?" Sana menyodorkan kelingking kanannya ke arah Dahyun.
"Deal!" kelingking Dahyun menyambut gembira.
"Dan biar ku tebak, kamu tidak pernah menyampaikan perasaanmu ke Momo?" PD-nim kembali bertanya setelah mendengar cerita tersebut, menatap Dahyun dengan iba.
"Benar PD-nim. Perbincanganku dengan Sana terjadi di sore hari. Pada malam hari sebuah kejadian mengubah semuanya," jawab Dahyun pahit ketika mengingat kembali kejadian malam itu.
"Mari kita simpan cerita itu untuk lain kali. Satu pertanyaan terakhir Dahyun-ssi, sampai saat ini kamu masih mencintai Momo?"
"Aku harap aku tidak lagi mencintainya PD-nim. Tetapi setiap kali namanya disebut, setiap kali memori tentangnya berputar, setiap kali aku melihat wajah Momo di media sosial, hati ini kembali jatuh semakin dalam kepadanya. Maybe not now, maybe not in this life, but in another life, I will falling in love with her again and I will make sure that she's mine," tutup Dahyun sambil menghapus air mata yang mengalir turun di pipi kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crystal Rose (Michaeng, Satzu, Dahmo, 2yeon)
RomanceKisah kandasnya persahabatan dan percintaan sembilan gadis saat SMA. Apa yang terjadi ketika takdir mempertemukan mereka kembali lima tahun berselang pada sebuah musim dingin? Leave a comment or leave your suggestion for the story. I would love to h...