Di sore hari. Senja mulai mewarnai langit, membuat shiluet indah diantara pepohonan. Warna jingga dan kuning bertebaran di langit, Mengambarkan keindahan langit sore hari.
Di saat itu blaze tengah duduk di teras rumah sambil memandangi tanah yang ditumbuhi rerumputan hijau zamrut
"kenapa kau ada diluar? Ini sudah sore, cepat masuk ke dalam"
Terdengar perintah lembut dari pemuda serba biru yang tengah berdiri di belakang blaze
"aku disini saja dulu, kau bisa masuk duluan ice"
Ice mengangkat alisnya heran. Blaze yang biasanya selalu ceria dan heboh itu kini sedang menunduk dengan wajah penuh rasa cemas
"ada apa? Apa kau sakit?"
Dia duduk di samping blaze dan mengusap kepalanya. Entah kenapa blaze justru menepis tangan ice
"aku tidak apa-apa. Sebaiknya kau masuk saja kedalam, sepertinya gempa sudah menunggumu"
Ice menggeleng dengan kuat
"aku mau bersamamu, lagipula aku sudah sering menghabiskan waktuku bersama gempa"
Blaze berdiri di ikuti oleh ice
"ada apa?"
Ice memiringkan kepalanya bingung. Dia terus memandangi wajah blaze, mencoba mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh kekasih hatinya satu ini
"masuk ke dalam"
Blaze mendorong tubuh ice dan memaksanya masuk kedalam rumah
"blaze? Ada apa dengan mu?"
Blaze menatap datar ice dan berjalan ke arah kamar solar
"aku harus bicara dengan solar sebentar"
Blaze menutup pintu kamar solar ketika sudah berada di dalam kamarnya. Solar yang saat itu sedang membaca buku kaget dengan kedatangan blaze
"kau kenapa blaze?"
Solar berdiri dan menghampiri blaze yang saat itu sudah di kamarnya dengan nafas tak teratur
"aku ingin bertanya sesuatu padamu, ini tentang hal itu"
Solar memiringkan kepalanya
"jangan bilang soal..."
Blaze terlebih dahulu mengangguk
"kak hali memintaku untuk menanyakan hal ini padamu secara langsung"
.
.
.
Di ruang makan
"ice, mana blaze?"
Tanya gempa yang sedang menata makanan di meja makan kepada ice
"dia sedang membicarakan sesuatu kepada solar di kamarnya"
Halilintar mengangguk paham, dia tau apa yang akan dibicarakan oleh kedua orang itu
"memangnya apa yang dia bicarakan?"
Gempa duduk di samping ice dan menatapnya penuh tanda tanya, ice hanya menggeleng
"reverse sialan itu lagi..."
Tanpa sadar halilintar menggumam kesal, dia melihat ke arah jendela dimana sosok hitam itu sedang melihatnya dengan mata birunya yang terang
"apa? Siapa?"
Ice dan gempa langsung menoleh ke halilintar setelah mendengar perkataan halilintar secara samar-samar
Halilintar hanya menggeleng dan meneguk segelas kopi yang dibuat oleh gempa
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Into Trouble [Complete] (AKAN DIHAPUS!)
Fanfiction"solar?kenapa wajahmu berkaca-kaca?" "ini semua karena dirimu halilintar!" "a-apa salahku?" Warning: humor gajelas, bahasa kasar (mungkin?), BL (Boys Love/ B×B) cerita gaje Boboiboy hanya milik monsta tapi cerita ini milik saya, saya hanya meminjam...