4. Kencan?

5.8K 207 10
                                    

Cuma mau kasih tau, kalo cerita ini benar-benar pure story gay. Jadi, untuk fans Hunkai jangan kaget kalau nanti ada adegan sex dari Kai dan Sehun yang bermain dengan orang lain.

Kalau ceritanya membosankan karena belum ke titik cerita, tolong di maafkan ya. 😅

Maaf kalau update-nya lama

Vote 🌠

Comment 💬

Follow 👥

Typo bertebaran!

Happy Reading
_______________________________________________________

Aku terbangun karena mendengar suara alarm yang berasal dari ponselku. Ku kucek mataku, mengambil ponsel yang berada di atas nakas, lalu mematikan alarmnya.

Aku bangkit dan beranjak dari ranjang pelan-pelan. Dengan langkah yang sempoyongan, aku keluar kamar dan pergi ke kamar mandi untuk segera berwudhu. Saat tiba di dapur, aku melihat Ayahku baru saja keluar dari kamar mandi dengan mukanya yang kini terlihat basah karena air. Mungkin Ayahku sudah berwudhu.

"Mau shalat subuh Kai?"

Aku menganggukkan kepalaku pelan. "Iya, Yah."

"Ya sudah, sekalian kita shalat bareng. Ayah akan membangunkan adikmu dulu," ujarnya, lalu pergi meninggalkanku.

Aku pun meneruskan langkahku ke kamar mandi untuk berwudhu dan bersiap untuk shalat subuh berjamaah.

🌼🌼🌼

Jam 08.40 WITA

Sesuai janjiku tadi malam pada Aldi, aku pun segera bersiap-siap untuk pergi keluar dengannya. Entah apa gerangan dengannya yang tiba-tiba mengajakku pergi keluar bersamanya hari ini. Mungkin reuni atau apalah aku pun tak tahu.

Aku pun memilih pakaian santai saja. Toh, cuma jalan-jalan saja. Dengan memakai kaos hitam lengan pendek dan celana jeans biru dongker panjang, aku sudah siap untuk pergi.

Drrtt! Drrtt!

Suara nada dering ponsel yang berada di ranjang mengalihkan perhatianku dari cermin di lemari. Aku mengambil ponselku dan melihat nama Aldi tertera di layar.

"Halo," ucapku saat menerima panggilannya.

"Kai, rumahmu yang mana? Aku udah ada nih di titik tempat lokasi yang tadi malam kamu kirim."

"Oh, rumahku berwarna cat oranye dengan pagar putih. Nomor 35 dan cuma berlantai satu."

Dia diam sejenak. "Oh ok, udah ketemu."

"Ya sudah, kamu tunggu aja di depan. Aku sebentar lagi mau keluar kok."

"Hmm."

Setelah itu, aku matikan sambungan teleponnya. Aku segera mengambil dompet di nakas, lalu segera keluar kamar. Saat membuka pintu, aku tengah melihat Ayah sedang duduk di ruang tamu sambil membaca buku.

Tunggu dulu, sejak kapan Ayahku ini membaca buku? Setahuku, kalau orang tua itu bacanya koran di waktu pagi hari sambil ditemani dengan secangkir kopi. Tapi ini malah baca buku. Yang lebih parahnya lagi buku novel lagi. Malah judulnya Mariposa.

Selingkuh Dengan Kakak Ipar | 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang