10. Kedatangan Teman Sehun

3.2K 120 2
                                    

Author POV

Pagi ini Kai berangkat ke kantor sendiri dengan memakai mobilnya. Beberapa hari ini dia memang selalu nebeng dengan kakak iparnya berangkat bareng ke kantor. Namun, itu bukan kemauan Kai sendiri, melainkan dari Sehun yang selalu inisiatif untuk mengajaknya berangkat bersama. Kai yang orangnya tidak enakan jadi menuruti saja keinginan kakak iparnya itu. Walaupun dalam hatinya sedikit kurang nyaman satu mobil dengan atasan sekaligus kakak iparnya. Mungkin karena mereka baru mulai awal pendekatan membuat Kai merasa sedikit sungkan untuk dekat dengan Sehun.

Kali ini Sehun terlambat masuk kantor karena ia harus menemani Irene pergi check up ke dokter kandungan. Sehun juga sempat memberitahu Kai sebelum berangkat bahwa di mejanya ada beberapa dokumen yang harus segera diselesaikan sebelum besok hari.

Setelah berada di gedung kantor, Kai berjalan dulu kearah ruangannya untuk mengambil barang-barang yang belum sempat ia pindahkan ke meja barunya. Di ruangan tersebut sudah ada Pak Dipta yang sedang mengecek berkas-berkas manajemen di meja.

"Pagi, Pak!" sapa Kai yang baru memasuki mantan ruangannya.

"Eh, pagi juga, Pak Kai."

"Wah, selamat ya, Pak. Sudah naik jabatan," ucap Kai tersenyum menggoda kepada Pak Dipta.

"Alhamdulillah kalo jabatan saya dinaikkan. Tapi bapak sendiri gimana?"

"Aku dipindahkan menjadi sekretaris boss, Pak." Kai menjawab dengan lesu.

"Kok bisa gitu?"

"Ya mau bagaimana lagi. Boss yang sudah menjadi kakak iparku itu sudah memutuskan untuk memindahkanku menjadi sekretarisnya. Jadi ya, aku nggak bisa menolak perintahnya."

"Kenapa Pak Sehun nggak cari sekretaris lain saja? Kenapa harus bapak? Lagipula kerjaan bapak sebagai manajer ini baik-baik saja, tanpa ada masalah."

Kai berjalan dan duduk didepan Pak Dipta yang berbatasan dengan meja. "Pak Sehun nggak mau kalo orang lain yang menjadi asisten pribadinya. Harus orang dikenal atau temannya yang bisa menjadi asisten pribadinya. Dia juga nggak mau kalau sekretarisnya itu perempuan, harus laki-laki."

Pak Dipta mengangguk paham. "Oh begitu."

"Yasudah kalo gitu, Pak. Aku mau ambil dulu barang-barangku disini. Mau pindahkan ke meja baruku," ucap Kai sambil beranjak berdiri.

"Oh tentu, Pak." Pak Dipta menggeser kursi lalu mulai berdiri mempersilahkan Kai mengambil barang-barangnya.

"Jangan panggil saya bapak lagi. Panggil saja saya dengan nama, Kai," ucapnya, yang ditanggapi senyuman oleh Pak Dipta.

"Kalau ada yang kurang dimengerti soal pekerjaan ini, bapak bisa menanyakan ke Kai ya, Pak."

"Siap, Kai!"

~~~

Kai berjalan di lorong koridor kantor sambil membawa satu set kardus besar berisi barang-barangnya. Banyak karyawan yang menyapa dan menanyakan mau dibawa kemana barang-barang pribadinya itu. Mereka sempat mengira jika Kai berhenti bekerja di perusahaan ini dengan membawa barangnya seperti itu. Namun, Kai menjawabnya dengan singkat dan padat dengan mengatakan kalau ia dipindahkan menjadi sekretaris pribadinya Sehun. Awalnya mereka semua terkejut. Namun, Kai hanya menjelaskan secara singkatnya saja mengapa ia dipindahkan.

"Kamu berhenti dari perusahaan ini, Kai?" tanya Ridwan, karyawan kantor sekaligus teman Kai.

"Kagak, aku dipindahkan menjadi sekretaris Pak Boss," jawab Kai.

"Hah? Sekretaris?"

Kai mengangguk. "Pak Sehun yang minta. Aku cuma mengiyakan saja."

"Terus yang menjabat diposisi Manager siapa?"

Selingkuh Dengan Kakak Ipar | 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang