❝ 01 ❞

866 109 23
                                    

SEBUAH PERMULAAN

Kedua kelopak mata itu terpejam seiring dengan bulir demi bulir air mata yang mulai menetes turun membasahi pipi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua kelopak mata itu terpejam seiring dengan bulir demi bulir air mata yang mulai menetes turun membasahi pipi. Dia menunduk. Membayangkan sang pujaan hati yang sangat dirindukan sedang mengusap lembut kepalanya. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh mendiang tunangannya ketika air mata gadis itu menetes.

Namanya Seo Joohyun atau ... sekarang sudah berubah menjadi Cho Joohyun. Dia berjongkok di samping makam dan bergumam pelan, "Maaf karena aku baru bisa mengunjungimu sekarang. Apa kau bahagia di atas sana, Oppa?" Dia tersenyum kecil, lalu mengusap air matanya. "Aku tahu, kau pasti tidak akan suka melihatku menangis seperti ini."

Tiba-tiba saja angin berhembus pelan, seolah menyetujui ucapan gadis itu. "Ah, ternyata benar," gumam Joohyun lalu tertawa pelan.

"Oppa, aku punya kabar bahagia untukmu. Res- restoran kita, aku berhasil memenuhi janjiku padamu untuk selalu mempertahankannya," Joohyun tersenyum, "meskipun, itu artinya aku harus menikah dengan adikmu. Kau tidak marah, kan? Hanya itu yang dapat kulakukan agar Appa tidak melakukan ancamannya. Apalagi ayahmu mengatakan pada Appa, jika Beliau tidak akan ikut campur dengan urusan restoran kita." Joohyun menghela napas, ditatapnya nisan itu dengan tatapan yang kembali menyendu.

Joohyun mengusap lagi air matanya sembari tertawa kecil. Kilasan wajah cemburu Min Jun tiba-tiba muncul begitu saja. "Jangan cemburu padaku karena aku tidak akan bisa memberi perhatian, apalagi hatiku pada pria lain. Hanya dirimu yang bisa membuatku berubah menjadi Joohyun yang penurut dan perhatian."

Tangan gadis itu terulur mengusap nisan bertuliskan nama Cho Min Jun. Dia tersenyum kecil. "Aku pulang dulu, ya. Jangan khawatir, aku pasti akan mengunjungimu lagi. Love you, Oppa."

Sore ini, Ayah Joohyun mengundang putri serta keluarga suaminya untuk makan malam bersama di kediamannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore ini, Ayah Joohyun mengundang putri serta keluarga suaminya untuk makan malam bersama di kediamannya. Setelah bertanya pada Bibi Lee tentang keberadaan orang tuanya, Joohyun sedikit berlari menuju ruang keluarga. Dia berusaha menetralkan napas sebelum membungkukkan sedikit tubuhnya.

"Maaf aku terlambat karena ada sedikit urusan yang harus kuselesaikan." ucap Joohyun yang lebih memilih untuk mendudukkan diri di antara ibunya dan Ibu mertuanya.

[S] Chaste AffectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang