8. Pengadilan istana

11.4K 1K 7
                                    

Xukun pun mengobati bekas tamparan pada pipi Linxi, sesekali sambil bercanda agar adiknya ini tidak bersedih lagi dan usahanya itupun berhasil, Linxi kembali ceria dan tertawa seperti tadi pagi

Mereka menghabiskan waktu bersama sama hingga waktu hampir sore, karena seluruh anggota kerajaan di suruh hadir dalam pengadilan ini, Xukun, Xuyin dan Linxi mulai bersiap

Setelah menyelesaikan semuanya kini Linxi tampak anggun dengan hanfu yang sangat cocok dengan kulitnya yang bersih, hanfu ini simpele dan elegan, karena hanfu ini adalah rancangannya sendiri

Setelah menyelesaikan semuanya kini Linxi tampak anggun dengan hanfu yang sangat cocok dengan kulitnya yang bersih, hanfu ini simpele dan elegan, karena hanfu ini adalah rancangannya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah itu Linxi kembali memakai cadar yang senada dengan bajunya dan menggantungkan Giok pengenal buatan mendiang Ibunda Permaisuri itu di pinggangnya

Lalu setelah itu Linxi berjalan menuju Aula kerajaan, dimana sidang di adakan

Setelah berjalan cukup lama, karena jarak dari kediamannya menuju wilayah utama istana sangatlah jauh, ya... Karena kediamannya berada di bagian barat istana tepatnya kediaman istana belakang

Kasim yang melihat kedatangan Linxi pun mengumumkan kedatangannya

"Putri Pertama Gu Linxi, Memasuki ruangan~~" teriak lantang Kasim itu

Seketika semua orang yang ada di aula tersebut mengalihkan pandangannya ke arah Linxi dan Jinyan

Mereka berdua berjalan dengan anggun dan berwibawa layaknya seorang bangsawan

Apakah itu putri sampah yang tidak bisa apa apa itu?

Kenapa dia memakai cadar, apakah wajahnya lebih buruk dari yang di rumorkan?

Wah lihatlah mereka sangat anggun dan berwibawa

Siapa orang di samping Putri itu, apakah pelayannya? Berani sekali dia berjalan di samping putri kerajaan

Dasar putri pembawa sial bagi kerajaan ini

Dan masih banyak lagi cacian dan tatapan benci dari orang orang yang hadir di aula tersebut

"Salam Yang Mulia Kaisar, Pangeran Mahkota, Para selir, Pangeran dan Putri" ucap Jinyan membungkukkan badanya

Sedangkan Linxi hanya menunduk sedikit tanpa mengeluarkan suara apapun

"Lancang!! Apakah ini tata krama seorang Putri, Gu Linxi" Bentak kaisar

"Apakah kau sudah melupakan tata krama seorang bangsawan, Putri Gu Linxi?" Lanjut Kaisar lagi dengan nada yang masih sama namun terlihat dingin, tegas dan tatapan tajam

"Mungkin aku sudah melupakannya saat kepalaku terbentur batu" ketus Linxi

"Bicaralah yang sopan kepada Yang Mulia Kaisar, Putri Gu Linxi, Yang Mulia juga ayahmua" ucap Selir Wei (ibu Anming) dengan nada lembut yang di buat buat

Talented Girl [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang