Author's Pov
Sudah satu minggu sejak kepulangan mereka dari Australia waktu itu. Masing-masing dari mereka, sedang berada di rumahnya untuk bersiap-siap.
Tara dan Bela akan tinggal di rumah mereka sendiri. Rumah yg mereka beli dengan hasil keringat mereka. Rumah yg tak begitu mewah tapi masih bisa dibilang rumah yg cukup besar. Rumah yg akan menjadi saksi bisu kisah mereka kedepannya akan seperti apa.
Mereka pindah rumah karena tempat kerja Tara dan Bela, lebih dekat dengan rumah itu ketimbang dari rumah mereka masing-masing. Tapi, bukan berarti tempat kerja mereka dekat dengan rumah, butik Bela dan kantor Tara juga jadi berdekatan. Ibaratnya, rumah itu berada di tengah-tengah antara butik dan juga kantor. Jadi, jarak butik ke kantor, tidak bisa dibilang dekat juga. Ya begitulah intinya.
"Semuanya udah siap nak?"
"Udah Ma..."
"Em, sayang, gak ada yg ketinggalan lagi kan???"
"Enggak Ma..."
"Janji ya kamu bakal sering pulang ke sini."
"Iya Mama..."
"Kamu jangan lupa makan ya. Jaga diri baik-baik."
"Yaampun, iya Ma." Bela sudah hampir lelah menjawab pertanyaan Dina sedari tadi.
Tapi dia tahu, Dina seperti itu karena Dina sangat khawatir pada Bela. Mengingat Bela adalah anak yg manja walaupun sudah dewasa seperti ini, Dina jadi semakin tak tenang akan melepaskan Bela. Dina tahu, Tara pasti akan menjaganya. Tapi tetap saja, namanya seorang Ibu, pasti akan sangat khawatir jika putrinya harus pergi seperti ini.
"Mama juga bakal sering-sering jenguk kamu ya."
"Tapi gak usah sering-sering juga Ma. Ya walaupun jaraknya gak terlalu jauh, tapi kan kalo Mama terlalu sering bolak-balik, gak baik juga buat kesehatan Mama. Mama tenang aja, aku sama Tara yg bakal sering-sering pulang ke sini." Bela mengusap pipi Dina yg berair.
"Iya Ma. Mama gak usah terlalu berlebihan gini. Bela sama Tara kan tetep ada di kota yg sama dengan kita. Mereka gak pindah sampe keluar negeri kok." Ari juga berusaha menenangkan Dina.
"Iya ya. Maaf deh Mama terlalu berlebihan. Pokoknya kalo kalian ada waktu luang, usahain buat pulang ya!"
"Iya Ma..." Bela tersenyum.
"Yaudah yuk semuanya, kita tunggu Tara nya di luar aja!" Ucap Ari.
Bela, Dina, Ari, Bila, dan Bolu pun keluar rumah untuk menunggu Tara yg akan menjemput Bela.
Beberapa menit berselang, Tara pun akhirnya datang.
Tin! Tin!
Tara membunyikan klakson mobilnya, lalu dia turun dari mobil tersebut.
"Hai." Tara berjalan ke arah di mana semua keluarga Bela berkumpul.
"Akhirnya datang juga." Ari tersenyum.
"Oh, maaf, aku lama ya?"
"Padahal lama aja! Biar Bela juga lama di sini nya!" Dina cemberut.
"Apaansi Ma..." Bela tertawa mendengar celotehan Dina yg tak mau ditinggal dirinya.
"Pokoknya inget ya Tara! Jaga Bela baik-baik!" Dina menatap tajam Tara.
"Hehe, iya Ma." Jawab Tara seraya tersenyum. Btw, Tara udah manggil Mama Papa ke orang tua Bela.
"Iya nih Kak! Kakak harus jaga Kak Bela baik-baik! Jangan sampe telat dikasih makan! Kak Bela kalo sakit suka nyusahin!" Teriak Bila.
"Kaya yg gak pernah nyusahin aja!" Teriak Bela balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE CRAZY #2
Teen Fiction(Completed) Setelah di masa-masa SMA Bela berusaha keras untuk mendapatkan hati Tara, akhirnya mereka berdua pun menjalin hubungan menjadi sepasang kekasih. Cukup berat rintangan yg mereka hadapi sampai akhirnya, mereka resmi menikah setelah 11 tahu...