Author's Pov
"Em,,, maksud Mama?"
"Yaaa Mama pengen kamu punya anak."
"Maksudnya, aku adopsi gitu ya??? Gampang kalo gitu. Nanti aku bilang sama Tara."
"Enggak Bel." Dina menatap Bela dengan intens. "Mama pengen cucu dari kandungan kamu sendiri."
Bela mematung.
"Bisa kan?"
"Tapi Ma- Aku sama Tara kan- Maksud Mama aku harus nikah sama orang lain, 'cowok', biar aku bisa punya anak??? Kok gitu sih Ma..." Kini Bela cemberut.
"Ya enggak... Mama gak mungkin setega itu nyuruh kamu buat ninggalin Tara."
"Trus gimana?"
"Mama juga gak tau..." Dina menatap lurus ke depan.
Bela jadi merasa tak enak dan bersalah. "Ma... Maaf ya aku harus kayak gini... Aku gak bisa ngasih cucu dari rahim aku sendiri buat Mama..."
Kini Dina menatap Bela dan tersenyum tipis. "Gak apa-apa sayang. Mama emang terlalu berlebihan. Gara-gara temen-temen kamu udah punya anak, Mama jadi maksa kamu juga buat punya anak."
Bela menghela napas.
*
Malamnya...
Tok tok tok!
Bela masuk dan melihat Tara yg sedang duduk di sofa. Dia pun ikut duduk di sebelah Tara dengan keadaan tak bersemangat.
"Gimana aja tadi di rumah? Pasti seneng ya?"
Bela menggeleng.
Tara mengernyitkan alisnya, "Ada apa?"
Bela menatap Tara. Wajah Bela terlihat sangat lesu. "Mama pengen punya cucu..."
"Cucu?"
Bela mengangguk. "Gak tau deh Tara... Aku bingung... Masalahnya, Mama pengen punya cucu dari rahim aku sendiri. Bukan anak adopsi. Gimana caranya coba?" Bela memijat keningnya.
Tara merangkul Bela. "Apa kamu selama ini baru mikirin tentang anak? Apa kamu pas mutusin buat nikah sama aku, gak kepikiran soal ini?"
"Taraa... Aku nikah sama kamu dan jalin hubungan sama kamu, karna aku cinta sama kamu. Aku gak mikirin tentang ini. Aku juga gak begitu peduli kalo aku gak akan punya anak seumur hidup aku. Yg aku pengen, cuma hidup selamanya sama kamu. Aku sampe gak mikir, kalo Mama atau yg lainnya, pasti ngarepin seorang anak dari aku. Aku cuma mikirin perasaan aku sendiri tanpa mikirin perasaan mereka. Aku tau aku salah. Dulu kita udah ditentang dan gak disetujuin. Tapi mereka gak mau aku terus sedih dan akhirnya mereka ngerestuin kita. Aku tau, pasti akhirnya malah mereka yg sedih. Dan dulu, aku gak peduliin itu. Aku cuma seneng, karna akhirnya, aku bisa bareng-bareng lagi sama kamu. Kalo aku nurut sama mereka, pasti bukan kamu yg jadi pendamping hidup aku sekarang. Dan kalaupun nanti aku punya anak dari orang lain, belum tentu aku bisa sebahagia pas sama kamu. Aku gak bisa cinta orang lain lagi. Aku cuma cinta sama kamu Taraaa...." Kini Bela mulai menangis.
"Hey hey, udah udah..." Tara memeluk Bela dan mengalirkan ketenangan padanya.
"Tara... Apa kamu juga dulu gak mikirin tentang ini? Kenapa kamu juga mutusin buat nikah sama aku? Kamu tau kan, kita gak bisa punya anak? Apa kamu gak mau punya anak???"
"Alasan aku hampir sama kayak kamu. Aku nikahin kamu, karena aku cinta sama kamu dan aku juga gak masalah kalo aku gak bakal dapet anak nantinya. Ya walaupun aku juga sebenernya pengen punya anak. Tapi, kalo emang takdir kita kayak gini, aku gak akan maksa."
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE CRAZY #2
Teen Fiction(Completed) Setelah di masa-masa SMA Bela berusaha keras untuk mendapatkan hati Tara, akhirnya mereka berdua pun menjalin hubungan menjadi sepasang kekasih. Cukup berat rintangan yg mereka hadapi sampai akhirnya, mereka resmi menikah setelah 11 tahu...