ch.7

354 101 17
                                    




Keesokan harinya tentu aku sudah berada di Godae, Haruto memaksaku untuk menjalani rawat inap selama beberapa hari tapi aku menolak. Lagi pula itu hanya masalah kesehatan ringan dan sekarang adalah hari jumat, hari dimana aku harus mengajar 4 mata kuliah. Kemarin aku harus merelakan 6 sks ku lenyap karena dilarikan ke rumah sakit, dan tidak akan kubiarkan intensifku yang lain ikut hilang begitu saja.

Mengajar mahasiswa doktoral itu gampang-gampang susah, karena mereka hampir delapan puluh persen memahami semua teori dasar. Tapi karena itu juga masalah baru kemudian bermunculan. Pada tahapan ini mereka datang ke kelas bukan untuk mengerjakan soal, tatapi untuk berfilosofi. Semua pemikiran akan fisika radikal dikeluarkan, dan hanya mereka yang memiliki daya tangkap kuat yang akan bertahan. Ideologi gila. Begitu awal kami menyebutnya, sebelum kemudian keluar alat yang bernama mikroskop, tensimeter, nebulizer, pulse oximeter, extracorporeal shock wave lithotripsy, skin ana-

Sial, aku mengingatnya lagi.

"Tapi bagaimana jika penggunaan KV terlalu tinggi dalam hal ini?! Apa yang a-"

"Kurasa cukup untuk hari ini, kita lanjutkan minggu depan. Selamat pagi semuanya." Potongku pada mereka yang masih sibuk berdebat sebelum kemudian merapikan meja dan pergi dari kelas.

Terkadang dalam beberapa hal aku bisa katakan jika hidupku menyenangkan, pertama karena fakta aku menjadi seorang dosen yang merupakan satu dari sekian banyak cita-citaku. Dulu aku juga ingin jadi antariksawan, sekedar TMI. Hal menyenangkan lainnya adalah, ketika semua mahasiswamu bahkan banyak yang lebih tua darimu. Itulah untungnya jadi seorang jenius.

Aku hanya mengajar mahasiswa doktoral dan beberapa kelas magister, dan itu agaknya cukup menguntungkan. Untuk mahasiswa doktoral, mereka semua dosen yang sudah berumur sehingga jelas jarak umur rata-rata mereka sangat jauh denganku. Mahasiswa magister yang lebih muda dariku bisa dihitung jari jumlahnya, itu pun dari kelas yang berbeda. Dan untuk Park Jihoon? Dia setahun lebih tua dariku. Hahahahaha.. ini sebuah kepuasan yang cukup bodoh.

Tapi.. terkadang itu juga membuatku sedih. Keluarga. Kalian akan tahu jika kalian tahu, haahhh.. Kudengar bahkan Park Jihoon sudah punya anak.

'Roda kehidupan berputar, namun mengapa milikku tidak?'

Itu adalah isi kepalaku ketika sedang merenung sendiri di ruangan, saat ini.. menunggu pergantian jam sambil tidak melakukan apapun. Saat ini.. dimana waktu menunjukkan pukul sepuluh lebih dua puluh, sehingga masih ada lima jam untukku tidak melakukan apapun sebelum kembali mengajar. Haahh.. rasanya sudah lama sekali sejak aku punya waktu untuk tidak melakukan apapun.

Aku sudah dipecat dari proyek Yoshi hyung, benar kan?

Hahaha.. sial.

Tok! Tok!

"Iya, masuk." Jawabku malas pada entah siapa itu.

"Profesor?" panggil orang tersebut ketika berhasil membuka pintu.

"Oh? Jihoon ssi?" dia hanya tersenyum seperti biasa tatkala berjalan mendekat.

"Aku kemari untuk melaporkan perkembangan uji klinis proyek anda profesor, sesuai perintah anda kemarin aku telah melobby tempat dan tanggalnya. Pagi ini acara sudah disetujui oleh LP2M dan rektorat, ini surat keputusannya." Jelas Park Jihoon sambil meletakkan satu file holder di atas meja.

"Ini lebih cepat dari dugaanku. Ada apa dengan mereka?" aku hanya bergumam dan bicara sendiri, tapi Jihoon rupanya terlalu vokal sehingga mau-mau saja meladeni ucapanku.

☣Camaraderie || JAESAHI☣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang