part. 16

1.6K 169 14
                                    

_________
Kembali diingatkan! Jadilah readers yang bijak dengan memberikan Vote dan Komentar.

🌷Happy Reading🌷.

_______________

Sedangkan ditempat lain seseorang yang tengah bersandar pada kursi kebesarannya menatap tajam pada gedung-gedung pencakar langit yang berada diluar sana, dengan segelas anggur ditangannya.

Tak lama setelahnya terdengar suara pintu ruangan itu terbuka dengan menampilkan seseorang yang baru masuk kedalam ruangan,

"Bagaimana?" tanya seorang pria yang duduk membelakanginya. "Aman. Dan berjalan dengan lancar Tuan," pria misterius itu pun sontak menyeringai.

"Tidak ada yang mengejarmu sampai sini bukan?" dengan cepat pria itu menjawab, "Tidak ada Tuan."

"Bagus. Kerja bagus," pria yang berdiri dibelakangnya itu pun berusaha mengatur nafas lantaran lelah berlari menghindari kejaran anak buah Yoongi.

Yah, seseorang itulah yang ternyata memerintah pria serba hitam itu untuk mengacaukan keadaan ditempat Yoongi tadi, "Pergilah. Akan kupanggil kau jika kubutuhkan!" pria itu pun lantas mengangguk, meski Tuannya tidak melihatnya dan segera ia pamit keluar dari ruangan itu.

Selepas kepergian pria itu, keadaan dalam ruangan itu pun menjadi hening.

"Ternyata kau masih sama Yoon. Kita lihat bagaimana akhirnya nanti," gumam pria itu dengan diiringi tawa yang menggelegar kesetiap penjuru dalam ruangan, setelah tertawa ia kemudian meminum anggur yang telah berada ditangannya seolah tengah merayakan kemenangan kecilnya.

__..____

20.15 WKS, Seoul.

Kini para siswa maupun siswi tingkat akhir Seoul High School itu pun mulai berhamburan dari ruangan lantaran kelas malam telah usai, hal itu dikarenakan satu minggu lagi semua murid tingkat akhir akan menghadapi ujian yang menentukan kelulusan mereka.

Berjalan melewari koridor sekolah menuju gerbang pun Naera beserta kedua temannya harus terhenti lantaran Hyunda yang telah lebih dulu dijemput sopir pribadinya. Setelah berpamitan dengan kedua temannya pun mobil itu segera melesat meninggalkan sekolah.

Kini hanya tersisa Naera dan Mirae yang menunggu di gerbang sekolah. Namun, setelahnya Mirae lebih dulu dijemput.

"Kau bisa ikut denganku Nae, sopirku akan mengantarkanmu." ajak Mirae. Namun, Naera tampak menolak ajakan Mirae.

"Tidak usah, nanti merepotkan."

"Heol, sejak kapan ada kata 'merepotkan dalam pertemanan?"

"Tidak, hanya saja aku akan naik bus saja nanti jika sopirku tak kunjung datang."

"Tapi ini sudah malam Nae."

"Tidak apa, sekali-kali naik bus bukan masalahkan?" Mirae yang tahu sifat keras Naera pun terpaksa harus mengangguk dan pamit pulang. Setelah kepergian Mirae, kini Naera benar-benar sendirian meski masih ada beberapa gadis yang juga tengah menunggu orang tuanya menjemput.

My Teacher Is MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang