part. 04

2.2K 218 2
                                    

_________
Jangan lupa Vote dan Koment, jadilah pembaca yang bijak dengan meninggalkan jejak!!

🌷Happy Reading🌷.

_______________

"

Ibu," panggil Naera pelan, panggilan tersebut membuat ucapan sang tamu terpotong dan menoleh secara bersamaan dengan Naera yang juga menatap tamu tersebut.

"Kau?!"

___..____

"Kalian pernah bertemu?" tanya Sohae.

"Ya," tanpa sadar gadis itu bergumam.

"Eh, tidak. Itu maksudku, bukan begitu Tn. Min," ujar Naera yang kembali salah berucap dan langsung mengantupkan mulutnya kedalam.

"Kau tau namanya Nae?" Sohae kembali bertanya, Naera yang salah ucap itu pun bingung. Gadis itu hanya menggaruk tengkuknya canggung.

"Ah sudahlah, sekarang kita bisa bicara lebih serius bukan." kini lelaki paruh baya yang berbicara.

"Tentu saja. Tuan Min,"

"Naera kemari, duduk disini." pinta Sohae dan diangguki oleh putri semata wayangnya.

"Begini sayang, kedatangan Tuan Min dan anaknya kemari ingin melamarmu."

"Apa?" teriak Naera.

"Tidak!" tegasnya.

Hening.

Tidak! Aku masih berusia delapan belas tahun, lalu kenapa Ibu menjodohkanku sekarang. Terlebih dengan pria seperti Yoongi ini. Hei! masih banyak lelaki diluar sana yang tampan dan romantis. Bukan seperti pria ini yang dingin dan, -Naera akui juga jika Yoongi ini sedikit tampan.

Ingat! Perlu digarisbawahi, sedikit tampan! Tapi tetap saja gadis Kim itu tidak mau!

"Kenapa sayang, kau keberatan?" tanya pelan Sohae pada sang anak.

"Ibu tahu bukan, Nae masih sekolah dan sebentar lagi Nae akan ada ujian kelulusan. Jadi Nae masih ingin fokus dengan sekolah," ucap Naera dengan wajah yang ia sengaja sedih.

"Tidak masalah nak, Yoongi akan menunggumu sampai lulus sekolah."

"Lagipula kaliankan harus tunangan dulu, baru kalian menikah nanti," tambah Tuan Min.

Naera Pov.

Ini gila! Sangat gila. Ibu mau menjodohkanku dengan pria yang semalam tidur bersamaku, bahkan takdir seakan mempermainkanku saat ini. Padahal sebelum kita —aku dan dia berpisah, kami membuat kesepakatan agar tidak bertemu kembali dan jika pun kita bertemu kembali anggap saja sebagai orang asing.

Namun, dengan bodohnya saat kembali bertemu aku yang lebih dulu mengatakan namanya. Itu sama saja kesepakatan itu telah kulanggar sendiri dan bagaimanapun caranya aku harus menggagalkan perjodohan ini!

"Bukan begitu Yoon?" kini Tuan Min bertanya pada anaknya. Aku pun langsung menatapnya nyalang, memberi kode bahwa pria itu harus menolaknya.

"Eoh, iya."

Lihat! Dia mengatakannya dengan memperlihatkan senyumannya, augh. Terlihat manis!

Tersadar dengan apa yang aku katakan barusan aku langsung menggelengkan kepalaku dengan cepat. Tidak! Jangan lagi.

"Bagaimana Naera, kau setuju?"

"Eoh, tapi—"

"Sayang."

My Teacher Is MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang