Chapter 6

627 102 60
                                    

Hai hai
Aku double update :))
Selamat membaca luvs :)

.
.
.

Saat ini, Hongjoong dan Wooyoung sedang berada di dalam kain yang dapat menyamai bentuk sekitar milik Wooyoung agar tidak terlihat. Mereka berdiri di pojok tangga agar tidak ada orang yang mengira bahwa mereka ada disana.

Setelah merasa posisi Wooyoung dan Hongjoong aman, Mingi memberi tanda pada Yunho agar bersiap. Yunho pun mengangguk tanda ia siap. Mingi kemudian membuka pintu nya dan langsung bersitatap dengan salah satu penjaga yang sudah berada di pintu tangga belakang.

"Kalian?!" teriakan penjaga tersebut memancing tetangga yang lain menuju tangga belakang.

Mingi dan Yunho pu segera berlari. Namun, sebelum itu. Mingi menghajar penjaga yang tadi berteriak. Setelah nya mereka berlari kebawah, menuju lantai yang sudah di rencanakan.

"Ayo, Hyung" ujar Wooyoung.

Mereka pun memasuki lantai 4. Dapat mereka lihat masing-masing kios memiliki satu penjaga. Wooyoung pun mengarahkan tangan nya ke depan. Lalu sebuah kain berwarna biru keluar dan mengikat seluruh kaki penjaga, sehingga semua nya tergantung terbalik dengan wajah yang tertutup layak nya kepompong.

"Hongjoong, belakang mu" suara Seonghwa terdengar.

Hongjoong pun membalikkan badan nya dan menemukan salah satu penjaga mengayunkan pisau. Karena Wooyoung sedang berusaha mengikat penjaga yang lain, Hongjoong memukul tangan penjaga tadi hingga pisau nya terlepas. Hongjoong pun menendang pisau tersebut menauh. Namun, lengan nya terkena tebasan dari pisau yang dipegang nya.

"Aakkhhss" Hongjoong meringis memegang lengan nya yang berdarah. Ia melihat ke arah Yeosang yang saat ini tengah menatap khawatir diri nya. Ia kemudian menganggukkan kepala nya, tanda bahwa ia baik-baik saja. Hongjoong kemudian ia menendang kepala penjaga tadi hingga pingsan. Ia kemudian berjalan mendekati Yeosang.

"Hyung" Yeosang baru akan memegang luka Hongjoong sebelum kakak angkat nya itu menahan tangan nya.

"Jangan disini" bisik Hongjoong. "Pura-pura lah tidak kenal dengan ku".

Yeosang pun mengangguk. Ia kemudian menarik kembali tangan nya.

"Sini tangan mu tuan" suara Seonghwa terdengar dari sebelah Yeosang.

Hongjoong pun memberikan tangan nya yang terluka. Seonghwa pun merobek lengan kemeja yang dipakai nya dan membalut luka Hongjoong.

"Terima kasih" ujar Hongjoong. Seonghwa pun tersenyum dan mengangguk.

"Nah, sudah selesai" ujar Wooyoung setelah menggantung semua penjaga yang berada di lantai empat.

Mereka pun menunggu panggilan dari Yunho dan Mingi.

Tidak terlalu lama mereka menunggu, suara Yunho terdengar.

'Disini sudah beres' ujar Yunho. 

"Baiklah, silahkan pelan-pelan berjalan ke pintu darurat. Jangan terburu-buru" ujar Hongjoong.

Perlahan orang-orang mulai berjalan ke arah pintu darurat. Wooyoung berada di depan memimpin orang-orang untuk berjalan turun. Sedangkan Hongjoong, Yeosang dan Seonghwa masih memperhatikan orang-orang yang masih berada di lantai empat.

"Ada yang hilang" celetuk Seonghwa.

"Siapa?" tanya Hongjoong.

"Ada anak kecil tadi. Tapi ia di sembunyikan oleh ibu nya saat kita di suruh berkumpul" ujar Seonghwa.

"Dimana ibu nya?" tanya Hongjoong. Seonghwa lalu menunjuk mayat yang tidak jauh dari mereka berada. "Bisa kau cari anak itu ada dimana?" tanya Hongjoong.

InMul 2 (Ateez) (Slow Updated)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang