Chapter 15

415 57 10
                                    

"Sebaiknya kalian cepat, aku sedang buru-buru" ujar Serim.

Hwanwoong masih berusaha melindungi Ravn, Leedo, dan Keonhee dibantu oleh Yunho yang ikut membantu Hwanwoong.

"Aku akan menghitung sampai tiga, dan kalian akan ikut menyusul dia" ujar Serim sambil menunjuk gadis yang saat ini sudah tergeletak di lantai.

Keempat orang itu pun semakin brutal untuk memasuki taman dan juga mendapatkan Ravn dan adik-adik nya.

"Satu"

"Biarkan kami masuk!" teriak gadis dengan rambut ombre sambil menendang perut Seonghwa agar menjauh dari nya.

"Dua"

"Minggir bodoh!" teriak laki-laki dengan rambut mangkuk nya. Ia meninju wajah Mingi hingga membuatnya berdarah.

"Tiga"

"Aku dapat" ujar Wooyoung saat mendapatkan boneka-boneka dari keempat orang tersebut. Keempat orang tersebut pun berhenti dan menoleh ke arah Wooyoung dengan tatapan lega, karena bonea tersebut sudah tidak berada di tangan Serim. Begitu pula dengan Seonghwa dan yang lain, mereka lega Wooyoung mendapatkan boneka-boneka tersebut.

"Ohooo... Kalian hebat juga" ujar Serim sambil menepuk tangan nya. Mereka semua menatap Serim bingung. "Kenapa kalian bingung? Aku sedang memuji kalian" ujar Serim.

"Tidak..." gumam Seonghwa.

"Kenapa Hyung?" tanya Xion yang berada di sebelah Seonghwa.

"Ah, seperti nya Seonghwa-ssi sudah tau. Jadi aku akan mempresentasikan nya" ujar Serim. Ia mengambil pisau lipat yang berada di saku celana nya. Ia kemudian menusuk pundak nya sangat dalam.

"Aaaarrrghhhhh" teriak ke empat orang yang datang bersama Serim.

"Hentikan!" ujar Seonghwa.

Serim pun mencabut pisau yang berada di pundak nya. Ia lalu tersenyum licik ke arah mereka semua.

"Sebenarnya ada apa ini?" tanya Keonhee pada Hwanwoong yang saat ini berdiri di depan nya dan kedua teman nya. Mereka sama sekali tidak tahu apa yang terjadi sekarang.

Namun, Hwanwoong tidak menjawab pertanyaan Keonhee. Ravn dapat melihat bahwa saat ini Hwanwoong sedang gemetaran, meskipun tatapan nya menusuk tajam ke orang yang bernama Serim tersebut. Ravn kemudian menggengam tangan Hwanwoong.

Hwanwoong yang sedang menatap Serim bersiaga jika lelaki tersebut melakukan sesuatu, Sedikit terkejut saat merasakan seseorang menggenggam tangan nya. Namun, ia segera menyadari bahwa tangan tersebut adalah tangan Ravn.

"Tenanglah. Semua baik-baik saja" ujar Ravn sedikit berbisik. Hwanwoong yang mendengar perkataan Ravn pun menghela nafas nya pelan. Setelah dirasa Hwanwoong sudah mulai tenang, Ravn pun mengusap pelan tangan Hwanwoong.

"Ada yang bisa kami bantu?" tanya Leedo yang daritadi masih berusaha mencerna apa yang terjadi. Meskipun semua keadaan ini tidak masuk akal, dimana legenda InMul tersebut benar nya ada nya, Leedo yakin bahwa Hwanwoong dan teman-teman nya yang lain dapat dipercaya.

"Baiklah, aku ingin kalian ke dalam taman. Disana ada Yeosang dan teman-temannya. Kalian akan aman disana. Mereka biar kami semua yang urus" ujar Hwanwoong setelah mendapatkan perintah dari Seonghwa melalui telepati mereka.

Mereka bertiga pun mengangguk kan kepala. Pertarungan antara dua kubu kembali terjadi. Hwanwoong berusaha membawa ketiga pemuda tersebut menuju taman dengan sesekali memukul beberapa orang yang berusaha menghalangi nya. Mingi dan Yunho juga berusaha menghalau orang-orang yang berusaha menghalangi jalan nya Hwanwoong hingga ke taman.

InMul 2 (Ateez) (Slow Updated)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang