Chapter 9

627 95 42
                                    

"Yeosang-ah, ayo bangun. Kau bilang akan bekerja di kafe ini kan? Jangan membuat yang lain menunggu mu" ujar Hongjoong membangunkan sang adik.

Sebenarnya Hongjoong tidak ingin mengizinkan Yeosang untuk bekerja hari ini, karena ia baru sembuh. Namun, semalam Yeosang terus-menerus merengek untuk dibolehkan, dan berakhir seperti biasanya, Hongjoong akan menuruti kemauan Yeosang.

"Baik Hyung" ujar Yeosang. Ia pun berdiri dan keluar dari kamar nya sambil membawa peralatan mandi nya.

Mingi yang baru selesai mandi melihat Yeosang dengan piyama pink nya keluar dari kamar nya. Ia tersenyum saat melihat Yeosang berjalan dengan mata masih setengah terpejam.

Yeosang yang seperti nya masih tidak sadar, langsung saja masuk ke kamar mandi tanpa menghiraukan Mingi yang masih berdiri disebelah pintu kamar mandi. Mingi yang melihat nya pun hanya terkekeh, menganggap Yeosang lucu.

"Eo? Mingi" ujar Hongjoong. "Sedang apa kau?" tanya Hongjoong.

"Eo, Hyung. Aku baru saja selesai mandi" ujar Mingi. Hongjoong pun mengangguk. "Oiya Hyung, tadi pagi ada paket untuk Hyung. Ada di meja bar" ujar Mingi.

"Eum, baiklah. Terima kasih" ujar Hongjoong sebelum berjalan kebawah untuk mengambil paket nya.

Saat sudah mendekati jam buka, para staff sudah mulai sibuk untuk membuka kafe. Yeosang pun juga sudah mulai bekerja. Ia memutuskan untuk kerja fulltime saat ini untuk menyibukkan diri, lagipula ia sedang izin dari kegiatan kuliah.

"Yeosang, mau ganti papan nya?" tanya Seonghwa. Yeosang pun mengangguk. Ia langsung berjalan ke arah pintu kafe dan membalik papan tanda 'Close' menjadi 'Open' dan ia juga langsung menyambut beberapa pelanggan yang sudah menunggu di depan. Setelah nya, Yeosang mulai membantu dengan mengantar setiap pesanan yang ada.

Hongjoong memilih untuk berada di kamar nya mengurus pekerjaan nya dan menulis beberapa lagu. Sesekali ia keluar untuk melihat keadaan sang adik atau untuk mengambil minum dan beberapa cemilan.

Hingga hari semakin siang, ada sekelompok pelanggan lelaki datang ke kafe mereka. Kelompok tersebut langsung memesan pesanan mereka pada Mingi yang berjaga di kasir dengan Yeosang disebelah nya.

"Bisa pesanan kami di antar oleh mu?" tanya salah satu lelaki yang berada didepan.

"Ah, tentu" ujar Yeosang sambil tersenyum.

Kelompok lelaki tersebut pun langsung duduk ditempat duduk mereka, berada di pojok ruangan.

Setelah pesanan dibuat oleh Yunho, Yeosang langsung membawa pesanan kelompok tersebut ke meja mereka.

"Silahkan dinikmati" ujar Yeosang.

"Tunggu sebentar" panggil lelaki yang tadi meminta nya untuk mengantar pesanan mereka.

"Ada yang bisa ku bantu?" tanya Yeosang.

"Tidak bisakah kau menemani kami?" tanya lelaki tersebut sambil memegang tangan Yeosang.

"Maaf, tapi aku harus bekerja" ujar Yeosang. Ia menarik tangan nya dari genggaman lelaki tersebut. Namun, tangan nya kembali ditarik oleh lelaki tersebut.

"Ayolah, lagipula kafe nya juga sedang sepi" ujar lelaki tersebut.

Grep!

"Lepasin tangan nya" ujar Mingi. Ia sedang memegangi tangan lelaki tersebut yang ingin menarik Yeosang.

"Apa-apaan ini" kesal lelaki tersebut. Ia berusaha melepaskan tangan Mingi. Namun, tidak bisa.

"Sebaiknya kau lepaskan tanganmu sebelum aku mematahkan nya" ujar Mingi menatap datar lelaki tersebut. Namun, seperti nya lelaki tersebut juga tidak mau kalah, ia tidak melepaskan tangan Yeosang. Mingi pun menghela nafas berat. "Hah... Baiklah, ini mau mu" ujar Mingi. Ia memegang keempat jari lelaki tersebut dan mendorong nya ke belakang punggung tangan nya.

InMul 2 (Ateez) (Slow Updated)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang