Chapter 4

704 101 45
                                    

Saat ini Yeosang tengah berjalan menuju cafe Aurora bersama dengan Soobin. Kemana Yeonjun? Ia diusir oleh Soobin setelah Yeosang merengek untuk jangan mengajak Yeonjun.

Namun, saat kelas terakhir tadi, wajah Yeosang tampak pucat. Soobin yang khawatir pun meminta Yeosang untuk pulang saja. tapi, pemuda cantik itu malah semakin merengek ingin ke cafe itu. Maka, mau tidak mau Soobin menuruti mau Yeosang dengan berjaga-jaga jika pemuda cantik itu pingsan.

Sekarang, mereka sudah sampai di Cafe Aurora. Namun, saat ini Yeosang tidak dapat menemukan Mingi. Ia pun berlari ke arah kasir yang saat ini tengah dijaga oleh Seonghwa.

"Hwa Hyung, Annyeong" sapa Yeosang dengan senyum di bibir pucat nya, serta pipi yang sedikit bersemu merah. Seonghwa pun tersenyum, meskipun saat ini ia tengah khawatir tentang pemuda manis di depan ya ini.

"Yeosang-ah, pelan-pelan saja" ujar Soobin yang berlari menyusul Yeosang. Seonghwa sekali lagi terkejut melihat wajah yang dikenal nya, namun ia langsung kembali merubah wajah nya seperti biasa.

"Hwa-Hyung, Mingi tidak ada?" tanya Yeosang.

"Ia sedang pergi berbelanja, Kau bisa memesan terlebih dahulu sambil menunggu nya" ujar Seonghwa. Yeosang pun mengangguk.

"Aku pesan Strawberry shake"

"Ya! Kau sedang sakit, jangan minum es!" bentak Soobin sehingga Yeosang mengerucutkan bibir nya. "Kami pesan teh jasmine dan ice cappucino, juga Macaroon nya" ujar Soobin yang mendapat senyuman dari Yeosang saat pemuda itu memesankan macaroon. "Sudah sana kau cari tempat duduk" ujar Soobin. Yeosang pun berjalan ke arah meja dekat kaca yang dapat melihat pemandangan di luar.

"Bukan kah tadi dia bilang mau ke taman di dalam?" gumam Soobin.

"Mungkin ia ingin melihat Mingi datang" ujar Seonghwa. Soobin menatap ke arah Seonghwa yang saat ini tersenyum ke arah nya. Soobin pun ikut tersenyum.

"Kurasa Hyung benar" ujar Soobin membuat Seonghwa sedikit kaget. "Maaf, Yeosang bilang aku boleh memanggilmu Hyung" ujar Soobin. Seonghwa pun tersenyum.

"Tidak apa, panggil saja Hyung" ujar Seonghwa

"Panggil aku Soobin saja"

"Baiklah, silahkan duduk dulu, nanti Hyung antarkan" ujar Seonghwa.

Soobin pun mengangguk, dan berjalan mendekati Yeosang yang saat ini sedang menelusupkan kepala nya diantara kedua lengan nya yang dilipat di meja. Soobin mengusap kepala Yeosang sedikit, berusaha meredakan sakit kepala teman nya itu. Padahal kalau dilihat dari umur, Soobin lebih muda dari Yeosang, namun kalau dari sifat, Soobin terlihat lebih dewasa.

Seonghwa yang melihat interaksi kedua pemuda itu pun tersenyum. Ia tidak menyangka kedua orang tersebut tidak saling mengenal dulu. Namun, di saat bersamaan, ia merasa khawatir. Bagaimana bisa tiga orang yang di kenal nya pada zaman kerajaan bereinkarnasi di waktu yang bersamaan?

'Hyung, kau tidak butuh apa-apa lagi kan?' tanya Mingi di pikiran Seonghwa. Jika suara Mingi sudah terdengar, berarti pemuda itu sudah lumayan dekat dari cafe.

'Mingi, aku titip obat demam, dan kompres tempel' jawab Seonghwa

'hm? Hyung sakit' tanya Mingi

'Tidak, Disini ada Yeosang dan kurasa ia sedang demam. Jadi-' ucapan Seonghwa terpotong oleh Mingi.

'Baik Hyung' ujar Mingi sebelum ikatan pikiran mereka terputus.

'Aigoo, dasar' batin Seonghwa. Ia lalu kembali membuat pesanan milik Soobin dan Yeosang. Tidak butuh waktu lama, Seonghwa sudah selesai membuat pesanan mereka. Seonghwa pun membawa pesanan mereka.

InMul 2 (Ateez) (Slow Updated)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang