.
.
.
.
Pandangan sendu terpancar dari tatapan seorang lelaki yang kini berdiri di tepian bukit yang mulai tandus, hawa dingin merenggut hijaunya rumput untuk sementara.
Dan pilu ditempat ini makin terasa saja setelahnya.Sudah dua tahun, waktu yang jika dipikir tak terlalu lama bagi seorang yang menjalani hari dengan penuh bahagia, namun tidak bagi si pria.
Selama dua tahun kehampaan mengisi hatinya yang kini gelap. Dulu hati itu pernah terisi satu nama, namun takdir pilu merenggutnya, dan atas nama cinta.., tempat yang ditinggalkan kini tertutup rapat, terkunci, dan tersisih ke dalam sudut paling dalam di hatinya.
Dari semua drama yang terjadi, kehilangan yang pria ini rasa adalah yang paling nyata.Dan yang bisa ia lakukan sekarang hanya menatap gundukan tanah dengan selimut rumput cokelat dihadapannya, dengan diri berkabut rindu.
Ia terlihat menunduk, duduk dihadapan nisan bertuliskan nama indah yang selalu ia cintai.
"Selamat hari jadi ke enam tahun, Hyo..," ucapannya terdengar lirih.
Satu tangkai bunga tulip putih ia letakkan di depan nisan yang menyimpan foto Hyoyeon, melihat sang gadis tersenyum, Hyukjae-pria itu, turut melengkungkan bibirnya.
"Kau sangat cantik, seperti biasanya." Bisiknya lagi, lalu merebahkan diri di samping pusara yang terkasih, mengarahkan pandang pada langit yang sedikit abu-abu.
"Ini sudah dua tahun, Hyo..
Aku merindukanmu, aku juga merindukan dua idiot itu, kapan mereka kembali..?"
.
.
.
.
.
Di tempat lain dalam waktu yang sama, memandang lurus pada sungai Han di bawah sana, orang lain tengah memikirkan hal yang kurang lebih sama dengan Hyukjae.Lalu lalang kendaraan yang tak berhenti di jalanan yang ia pandangi saat ini menjadi saksi, bahwa waktu tak pernah berhenti. Lalu kenapa mereka sering kali terjebak luka di masa lalu..?
"Jika pekerjaanmu sudah selesai, ayo kita ke tempat Lucas, Siwon."
Siwon mengalihkan pandang ke arah seorang yang kini duduk membaca majalah bisnis di kursi tamu tempat kerjanya.
"Aku sedang malas keluar sebenarnya, Sehun."
"Kenapa?"
"Hari ini peringatan dua tahun kematian Hyoyeon."
Sehun terkejut.
"Oh, kau benar.. jadi Hyukjae..,"
"Hyukjae pasti ke pusara Hyo, sekarang.
Hari kematian Hyoyeon itu..., tepat saat anniversary mereka, kan?" Siwon menunduk, Sehunpun sama."Apa Chanyeol belum menghubungimu lagi?"
"Belum, terakhir kali kami bertukar pesan itu satu bulan lalu."
"Yang kau katakan ada foto Hae, di artikel berita?"
"Ya.. mungkin Chanyeol sendang menggali gorong-gorong untuk mencari Donghae di sana."
Mendengar itu Siwon tertawa kecil.Amat sangat banyak hal terjadi hanya dalam kurun waktu dua tahun, dan semuanya sangat berpengaruh dalam hidup mereka.
Banyak hal yang ingin mereka ceritakan satu sama lain.
Intensitas bertemu yang tak sesering dulu, juga fakta dua dari mereka kini tak tahu rimbanya membuat sesuatu dalam persahabatan mereka terasa hilang."Empat bulan lalu, ayahku memintaku untuk berkenalan dengan seseorang." Ucap Sehun tiba-tiba, itu membuat Siwon terkejut.
Diantara mereka semua, orang tua Sehun termasuk yang tak begitu suka dengan konsep perjodohan bisnis.Oh.., mengenai perkumpulan yang katanya sialan itu, walau tak banyak, namun beberapa hal mulai berubah.
Tragedi hampir bunuh dirinya Airin, juga percobaan pembunuhan tuan Bae oleh pewaris perusahaan Park, karena Tuan Bae menyebabkan kekasih Hyukjae tewas menggedor akal sehat mereka, bahwa anak-anak ini sudah terlalu muak dengan segalanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ESCAPE (END)
FanfictionSekuel dari The VVIP (Donghae's love stories) "Aku sebenarnya sedang dalam misi melarikan diri." "Dari..?" "Entah, mungkin dari badai di masa laluku." "Tapi akhirnya dia bisa menemukanmu." "Ya.., dia berhasil menemukanku, padahal aku yakin sudah ber...