Tuan Baik Hati

218 28 11
                                        

.
.
.
"Apa Aiden juga akan pergi, Mom?".
Chris memandang sang ibu yang kini duduk di samping ranjangnya.

Tadi sore Chanyeol mengatakan akan pergi ke Korea saat keadaan Donghae sudah membaik, dan mendengar itu tentu ada rasa sedih di hati Sarah juga Chris.

Mereka sudah cukup dekat, ditambah fakta bahwa Donghae dan Adam yang membantu dirinya di saat krisis, ada satu perasaan tak rela yang bergelayut di dada.

"Aiden bukan pergi, Chris.
Aiden pulang ke rumahnya, di sana banyak orang yang sangat merindukan dan menyayangi Aiden."

"Tapi, Mom..,
Kita juga sangat menyayangi Aiden, kenapa ia tak bisa disini saja?
Tuan Adam pergi, sekarang Aiden juga akan dibawa pulang oleh Loey."

Sarah tertawa mendengar keluhan panjang sang anak.
Dengan sabar Sarah mengusap rambut Chris pelan.

"Chris, kau tahu...,
Tempat ini hanya penginapan.
Tempat singgah saat seseorang lelah dalam petualangan mereka.
Tempat kita adalah menjadi rumah sementara untuk para tamu, dan pasti ada hari dimana para tamu harus pulang, atau melanjutkan perjalanan.
Adam, Loey, maupun Aiden juga sama..,
Apa kau tak akan sedih jika seseorang melarangmu pulang ke tempat Mom?"

"Tentu aku akan sedih."

"Aiden juga sama, orang-orang di rumahnya pasti sedang menunggunya pulang."

"Apa mereka akan kesini lagi..?"

"Kita tak tahu, Chris..,
Mungkin suatu saat, jika mereka rindu pada kita atau pada Alpen, mereka pasti kembali."

"Hash.., mereka belum pergi, tapi aku sudah merindukannya.
Loey tak akan melupakan aku kan, Mom..?
Dia itu teman yang sangat baik."

Sarah tersenyum, Chris benar.., orang-orang ini sangat baik.
Sarah selalu berharap mereka akan berbahagia, tak peduli dimanapun kaki mereka tertambat, kini ia merasakan apa yang dulu mendiang suaminya katakan.
Robbert, nama suami Sarah selalu bilang,

"Para tamu selalu datang sebagai orang asing, namun pergi sebagai keluarga."

Konsep rumah di tempat ini, juga di dasarkan hal yang sama.
Tamu datang sebagai orang asing yang tak dekat sama sekali, namun setelah menghabiskan keseharian bersama dan saling bertukar cerita, kedekatan mulai terbangun.
Saat mereka sudah memiliki satu jalinan si tamu akan pergi sebagai salah satu keluarga yang keluar dari rumah, jalinan yang terbentuk itulah yang menjadi harapan bahwa nanti, suatu saat mereka akan kembali kemari.

.
.

Sarah terkejut saat keluar kamar Chanyeol sudah berdiri di dekat pintu.

"Oh Tuhan! Loey, kau mengejutkan aku!!"
Sarah mengelus dadanya sendiri untuk menetralkan degup jantung.

"Maaf Nyonya Sarah, karena mengejutkanmu, juga karena mendengar pembicaraanmu dengan Chris tadi."

Senyuman hangat Sarah tergambar.
"Tak apa, anak itu sedang sedih karena kalian akan pulang."

"Aku dan Donghae akan kembali, Nyonya Sarah.
Saat nanti keadaannya benar-benar sudah sehat aku bertekad akan mengajaknya mengelilingi tempat yang belum ia jajaki."

"Kau benar-benar jatuh cinta, Loey."

"Ya.., kurasa demikian."

"Aiden adalah orang yang baik, aku tahu pasti akan sulit untuk kalian berdua, karena setahuku di Korea hubungan seperti ini masih dilarang bukan?
Jika kalian tak punya tempat untuk hidup bersama, kembalilah..,
Kami akan selalu menerima kalian berdua"

Chanyeol memberi satu pelukan untuk wanita cantik dihadapannya.
Ia dikelilingi begitu banyak orang baik disini.

"Terima kasih Nyonya."

ESCAPE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang