Titik Temu (Selesai)

299 31 26
                                    

.
.
.
.
Semua orang memandang bagaimana sempurnanya sosok yang kini tersenyum di depan ruang pertemuan ini.

Para anggota perkumpulan juga hadir, selain untuk memperkuat relasi, mereka juga berharap menemukan partner yang mau diajak bekerjasama membangun perusahaan.

Banyak hal berubah, sudah kukatakan.

Dan sepertinya itu adalah hal yang baik.

Keberadaan orang-orang ini nampak normal, tak ada hal mencolok yang membedakan mereka dari orang biasa, kecuali satu buah pin kecil berbentuk bulat dengan warna emas yang mereka pakai. Sama seperti yang saat ini dikenakan oleh Hyukjae.

Ia tengah berdiri dengan seorang gadis amat cantik dengan rambut sepinggangnya.

"Mau kuambilkan minum lagi, Airin? atau kau ingin cemilan?"

"Hyukjae, apa kau tahu berat badanku naik satu kilo?"

"Ahhh..., Jadi gumpalan pipimu itu karena kau naik berat badan?" Hyukjae tertawa karena pipi Airin makin menggembung dengan raut kesal yang seperti anak kecil.

Banyak sekali hal berubah, seperti juga sikap gadis ini.
Selepas kejadian Chanyeol yang mengamuk di rumahnya dan hampir membunuh tuan Bae saat itu, Airin mengalami depresi.
Dan yang membantunya keluar dari masa suram, sekali lagi adalah Hyukjae.
Tanpa sengaja ia melihat Airin yang menjalani konsultasi dengan kenalannya yang seorang psikiater.
Bahkan bukan hanya Hyukjae, melainkan Sehun, dan Siwon juga.
Hal ini menjadikan rasa bersalah di diri tuan Bae semakin besar, dengan diam perusahaan mereka yang sangat berpengaruh membantu perusahaan milik Siwon, Sehun dan Manajemen artis Hyukjae.
Permainan kotor di dunia hiburan sering kali dilakukan, Hyukjae bukan orang suci yang akan sok moralis, dan tuan Bae akan menutupi segalanya.

Suara langkah kaki mengalihkan atensi semua orang, pandangan mereka kini terfokus pada sosok tampan yang baru masuk diatas podium besar di depan sana.

Ia tersenyum hangat menatap tiap orang yang ia kenal,

"Terimakasih karena sudah mau menyempatkan diri hadir kemari, adalah sebuah kehormatan melihat para tuan dan nyonya sekalian mau memenuhi undangan untuk acara saya yang seberapa besar."

Terdengar beberapa kekehan dari para orang tua disana.
Acara ini besar, sangat..!
Melihat dari jumlah tamu yang datang sepertinya para konglomerat meninggalkan kursi nyamannya dan berkumpul disini.

"Saya tak akan berpanjang lebar, ayolah.. saya tahu para ehem..orang tua tak bisa berdiri terlalu lama, aku tak menyindirmu ayah, sungguh" kalimat terakhir itu mengundang tawa semua orang, termasuk Hyukjae, Airin dan Siwon yang beberapa saat lalu mendekat kearah mereka.

"Hari ini, saya ingin memperkenalkan seseorang pada kalian semua.
Yang sekali lagi menurut ayah saya, akan menjadi bagian dari kita semua.
Walau bagaimanapun saya ini sebenarnya anak yang mendengarkan kata orang tua.",ucapnya "Benarkan..orang tua..?", Lanjutnya sambil mengacungkan jempol pada sang ayah yang hanya menggelengkan kepala sambil tertawa.

"Ayah masih muda..!" Teriak ayahnya, hal itu membuat suasana menghangat.

"Iya..iya.., ayah masih muda.
Ayahku memang seperti itu tuan dan nyonya sekalian, mohon dimaklumi."

"Hais anak nakal.."

"Aku juga mencintaimu ayah."

Semua orang bisa merasakan bagaimana suasana begitu menyenangkan.
Tak terasa begitu resmi namun masih pantas.

"Baiklah, seperti yang saya katakan tadi.
Hari ini saya akan memperkenalkan seseorang, mungkin sebagian dari anda sudah tahu siapa dia.
Tapi kali ini saya akan menunjukkan dia sebagai bagian dari kita.
Sayangku, kemarilah."

ESCAPE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang