Chapter One

932 88 15
                                    

                       ⚠︎ Bukan GS ⚠︎

Ketukan sepatu pantofel bergema di lorong kampus, suara bisikan mulai terdengar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketukan sepatu pantofel bergema di lorong kampus, suara bisikan mulai terdengar. Berbisik betapa cantiknya gadis bersepatu pantofel tersebut, Rambut berwarna coklat gelap sepunggung ia biarkan tergerai dan ikut bergerak saat ia melangkahkan kaki-kakinya menuju tempat tujuannya, Mata sehitam langit di malam hari, bibirnya yang kecil dan juga menggemaskan, dan juga postur tubuhya yang tinggi membuat orang-orang yang disekitarnya terpesona.

"Permisi, kau tau dimana letak ruangan kepala sekolah?" suara berat keluar dari bibir tipisnya.

"Oh kau tinggal lurus dan nanti belok kanan di samping ruang kesehatan, setelah itu jalan sedikit dan kau akan menemukan ruangan kepala sekolah." Balas seorang lelaki bersurai pirang dengan diakhiri dengan senyum yang menawan. Ah, pasti dia cukup populer dikalangan para gadis, Ucap gadis bersurai coklat gelap di dalam hatinya.

"Ah Nee, Terima kasih banyak." Gadis itu membungkuk dan memberikan senyum kecil kepada lelaki bersurai pirang tersebut. Lalu ia melanjutkan langkahnya menuju ruangan yang menjadi tujuannya.

Ruang kelas B yang dihuni oleh siswa dan siswi SMA Neology rusuh seperti biasanya sebelum Wali Kelas nya masuk kedalam kelas dan menghetikan kerusuhan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruang kelas B yang dihuni oleh siswa dan siswi SMA Neology rusuh seperti biasanya sebelum Wali Kelas nya masuk kedalam kelas dan menghetikan kerusuhan tersebut. Semua murid disana menunjukkan ekspresi yang sama, Kagum.

"Selamat pagi semua, apa kabar kalian hari ini?" Sapa Sehun-ssaem wali kelas mereka.

"Pagi ssaem, Baik!"

"Kalian mendapatkan teman baru, Silahkan perkenalkan dirimu." Sehun-ssaem mempersilahkan si murid baru memperkenalkan dirinya.

"Ehm-Hwang Renaya imnida, senang bertemu dengan kalian." Ia terseyum manis sampai matanya menyipit.

"Renaya-ssi kau sangat cantik, Bagaimana kalu kita mulai berkencan? dan juga suaramu termasuk dalam suara berat wanita, tipe ideal ku sekali." Celetuk salah seorang murid laki-laki bername tag Hwang Hyunjin dengan diakhiri dengan kedipan mata yang bisa membuat jantung perempuan dikelas itu berdetak keras, Oh omong-omong dia seorang playboy yang populer dikalangan para gadis. Bahkan mantan kekasihnya rela memohon untuk bisa kembali menjadi kekasih sang Hwang Hyunjin. Sekuat itu memang pesona seorang Hwang Hyunjin.

Para gadis tersebut pun menatap tidak suka kepada murid baru tersebut.
"Bahkan marga kita sama, apa ini pertanda bahwa kita memang ditakdirkan untuk menjadi pasangan?" Lanjut Hyunjin diiringi dengan protesan para murid lelaki di kelas tersebut.

"Bukannya banyak sekali yang memiliki marga Hwang di Korea Selatan?" Tanya Renaya kepada Hyunjin.

"Sudah-sudah kalian ini ribut terus, Renaya silahkan duduk disebelah kanan Jeno, Jeno angkat tanganmu!." Sehun-ssaem menengahi aksi 'mari-menggoda-Renaya' tersebut.

Lelaki bersurai pirang dengan model rambut undercut mengangkat tangan. Mata hitamnya memandang Renaya dengan penuh selidik.

"Oke sudah Jeno, sekarang turunkan tanganmu, Renaya silahkan duduk." Sehun-ssaem mempersilahkan Renaya duduk dan pelajaran pun dimulai.

Bel istirahat berbunyi para siswa maupun siswi mulai meninggalkan kelas dan menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel istirahat berbunyi para siswa maupun siswi mulai meninggalkan kelas dan menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka. Ruangan kelas B ini menyisakan 6 orang tanpa ada dialog diantara mereka-

"Kau yang tadi pagi bukan?"

-Sebelum Jeno menanyakan suatu hal yang sebenarnya ia sudah tau jawabannya.

"Ya-itu aku , sekali lagi terimakasih atas bantuannya" Ucap Renaya tanpa memandang kearah Jeno.

"Kau tidak ingin ke kantin? Atau jalan-jalan untuk melihat keadaan sekitar? Aku bisa membantu mu kalau kau mau." Setelah itu Jeno berdiri dan menuju ke luar kelas.

"Ah-Tunggu aku Jeno-ssi!" Renaya mengejar Jeno dengan langkah yang lumayan lebar karena kakinya tak sepanjang kaki Jeno.

Tanpa mereka sadari ada yang memandang interaksi keduanya dalam diam.

Tanpa mereka sadari ada yang memandang interaksi keduanya dalam diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo-! Untuk chap 1 pendek dlu ya.
maaf ya kalau jelek, Baru pertama kali nulis soalnya.

Btw ini bukan GS ya-!!
Makasih udah baca
Jangan lupa VoMent yaa !

Have a nice day <3

Revenge || Noren - JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang