Part 4: the heartbroken and the sex toys

2K 34 2
                                    

Tak pernah terpikirkan oleh Felix bahwa sex nyatanya akan semendebarkan itu. Apalagi untuk dirinya yang belum pernah punya pengalaman akan hal itu.

Semuanya terasa nikmat, meskipun nyeri dikit. Apalagi ketika benda tumpul yang disebut kontol itu mengobok-obok lubang sempitnya. Tak ayal membuat Felix mendesah-desah seperti bintang bokep jepang.

"Aah aaah yang kenceng..aaah disana yes"

Peluh membanjiri dahi Felix. Mulutnya tak hentinya mendesah kenikmatan. Tangan kirinya memainkan puting dadanya sendiri yang kian menggoda dan tangan satunya bergerak naik turun di kontolnya yang berukuran standard.

"Terussss gerakin yang cepet sayanggg..ughh"

"Iya.. ugh Felix. Enak banget lo anjingg. Ahhh ahh"

Sementara sang top kini semakin ganas menggempur lubang kenikmatan Felix yang begitu sempit. Sang top sendiri memposisikan dirinya menindih Felix sambil mencium dan menghisap leher putih Felix. Felix sendiri sudah tak karuan menggelinjang hebat diberi kenikmatan dan stimulus mulai dari area sensitiv hingga area bawahnya yang sedang dirojok kontol.

Saking nikmatnya hingga seakan tak mau melepaskan kontol itu keluar dari pantatnya, Felix memeluk erat lelaki tersebut dan sedikit mencakar punggungnya

"Aah ahhh enak banget oh yess ahh entot bool gue aa-aah"

"Ughh lix..Suka kan loo dientot kontol gue? Hmmm"

"Iya jarr..ahhh kontol lo enak gede arghhhh gilaa—"

Seketika Felix melihat raut muka Fajar yang sedang keenakan.

LOH!?!

Felix bingung sendiri. Kenapa kini dia sedang bercinta dengan Fajar?

Setelah Felix tersadar akan keadaan sekarang, ia melihat Fajar diam, tidak mengentotinya kembali. Seketika semuanya gelap. Raut wajah tampan Fajar pun seolah menghilang.




Felix terbangun.

Peluh membanjiri dahinya, dan tentu celana nya yang kini basah. Ia baru saja bermimpi basah.

Sial. pikir Felix. Bagaimana mungkin ia bisa mimpi basah dengan temannya sendiri yang dia anggap dalam blacklist orang yang ia sukai.

Buru buru Felix menggeleng dan mengembalikan kesadarannya. Ia segera membersihkan diri. Selama di bawah tetesan shower, dirinya masih terbayang akan mimpi basahnya dengan Fajar.

"Astaga Felix..Kenapa lo bisa mimpiin Fajar" Felix lemas di bawah guyuran air sembari menjedotkan pelan dahinya pada tembok.

Apa engga ada objek lain selain dia apa yang muncul di mimpi gue? Kenapa harus dia sih!? Apa karena kalau gue trade foto ama stranger selalu tanpa muka ya? Makanya muka yang muncul default di mimpi malah si Fajar

Felix masih membatin dalam hati dipenuhi monolog yang tidak masuk akal. Dirinya harus menuntaskan mandinya segera dan kalau bisa menghindari bertemu dengan Fajar. Rasanya aneh tidak sih kalau kita bertatapan langsung dengan objek mimpi basah kita?

Sesudah berganti baju dan memakai beberapa produk skincare di wajahnya, Felix pun bergegas keluar dari kamarnya.

Keberuntungan kali ini tidak berpihak padanya. Kalau bisa, Felix pengen banget mengubur dirinya

Deg
Deg
Deg

Tepat di hadapan Felix ketika dia membuka pintu, Fajar berdiri tegap terengah dengan tetesan keringat di sekujur tubuhnya. Dan jangan lupakan hal yang membuat Felix bersemu, Fajar shirtless hanya menggunakan celana gym.

"Astaga! Kaget gue! Lu ngapain berdiri disini!" Felix menghardik Fajar sembari menormalkan detak jantungnya

"Gue mau bangunin lu..gue kira lu ketiduran soalnya lu ada kuliah pagi ini kan?" ucap Fajar sambil terengah dan mendesah.

Busted!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang