Bosan dan gak bisa tidur? Coli
Lagi seneng? Coli
Patah hati karena seseorang? Coli
Sepertinya, emang coli jadi jalan terakhir gue untuk melampiaskan emosi gue. Entah itu senang, sedih, kecewa, bahagia, depresi. There's nothing greater feeling when the ejaculation hits.
Ketika gue udah mencapai puncak dan mengeluarkan muatan berwarna putih itu, seketika endorphin endorphin keluar dari pikiran gue.
Tapi gak selang lama, selalu kosong dan nyesel. Anjir tadi ngapain gue coli ya?
Tapi entah kenapa, untuk sekarang agak sedikit berbeda. Ketika gue udah crot. Yang ada gue malah makin sedih dan banyak pikiran. Mungkin karena memang batin gue sedang berkecamuk karena perihal ini dan itu tadi siang
"Sial. Menyedihkan banget lo Lix. Udah gay, gak berani come out, sangean, suka coli dan parahnya lo malah sange dan baper ama sahabat lo sendiri" gue hanya bernarasi sembari membersihkan sisa sisa sperma yang lengket di perut dan dada gue.
Dan bisa-bisanya gue baru saja men-check out satu pcs dildo di e-commerce. Memang, ketika pikiran sedang kalut, bahkan kita tidak sadar tentang apa yang barusan kita lakukan.
Akhirnya gue memutuskan untuk menjernihkan pikiran gue dengan mandi di bawah guyuran shower air hangat. Bisa berabe kalau nanti Fajar sudah datang dalam keadaan gue yang masih berantakan dan bau pejuh. Ew!
Gak cukup lama bagi gue untuk menyelesaikan mandi sore ini yang terbilang mandi wajib penyesalan setelah apa yang gue lakukan. Cukup sat set 10 menit selesai. Setelah itu gue memakai baju santai dan menuju ke ruang TV.
Apakabar dildo itu ya? Gue yang sedang dalam emosi gak stabil asal pencet check out aja dan gue memilih opsi pengiriman next day.
Shit. Gue bodoh. Harusnya gue memberi note pada seller toko untuk jangan mencantumkan nama barang. Dengan paniknya gue langsung menghubungi seller tersebut.
Kak maaf bisa tidak ya nama barangnya disensor atau dihapus aja? Saya lupa taruh di note nya tadi.
Gue greget masih menunggu balasan seller tersebut sembari memencet asal remote tv yang gak gue tonton.
Hi kak. Wah maaf resi kakak sudah dicetak dan barang sudah diserahkan ke kurir
ANJING.
Gue panik bukan main. Masalahnya bukan cuma gue malu di hadapan kurir atau seller ini, tapi GIMANA KALAU NANTI FAJAR YANG NERIMA PAKETNYA!?
Waduh kak terus gimana dong...T.T
Gak akan dibiarin kalau kaya gini. Kalau sudah terlanjur. Mau gamau harus gue sendiri yang nerima paket tersebut. Meskipun harus memasang muka tebel di hadapan kurir nanti
Tapi tenang kak, kami juga sensor kok nama barangnya jadi D*ldo
GAK ADA GUNANYA MBAK PLEASE
Masih berkutat dengan seller yang bikin gue emosi, sampai gue gak sadar kalau Fajar sudah pulang. Buru-buru gue bersikap normal dan menutup hp gue.
"Muka bete banget kenapa deh neng?" Dia mengambil duduk di tempat kosong sebelah gue
"Nang neng nang neng dateng-dateng bikin gue emosi aja"
"Buset galaknya. Ya maaf kalau gitu"
"Mentang-mentang abis pacaran. Nyampe sini sumringah banget" Oke kenapa gue terdengar seperti ibu-ibu yang menyelidiki anak perjakanya
![](https://img.wattpad.com/cover/257880569-288-k117891.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Busted!
Teen Fiction🔞🔞🔞 Felix hanyalah seorang mahasiswa biasa yang hidupnya tidak pernah terlibat masalah. Ibarat sungai, hidupnya tenang mengalir. Tapi, tidak ada yang tahu dibalik karakter ramah, supel dan cerdas itu. Ia adalah seorang discreet-gay yang binal sek...