8.

58 4 3
                                    

2 hari kemudian.

Suasana di sekolah seperti biasa,riuh gemuruh.Canda tawa para murid memenuhi sekolah.Rega berjalan dengan langkah lemas,seperti tak bersemangat sedikit pun.Rega yang tadinya ceria kini tak ada lagi.Dia pendiam dan dingin.

"Sayang kamu mau ini?"Zia sedang duduk di depan kelasnya bersama Zein.Ternyata Zia sudah ber sekolah.

Rega berhenti dan menatap pasangan itu.Rasa sakit menusuk ulu hatinya,ia yang selalu ada,tapi justru Zia malah memilih Zein dan memutuskan hubungan persahabatan mereka.

Rega berjalan melewati Zia dan Zein.Zia mendongakkan kepalanya dan menatao Rega,Rega bersikap acuh dan tidak menoleh sedikitpun ke arah Zia.

"Ngapain si,liatin Rega!" ketus Zein.

Zia langsung menoleh ke arah Zein dan menggeleng.

"Kamu nyesel udah jauhin dia?" Zein bertanya.

Zia menyentuh tangan Zein dan Zein menepisnya.

"Sayang,aku cuma..

"Omong kosong!" ketus Zein lagi.

Zein berdiri dan beranjak masuk ke kelasnya.Sedangkan Zia,ia hanya bisa menghela nafas atas sikap Zein.Ia berdiri dan masuk ke kelasnya.

****

"Zia,udah pacarannya?" tanya Veni saat Zia duduk di sebelahnya.

"Yaampun anak barbie yang imut,pacaran mulu bunting baru tau rasa lo!" Mela angkat bicara.

Zia melirik ke arah Mela tajam.

"Ehh kalian,dengerin gue.Kalo pacaran dalam batas wajar aja,jangan sampe lakuin hal yang merugikan lo sendiri.Contohnya,..

"Ngewe!" Rega menyaut perkataan Veni tadi dengan nada sedikit tinggi.Rega melirik ke arah Zia tajam tak ada sedikitpun senyuman.

Veni mengacungkan jempol ke arah Rega dan membenarkan ucapannya tadi.

"Bener,mahkota itu ibarat harga diri kita.Kalo kita serahin ke pacar kita,kita nggak punya harga diri dong a.k.a murahan!" sambung Mela dan mereka berdua tertawa.

Zia diam tanpa suara.Dia sangat tersinggung.Tapi dia mencoba menutupinya.Diantara mereka semua,Zia lah yang kotor di sana.Dia sudah ternodai atas perbuatannya dan Zein.

****

"Hay Rega honey sweety gue" ucap Farel dengan nada yang sangat menjijikkan menurut Rega.

Rega bergidik geli saat mendengar itu.Rasanya ingin muntah seketika.

"Heh curut! Lo masih sedih?" tanya Deren.

Rega menggeleng,"Ngapain sedih,cuma gara-gara orang bodoh!"ucap Rega dengan nada tinggi,ia melirik ke arah Zia.

Zia yang mendengar itu langsung menoleh ke arah Rega.Tatapan mereka bertemu.

"Bodoh!" Tegas Rega sekali lagi.

Zia kembali menatap depan.

"Gue bodoh? Nggak! " batin Zia.

Terjadi keheningan di antara mereka berdua saat ini.Saling pandang namun tidak saling tersenyum.Tidak saling sapa atau apapun itu.Bagai orang asing saja.

"Zia," panggil Mela.

Zia menoleh.

"Apa Mel?" tanya Zia.

"Lo ada apa sih sama si Rega biasane heboh banget dia kalo lo udah di kelas.Kenapa ini enggak?" tanya Mela penasaran.

Veni mengamati Zia intens,"Lo lagi berantem ya sama si Rega?"

Sebanyak Hujan Sesingkat Senja (17+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang