Pain and Happiness

913 78 9
                                    

Back to Andara Pov

Apa? Apa yang aku dengar barusan itu? Apakah itu benar? Aku sungguh bingung.

"Sejak kapan kau berada disitu?" Tanya Rey

"Apa benar kau melakukannya Rey?" Aku mendekati Reyna dan pandangannya gelagapan tak tentu arah.

"Hei masih ada aku di sini! Kalian jangan mengabaikanku" Jessica yang duduk mulai berdiri.

"Aku tidak bicara padamu!"

"Rey apa benar?"

Keheningan menyelimuti.

"Reyna!" kami bertiga menoleh ke asal suara itu. Jane teman satu tim basket Reyna berteriak di pintu masuk rooftop.

"Ra, kau percaya padaku bukan? Aku akan bicara padamu nanti" Reyna menggenggam erat tanganku. Memintaku agar tetap mempercayainya.

"Tapi-" belum selesai, Reyna langsung pergi dari hadapanku.

Jessica kembali mendekatiku dengan tangan melipat di depan dadanya.

"Setelah mendengar itu, sekarang apa yang akan kau lakukan? Aku yakin, kau pasti sangat ingin meninggalkan Rey saat ini bukan?"

"Sayangnya, aku tidak percaya begitu saja. Dan maaf Jess, sedikit pun aku tak ada niatan untuk meninggalkan Reyna" Dengan matang aku menyatakan kalimat itu, dan wajah Jessica kembali geram saat itu. Aku pun tak peduli dan langsung meninggalkannya.

Author Pov.

Brakk...
Jessica membanting kursi yang berada di dekatnya.

"Aaaaaaaa"

Ditempat lain. Reyna bergabung dengan timnya untuk berlatih.

"Ada apa dengan ketua tim kita? Mengapa akhir-akhir ini sulit dihubungi dan jarang berlatih?" tanya Vyle salah satu anggota tim.

"Maafkan aku, akhir-akhir ini aku sibuk bekerja" ujar Rey

"Kau tau? Besok adalah hari yang penting bagi tim kita" Pelatih itu angkat bicara setelah bungkam beberapa waktu dikarenakan sebuah problem terjadi antara Rey dan pelatih.

"Sekali lagi maafkan aku"

"Baiklah kita mulai gladi"

Mereka memulai kegiatan tersebut. Tanpa disadari Dara memperhatikan Rey yang sedang berlatih.

Ketika break 15 menit, Dara langsung menghampiri Rey dan membawakan sebotol air putih.

"Semangat yaa" Ucap Dara, Awalnya Reyna terkejut, ia kira Dara marah padanya.

Reyna pun tersenyum dan mengelus rambut Dara yang lembut.

"Kau banyak berkeringat juga rupanya" Dara mengeluarkan sapu tangan dan menghapus butiran-butiran keringat itu.

Jessica semakin geram melihat ke-uwuan mereka berdua. Putus asa karna berulang kali usahanya untuk memisahkan Rey dan Dara gagal.

Jessica mengambil ponselnya dan menghubungi Ayah nya.

"Halo? Pa?"

"...."

"Aku ingin sesegera mungkin pergi ke Jepang"

"...."

"Pokoknya aku ingin cepat-cepat pergi dari tempat ini"

"...."

"Baiklah"

Esoknya hari yang di tunggu-tunggu tiba. Final tim basket Reyna akan di mulai dalam hitungan jam.

She's Mine (On Going S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang