Hug me please!

561 52 4
                                    

Hari itu Reyna pergi ke kantor polisi untuk segera menutup kasus tabrak lari yang terjadi pada Ayahnya.

Mengapa?

***

Malam pun tiba.

"Haaahhh.. Rasanya nyaman sekali berbaring di kasurmu ini" seru Dara sambil merebahkan badannya di ranjang.

"Apalagi jika kita melakukan itu hahaha" goda Reyna

"Aish mesum! Pergi sana! Jangan dekat-dekat denganku!" Dara mengusir Reyna dari ranjang namun Reyna kekeh memeluk Dara.

"Sepertinya kau sedikit membaik malam ini" ucap Dara.

"Kau tahu mengapa?" Dara menggeleng.

"Karna kau ada di sini." Ujar Rey lalu tersenyum.

"Boleh aku bertanya satu hal padamu?" sambungnya.

"Soal?"

"Mengapa kau menyukaiku?"

"Karna aku menyukai senyummu, aroma tubuhmu, wangi rambutmu, perhatianmu. Aku menyukai semua yang ada padamu" Reyna tertegun mendengarnya.

"Maksudku, mengapa kau menyukaiku? Padahal aku itu perempuan. Kau tidak ingin seperti perempuan lain yang menjalani hubungan normal dengan laki-laki?"

"Kenapa pertanyaanmu lebih dari satu?. Lantas mengapa aku mendengar kalimat demi kalimat yang kau ucapkan seolah-olah seperti menyuruhku untuk pergi?"

"Bukan begitu maksudku"

"Rey! Tak ada alasan. Aku hanya mencintaimu titik"

"Bagaimana jika orang tuamu mengetahui hubungan kita?"

"Aku akan tanggung semua resikonya"

***

Hari itu tiba. Guru pembimbing mulai mengabsen siswinya satu persatu.

"Helen, cepat"

"Baiklah semua sudah berada dalam bis, dan pastikan tidak ada barang yang tertinggal. Kita akan mulai perjalanan kita"

Dalam hitungan menit bis itu mulai menancapkan gas. Setelah beberapa jam melewati medan yang licin. Perjalanan menuju puncak memang sedikit curam. Banyak tikungan tajam. Namun disisi lain pemandangannya sangat memanjakan mata, ditambah hujan rintik yang berhasil menciptakan embun di tepian kaca.

"Mengapa dingin sekali"

"Pakailah ini" Yuki memberikan sebuah syal berwarna merah itu, dan memakaikannya pada Dara.

Selang beberapa menit Dara tertidur, sebuah hentakan rem membuat kepalanya menjadi bersandar dibahu Yuki. Suasana hening, seisi mobil tertidur kecuali Yuki dan Mirai si ketua kelas. Melihat wajah Dara yang tengah tertidur pulas, Yuki membaranikan diri menyingkapkan rambut Dara yang menutupi wajah.

"Bibir itu... Ingin ku sentuh" pikir Yuki.

Tangan Yuki mengusap pipi Dara lembut hingga Jari jemarinya menyentuh bibir Dara.
Seketika ponsel Dara bergetar, namun Dara tak menyadarinya. Mengetahui bahwa Reyna yang menghubungi Dara, dengan sesegera mungkin Yuki langsung mematikan panggilan tersebut.

Setelah beberapa jam perjalanan, bis pun tiba di tempat tujuan dengan selamat.

"Semuanya turun, saya akan bacakan peraturan-peraturan yang harus kalian patuhi"

"Pertama, kalian tidak diizinkan pergi terpisah atau pergi secara individu. Kedua, jagalah kebersihan. Ketiga, ...... Bla bla bla dan yang terakhir, jaga nama baik sekolah kita."

She's Mine (On Going S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang