2.

54.8K 4.1K 417
                                    

Jadi jadwalnya, pagi sampai siang itu CeloQei sama ZibiCal yang update. Sore sampai malam Milky sama Deno, adil kan?

Author Pov.

Celo sudah dibaringkan di tempat tidurnya, Dokter juga baru pulang setelah memeriksa Celo tadinya.

"Untung lo gak mati" gumam Qei sembari mengelus rambut Celo.

Dia harus kembali bekerja, dan harus mengambil alih. Tapi sepertinya Qei tak perlu kembali ke Kantor karena dia ingin memberikan sedikit kebebasan pada Karyawan disana.

Kasihan, tertekan mulu batin mereka selama kerja barenga Celo. Kayaknya juga mereka ber Alhamdulillah berjama'ah saat tau Celo kesetrum.

Karyawan gak ada akhlak.

"Gue pulang Ya Cel, uda malem juga. Besok lo di rumah aja istirahat biar gue yang atur kerjaan disana" bisik Qei lembut.

Dia menunduk lalu mengecup singkat dahi Celo, lalu setelahnya dia keluar dari kamar. Dia harus bekerja lebih keras lagi, bekerja untuk uang dan bekerja untuk merebut hati Celo.

Gila kan Qei, malah jatuh hati sama Celo bangsat. Padahal cowok lain banyak. Kalau bukan karena cinta, Qei pasti uda resign dan cari kerjaan lain.

"Ada-ada aja tuh orang, bisa kesetrum. Matanya gak dipake apa terlalu cipit?"monolog Qei seraya masuk ke dalam mobil mini cooper hijam daunnya.

Dan melaju dengan tenang di jalanan malam.

20 menit kemudian.

Qei sampai di depan rumahnya, rumah yang sederhana, tingkat 3 dan minimalis. Indahnya hasil kerja sendiri, bicara soal orang tua.

Qei tinggal di Jakarta sendirian, Mami dan Papinya ada di Korea. "Indahnya hidup, ayo mandi bunga kembang 7 rupa, biar makin cantik dan peletnya melesat sampai luar negeri sana" riangnya sambil berjalan ke arah kamarnya.

"Nona, makan malam sudah tersedia. Bibik pamit pulang ya Non, sama Paman juga" ini Bibik Dora, baik pakai banget.

Rumahnya ada di belakang rumah Qei, rumah type 36 yang sengaja Qei bangun untuk dua orang kepercayaannya ini. Bibik Dora bertugas di dalam rumah.

Sedangkan Paman Deri bekerja diluar rumah, seperti berkebun, menyapu halaman atau terkadang membantu istrinya membersihkan rumah.

"Iya Bik, ini uang untuk bibik sama paman, bukan uang gajian kok. Itu untuk bayar listrik sama air rumah belakang."

Listrik dan air semua Qei yang nanggung, jadi tak heran dia gila kerja dan gila uang "Makasih Non, kami pulang Non. Assalamualaikum" kedua pasutri itu berlalu.

"Waalaikum sallam. Makan malam uda bibik bawa untuk di rumah kan?"

"Uda Non"

Okelah, sekarang saatnya Quality time dan mempercantik diri.

***

Qei merasa hari ini sangat berbeda, terasa lebih ceria dan santai. Para karyawan juga terlihat lebih cerah dan segar hari ini.

Mungkin efek tak ada Celo kali ya. Hahahaha.

"Heum, padahal meeting semalam itu uda bagus. Memang rada gila gebetan gue" gumam Qei seraya mengecek berkas yang Celo minta semalam.

Tak ada yang salah, semua sesuai. Bahkan saham naik lebih pesat dari sebelumnya "Heum, bagus" Qei merasa tugasnya tak seberat yang Celo ocehkan.

Biasanya dia akan mengoceh betapa banyaknya tugas di mejanya. Gila tu orang, namanya juga Ceo. Dablek emang, untung gebetan.

Oh my-my-my
Oh my-my-my

Qei segera meraih ponselnya, nama Celo bangsat langsung tertera di sana. Segera Qei mengangkatnya karena takut itu penting yakan.

"Halo Pak?"

"Eum..Qei.."

Lah? Kok dia gemetar sih, tumbenan. Tapi gemes, aduh Qei uda gila saudara-saudara "Kenapa Pak?" tanya Qei lagi.

Tak ada suara, tapi isakan terdengar. Masa iya dia nangis.

"Hiks...Ce..ngompol"

Jder!

Dun dun, tararara dun dun.

Backsoun lagu Uttaran kedengaran.

Qei shock, bagaimana bisa laki-laki 23 tahun itu NGOMPOL!? Gila, semalam kesetrum, sekarang ngompol, besok apalagi!? Hamil!?.

"Ya Allah Pak, kok bisa ngompol!?" Tanpa sadar Qei meninggikan suaranya. Dia shock, wajar kan dia sedikit high voice.

"Hiks..gatau..hiks..bangun tidur uda ngompol..hiks..Qei kemariiiii"

Qei langsung mematikan sambungan, rengekan itu menggemaskan sekali, Qei tidak tahan. Wajahnya sampai memerah malu.

Dia segera bangkit lalu keluar, bersamaan dengan General Manager yang hendak masuk. Tanpa aba-aba Qei langsung menonjok wajah tampan General Manajer.

Bugh!

Kuat pula tuh. Pria 24 tahun seperti Andre si General manajer bisa pingsan karena tonjosan Qei. Duh Qei lupa dia pemegang sabuk hitam di Taekwondonya dulu.

Brugh!

Andre jatuh ke bawah, pingsan. "Duh! Maap Pak. Saya buru-buru mau ketemu Pak Gebetan, nanti saya panggil OB aja. See you pak" tanpa ber perikeAndream kini Qei berlari menjauh.

Dia lebih memprioritaskan Celo ketimbang playboy itu.





















Tbc.

600-700 word di setiap chapter.

Mendadak Bayik! [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang