4.

51K 3.9K 404
                                    

Makasih banyak untuk yang uda vote sama komen. Makasih, aku sayang kalian💕.

Author Pov.

Celo masih asik berendam di bathup dan memejamkan matanya sejenak, dia ingin menenangkan pikirannya yang sedikit kacau. Entah apa yang terjadi padanya hari ini.

Dia jadi manja, cengeng, kekanakan, bahkan untuk minum susu kotak saja dia tak tau caranya. Dengan kesal Celo mengusap wajahnya kasar, dia lupa kalau dia lagi mandi busa.

Alhasil busanya masuk ke mata "Perih..ih. QEEEEEEIIII MATA CELO PERIIIIIIIIIH!!...hiks...QEEEEIIIII" Celo berteriak histeris karena memang kedua matanya perih.

Nangis lagi dia tuh.

Cklek.

"Ada apa!? Kenapa!?" Qei masuk dengan raut wajah penuh kekhawatiran. Mendengar suara Qei membuat Celo merentangkan kedua tangannya, tubuhnya bergerak gelisah di dalam bathup.

"Mata Celo pedih..hiks..Qei perih Qeiiiii!!" rengeknya dengan sedikit kesal. Qei langsung mengambil shower dan mengguyur kepala Celo.

Celo yang merasa diguyur langsung mengusak-ngusak wajahnya. Sampai rasa pedih itu sedikit hilang dan dia pun membuka matanya yang sudah sedikit memerah.

Qei segera menggantungkan kembali shower tadi, dan menangkup wajah Celo "Masih perih? Mau gue tiup-tiup?" tanya Qei khawatir.

Celo mengerjab polos, kemana saja dia selama 2 tahun bekerja dengan Qei. Qeiza cantik sekali, mata tajamnya indah, bentuk wajahnya aesthetic sekali.

"Celo!? Masih perih?" Celo spontan menggeleng. "Uda enggak. Makasih ya" Qei mengangguk lalu melepaskan tangkupannya.

Tapi Celo menahannya "Gini aja ih, Celo suka. Tangan Qei lembut hihi" ujar Celo riang, disertai senyum lebarnya. Sampai menunjukan deretan giginya yang rapi.

Qei tersenyum hangat, menggemaskan sekali. Coba saja Celo seperti ini dulu, mungkin Qei akan bucin sampai mati sama Celo.

Eh, enggak ding. Sekarang aja dia uda bucin hahahaha.

Qei mengambil bebek karet yang tadi dia bawa dari luar, dan menunjukannya pada Celo "Celo lihat, gue tadi beli ini buat lo" ujar Qei girang.

Celo yang tadinya lagi merem kini melek, tak ada mata bulat lucunya. Yang ada hanya mata tajam penuh intimidasinya "Apasih!? Lo kata gue anak kecil" ketusnya seraya melepaskan tangkupan Qei.

Qei mendecih, dia akan memberikan bebek ini pada anak asuhnya saja, yang satu ini gak tau diri. Ingin rasanya Qei tendang dia sampai Palung Mariana.

Qei berdiri seketika, Celo terus memandangu pergerakan Qei, tertuju terutama pada bebek karetnya "Mau kemana?" tanya Celo polos.

Qei mendengus "Mau keluar lah, emang mau apa lagi!?" sinis Qei lalu berjalan menjauh, tapi Celo langsung menahan ujung kaus Qei.

"Eum.."

"Apa?"

"Disini aja, temenin Celo. Sama..eum..bebek karetnya.." cicit Celo malu, wajah putih bersihnya nampak memerah. Lucu anjir kaya apa gitu, ada manis-manisnya.

Qei hampir memuncratkan tawanya, tapi tak jadi karena takutnya ni bayi marah. Qei meletakan bebek karet sedang itu di Bathup dan dibiarkan mengapung.

Mata bulat setengah tajam Celo menatap penuh binar pada mainan barunya "Untuk Celo boleh?" tanya Celo berharap.

"Tentu, itu memang punya Lo"

"Horeeeee makasih Qei. Celo sayang Qei banyak-banyak. Hihi" Celo mengatakannya dengan santai seakan tak ada beban, tak tau saja dia jika hati Qei lagi nyut-nyut an.

Hadeh, dibilang sayang sih. Tapi doinya gak sadar maksud sayangnya itu apaan.

*****

Setelah selesai mandi, Celo duduk di pinggir kasur dengan bathrobe di tububnya. Dia mau pakai baju, tapi semua baju yang ada di lemarinya nampak membosankan.

Hitam, putih, hitam, putih. Itu mulu.

"Lo belum pake baju? Ntar masuk angin elah" Celo mendongak dan menatap Qei polos. "Mau dipakein minyak tayu putih. Sama bedak, boleh?" aju Celo lugu.

Qei terkena serangan mendadak "Manis banget, ayo sini Qei pakein"

Qei mulai membuka bathrobe Celo, dia kira Celo uda pakai kolor. Ternyata Cenutnya tengah menggantung ke bawah. Lemes jadi dia goyang-goyang karena Celo juga gak bisa diam.

"LO KENAPA GAK PAKE KOLOR BEGOK!!" Teriak Qei panik dan segera memakaikan kembali bathrobe Celo.

Celo yang diteriaki kaget, antara sadar atau tidak "Gue-..hiks..CELO GAPANDE PAKE CELANA!!...hiks..aduh..maaf, ini biar gue pake cela-..QEI PAKEIN CELO CELANA!!" kacau, Celo kacau.

Antara Baby Celo sama Celo babi nampaknya bertubrukan. Qei kasihan, bener kata Celo, dia jadi kelihatan kek orang aneh.

Dengan lembut Qei memeluk leher Celo dan mengelus kepalanya. Menenangkan Celo yang sedang kacau "Tenang, gue bakalan selalu sama lo. Jangan takut, lo gak aneh. Lo istimewa bagi gue" bisik Qei lembut.

Celo mengerjab, kemudian dia memeluk pinggang Qei erat dan menangis di belahan dada Qei.

Nyaman, kemana saja Celo selama ini. Ada tempat ternyaman yang berada di dekatnya selama ini, dan dia adalah Qeiza, sekretaris, teman 1 kuliahnya yang selalu di dekatnya.

Betapa bodohnya Celo.



























Tbc.

Jangan lupa voment~

Mendadak Bayik! [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang