"rara! dipanggil minhee!" mau ga mau rara harus kelapangan setelah salah satu adek kelas manggil dia buat turun kelapangan.
rara liat ada minhee lagi duduk di samping lapangan,sambil minum . "kenapa?" tanya rara . rara mau ke kantin sebenernya.tapi udah keburu dipanggil sama minhee.
"bunda bilang apa kemaren?" minhee mau tanya ke rara dulu.kalo dia ga tau,minhee bisa jelasin. rara ngangguk."tau" minhee nyisir rambut nya yang sedikit basa ke belakang pake jari nya.
"jadi gimana?" rara noleh ke minhee."gimana apanya?". minhee yang awal nya madep depan jadi natap rara yang lagi natap dia juga.
"pernikahan kita dipercepat" jawab minhee ga bertele tele. rara ngangguk."lo gimana?" tanya minhee sekali lagi.
"ya ga gimana gimana" rara sesantai itu jawab nya ,karna meurutnya gada yang perlu dibebabin. minhee menghela nafasnya berat. "kalo lo keberatan, ya jangan dilanjutin" jawab rara.rara ga tau kalo minhee punya shera.
"bukan gitu" jawab minhee sesekali nyuri pandang ke anak anak yang lewat lapangan. "gua tau lo berkenan ,minhee'
.
"mah?boleh ya?" baejin lagi nawar kesepakatan pernikahanya rara. gimana pun juga harus bisa,karna rara gatau minhee punya pacar lagi.
"kenapa jin? kamu ga rela adek kamu nikah duluan?" mamah irene masih aja ketawa sambil masang anting . baejin nya udah kesel,tapi ditahan tahan.
"gagitu mah" mamah irene nengok kebelakang dan ngambil tas nya ."minhee itu puya pacar mah" mamah irene yang awal nya seseneng itu sambil makeup an jadi shook dan ngeberhentiin aktifitasnya.
"jangan kasih tau papah soal ini ya mah"
.
'apa gua putusin shera?'
'atau rara?'
Cloud9, 09 feb 21
