-Part 3-

8 0 0
                                        

"Gimana ini, wajah Lia pucat banget, trus badannya juga dingin" Jeny mulai panik.
"Ada yang bawa minya kayu putih ga?" Kata Juan sambil meletakkan tas di bawah kaki lia, bertujuan untuk memperlancar peredaran darahnya.

"Gue ada" Jeny memberikan kepada Juan.

"Pakein ke dia lah, Jen. Masa gue?"

"Eh iya juga" Jeny meringis sambil mengoleskan minyak kayu putih ke leher Lia. Dia kelewat panik sehingga ga berpikiran sampe situ.

"Untung ga deras-deras amat hujannya. Tapi gw kedinginan juga." Ucap Johan sambil mengibaskan tangannya ke bajunya agar mengering. "Gimana lagi nasib kelompok 2 ya?"

Kemudian ketiganya terdiam kemudian saling bertatapan sambil melebarkan mata mereka. Membayangkan hal-hal yang kemungkinan terjadi pada teman-teman mereka dikelompok 2.

"Semoga mereka baik-baik aja ya." Ucap Jeny khawatir. "Duh, malah hujannya makin deras lagi." Jeny mulai panik

"Tenang, Jen. Kalau kita bisa, mereka pasti bisa"

Ketiga nya pun terdiam dan larut dalam pikiran masing-masing menunggu tim berikutnya sampai.

"Ugh"

"Lia!" Ucap ketiganya

Lia pun berusaha bangun dan dibantu oleh Jeny.

"Syukurlah lo udah sadar. Kita udah khawatir banget lu kenapa napa." Jeny lega namun masih ada raut kekhawatiran di mukanya.

"Iya, makasih ya buat kalian semua. Tadi gw mendadak oyong. Btw yang lain mana?"

"Belum nyampe. Makanan yang kita bawa masih ada kan, Li? Lu makan itu aja dulu." Kata Juan

"Gue juga. Perut gue sakit tapi gue masih bisa tahan." Kata Kenzo

"Baiklah." Lia membuka tas nya dan mengambil roti dan botol minuman kepada Kenzo dan dirinya.

Johan memilih berbaring selagi menunggu yang lain.

"Kalian berdua gamau?" Tanya Lia.

"Kita nanti aja, Li" Ucap Jeny sambil tersenyum.

Jeny tidak selera makan karna masih khawatir kepada tim yang lain, Juan tidak makan karna dia lebih mengutamakan teman-temannya.


- - -


"Anjir!" Kata Theo ketika dia hampir terpeleset karna jalannya licin.

"Jaga ucapan lu, goblok!" Kata Ivan.

Plak, Plak. Dea menggeplak kepala dua temannya itu. Bisa-bisanya mereka berbahasa kasar di tempat seperti ini.

"Hey! Kalian tuh ga boleh ngomong kasar di sini. Tau? tempat-tempat seperti ini biasanya ada penunggu nya. Nanti mereka bisa marah kalau kalian bicara kek gitu. Ngerti ga?".

Kedua orang itu hanya menatap kesal Dea, namun juga sedikit merinding atas ucapan Dea. Sementara Kevin hanya berjalan santai sambil fokus kepada jalanan. Chelsy hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah teman-temannya.

Chelsy kemudian menyadari sesuatu. "Weh, hujannya makin deras! Kita harus cepat-cepat. Tapi tetap perhatikan langkah kalian."

Mereka pun mempercepat langkah mereka.


Tiba-tiba..


Grep

"Eh" Theo heran kenapa kaki nya susah sekali diangkat ya. "Woy, tunggu!"

Mereka berbalik dan melihat Theo hanya diam saja.

"Buruan, Te. Lu ngapain diem aja? Ga liat nih makin deras?" 

Theo mengibas-ngibaskan tangan nya untuk mengatakan agar temannya mendekat

Mereka pun buru-buru mendekati Theo, melihat hujan semakin deras. "Kaki gue ga bisa digerakin!" KataTheo sedikit keras

"Kenapa!" Kata Ivan. Mereka juga terheran

"Gatau. Plis, bantuin gue dulu."

Mereka pun menarik tangan Theo agar dia bergerak. Namun hasilnya nihil. Dea pun teringat kejadian yang tadi. "Kayaknya penghuni disini marah. Lu harus minta maaf sama mereka".

"Lah kok gue? Terus gue harus apa?"

"Lu harus tenang dulu, trus minta maaf dan mengakui kesalahan lo. Kalau ga akibatnya bisa bertambah parah." Kata Kevin.

"Duh.. o-oke" Mereka pun melepaskan tangan Theo. Kemudian Theo menarik napas dalam-dalam. "Untuk penghuni disini, Kakek, Nenek, Om, Tante, Kakak, Adek, Saya minta maaf telah berkata kasar disini, saya sungguh menyesalinya dan tidak akan mengulanginya lagi. Mohon ampuni saya dan biarkan saya pergi bersama teman-teman saya." Theo berkata dengan nada kencang, dia ketakutan dan benar-benar menyesali perbuatannya tadi.

Maka teman-teman Theo pun mulai menarik kembali tangannya, dan hasilnya, kaki Theo bisa digerakkan kembali. Mereka pun mulai melanjutkan perjalanan mereka dengan langkah lebar dan cepat.



- - -

- Akan berlanjut -

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Young, Wild, and FreeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang