Hari ini Jisoo dan relawan lainnya di jemput oleh penghuni panti, dalam penjemputan ini Jisoo tidak mengenal para penghuni panti yang menjemput mereka. 4 jam perjalanan dari Seoul, akhirnya mereka tiba di panti.
Jisoo turun dari mobil dan menatap bangunan megah yang pernah di huninya."Semuanya sudah berubah" batin Jisoo.
"Mari masuk" ujar salah satu penghuni panti.
Jisoo menginjakkan kakinya kembali di panti ini. Di depan pintu masuk, para bunda panti sudah berjejer menyambut para relawan. Jisoo mencoba untuk tidak terkejut, ia masih ingat dengan mereka ada bunda Shin, suster seo dan suster park, untung saja sepertinya mereka tidak mengenalnya. Para relawan di persilahkan masuk dan kini berada di ruangan Romo Lee.
Romo Lee menjelaskan tugas para relawan sekaligus memberi tahu nanti sore akan ada doa bersama menyambut kebaikan hati para relawan.
"Saya rasa cukup, jika ada yang ingin di tanyakan lagi bisa tanyakan pada suster-suster di sini dan jangan lupa nanti sore kita ada doa bersama menyambut hamba-hamba Tuhan yang berhati mulia" ujar Romo Lee.
Walaupun ada rasa takut saat kembali lagi kesini tapi jisoo berusaha menguatakan dirinya agar jangan sampai ketahuan apalagi ketakutan. Setelah di beri penjelasan oleh Romo Lee, para relawan di persilahkan istirhaat sejenak sampai nanti acara sore.
*****
Acara doa bersama telah usai, kini para relawan sedang berjalan keliling panti. Saat melewati kamar yang pernah di huninya, jisoo sempat terhenti dan memandanginya sebentar memori tentang masa itu kembali ke ingatannya.
"Jisoo-yaa kajja" ujar teman jisoo mengingatkan jisoo yang sedang melamun.
"Ah iya" kata jisoo kembali berjalan.
Saat sedang berjalan lagi, jisoo berpapasan dengan taehyung. Jisoo awalnya tak sadar hingga ia terkejut saat sudah menyadarinya.
"Tom oppa" kata jisoo yang memandangi punggung Taehyung yang semakin menjauh.
"Aku tidak salah lihat, tadi itu Tom oppa" gumam jisoo.
Jisoo memilih kembali berjalan lagi dan menerka-nerka orang tadi.
*****
Di ruangan Romo Lee, bunda Shin dan lainnya berkumpul, ada irene juga.
"Ada apa sampai aku ikut bergabung di sini?" Tanya Irene dengan tatapan dinginnya.
"Kami ingin membahas sesuatu denganmu Irene-ah" ujar bunda Shin
"Apa itu?" Tanya Irene.
"Jadi begini Irene, kau harus segera menikah jadi kami akan mengadakan pernikahan spiritual untukmu" ujar Romo Lee.
"Mwo?"
"Irene-ah kau harus segera menikah untuk ketentraman panti ini, toh sudah kewajibanmu untuk menikah. Kau sudah cukup matang" ujar bunda Shin.
"Memang siapa yang akan menikah denganku?" Tanya irene ketus.
"Tentu saja dengan Romo Lee, agar tempat ini di beri keberkahan" ujar bunda Shin.
"Orang sinting" decih Irene lalu keluar saja tiba-tiba.
"Sudah biarkan saja, mungkin dia terkejut" kata Romo Lee pada bunda Shin.