Tubuh chaerin masih telanjang, ia sedang menahan tangisnya, ia baru saja di perkosa oleh Kyung Nam. Sedang sang pemerkosa sedang mengenakan pakaiannya kembali. Setelah mengenakan pakaiannya, Kyung Nam menyuruh chaerin untuk segera memakai bajunya dan kembali ke kamarnya sebelum orang lain lihat.
"Jika kau memberitahu polisi/orang tuamu, aku pastikan kau akan seperti dia" kata Kyung Nam mengangkat dagu chaerin dan menunjuk mayat wanita yang ada di sudut gudang.
"Cepat kenakan bajumu!" Perintah Kyung Nam.
Chaerin mengenakan pakaiannya perlahan masih dengan sesegukan tangisnya, ia sangat ketakutan. Bagaimana tidak, ia baru saja di perkosa dan ada mayat di tempatnya ia di perkosa.
*****
Anak-anak yang mengganggu SinB waktu itu sedang memperhatikan kedai makan milik Sinb.
"Lihat saja nanti" ujar salah satu dari mereka.
Di dalam sinb pamit berangkat pada jin dan Yoona, sedangkan renjun hari ini memilih tidak masuk sekolah karna sedang tidak enak badan.
"Unnie, oppa aku berangkat dulu" pamit SinB.
"Hati-hati di jalan" ujar jin tersenyum.
Dalam perjalanannya, SinB di buat tak sadarkan diri oleh bocah pengganggu kemarin.
*****
Jisoo sedang membersihkan ruangan khusus dengan chaerin, namun daritadi chaerin hanya diam termenung.
"Chaerin-ssi apa kau baik-baik saja?" Tanya Jisoo.
"Ah ndee" balas chaerin dan tersenyum.
"Tapi wajahmu nampak pucat, sebaiknya kau istirahat saja" ujar jisoo.
"Mm iya sepertinya aku sedang tidak enak badan" kata chaerin
"Apa tidak apa-apa kau ku tinggal sendirian?" Ujar chaerin lagi.
"Tidak apa-apa, lagi pula tinggal sedikit lagi. Istirahat saja chaerin-ssi" ujar jisoo
"Baiklah, mianhae aku ke kamar dulu" kata chaerin lalu pergi.
Seperginya chaerin, jisoo melanjutkan pekerjaannya, saat sedang membersihkan tanpa sengaja ia menyenggol sesuatu di dalam ruangan khusus.
"Apa ini?" Gumamnya.
Jisoo duduk dan mengetuk-ngetuk lantai, ia juga menempelkan kupingnya di lantai.
"Bergema" gumamnya.
"Apa mungkin ada sesuatu di bawah sini?" Gumam jisoo lagi.
Jisoo kembali mencari sesuatu dan ia menemukan sesuatu seperti gagang.
"Apa ini?" Kata jisoo berpikir sejenak.
"Mwoya? Apa ada ruangan di bawah sini?" Gumamnya terkejut.
"Apa yang sedang kau lakukan?!" Tegur Irene.
Jisoo yang terkejut langsung berdiri.
"Cepat keluar, para relawan harus melakukan sesuatu" perintah Irene.
"Ah baiklah"
Lalu jisoo pergi meninggalkan Irene.
"Pasti ada sesuatu...."