Ny. Im berhasil kembali tanpa ketahuan oleh Kyung Nam, perasaannya campur aduk. Sesampainya di pintu belakang ia memegang gagang pintu karna masih shock dan hampir terjatuh.
"Apa yang baru saja ku lihat" batin Im Jinhee.
Pikirannya kalang kabut, rasa takut pun menyelimutinya.
"Apa yang harus ku lakukan sekarang?!" gumam Ny. Im.
"Nenek Park! Dia pasti tahu sesuatu tentang panti ini, dia selalu menuyuruhku segera pergi dari sini, apa dia mengetahui sesuatu?" gumam Ny. im lagi
"Aku harus mencarinya" kata Ny. Im lalu ia berjalan menuju kamarnya.
Sedangkan Jin baru saja kembali dari ruangan khusus dengan badan yang penuh lebam.
"Oppa" ujar JiU menghampirinya.
"Oppa gwenchana?" tanya sang adik khawatir.
"Gwenchana Jiu-yaa" jawab Jin tersenyum.
*****
Yoona masih merenung di depan halaman panti, ia masih sedih akan kejadian kemarin. Baekhyun melihat Yoona yang sedang merenung, ia menghampirinya.
"Hai" sapa Baekhyun dan duduk di sebelahnya.
"Hai Ben" balas Yoona.
"Apa kau masih sedih?" tanya Baekhyun.
"Hmm ya begitulah" balas Yoona.
"Sudah lupakan saja, kau harus terbiasa dengan ruangan itu sekarang" ujar Baekhyun.
"Yang penting kita jangan sampai melakukan kesalahan yang di ketahui pihak panti, agar kita tidak di hukum" lanjut Baekhyun.
"Aku tak mempersalahkan hal itu, aku hanya merasa bersalah pada Jin oppa. Dia menerima hukuman yang lebih berat dariku" kata Yoona sedih.
"Sudah tak usah sedih lagi, aku dengar Jin sudah keluar tadi. Mau menghampirinya?" tawar Baekhyun.
"Jinjaa? Mari kita ke kamar" kata Yoona.
"Ne kajja"
Lalu mereka berdua menuju kamar mereka, di tempat tidurnya Jiu sedang mengobati luka-luka Kakaknya.
"Jin oppa maafkan aku. Ini semua karna aku" kata Yoona menampilkan wajah sedihnya.
"Tidak Yoona. Ini salah kita, hanya saja aku sedang sial jadi mendapat hukuman yang lebih berat" ujar Jin tersenyum.
"Sekali lagi aku minta maaf" tutur Yoona
"Sudah tak apa. Lukaku juga besok sudah sembuh" kata Jin tersenyum lagi.
*****
Ny. Im sudah berada di kamarnya, ia tampak gelisah menunggu nenek Park. Sekitar 15 menit kemudian datanglah Nenek Park. Ny. Im memandangi nenek park, jujur ia masih ragu apakah nenek park waras atau tidak, namun ia merasa Nenek Park mengetahui sesuatu tentang panti ini. Ia harus segera menanyainya selagi di kamar hanya ada mereka berdua.
"Halmeoni, kau pasti tau sesuatu tentang panti ini kan?!" ujar Ny. Im tiba-tiba.
"Kau pasti mengetahui semuanya kan?!" Ujar Ny. Im lagi.