"Selamat malam om" sapa Aldebateuw
"Malam Nak Al ayo sini duduk" ujar pak Surya ramah
"Sebentar, kau bisa masuk? Siapa yang membukakan pintu nya?" Sergah Reyna
"Ibu tadi yang membukakan nya, galak amat si Rey" sahut ibunya dari belakang Aldebateuw
Reyna hanya mendengus kesal
"Aku akan ke kamar dulu, mau tidur" kata ReynaIa hendak bangun dan berjalan tapi naas nya kaki nya tersandung dimeja yang menggangu keseimbangan tubuhnya alhasil dia jatuh dan untung Al sigap menangkap nya
"Hati-hati" seru Aldebateuw
"Al lepas ihhh" risih Reyna
Pak Surya tertawa melihatnya
"Duduk sini ayah mau bicara" kata pak Surya
Reyna memutar bola matanya tanda jengah dan ia kembali duduk
"Alangkah lebih sopan nya jika kau memanggilnya dengan sebutan kakak Rey, kalian beda usia lima tahun" ujar pak Surya
Reyna menunjukkan ekspresi tidak suka nya dan Aldebateuw tertawa dalam hati nya melihat ekspresi kesal Reyna
"Baru kali ini ada gadis yang menatap ku horor" bathin nya
Maxs tertawa kecil
"Reyna kau bisa memanggilku dengan sebutan mas, aku lebih menyukainya" ujar Aldebateuw"What? Mas? Mas Al gitu? iuhhh menyebalkan sekali" bathin Reyna kesal
"Ya itu bagus, jadi Rey kau memanggilnya mas Al, agar kalian lebih akrab" sahut pak Surya
"Yayaya terserah ayah, aku mau keatas" seru Reyna
"Rey mau kemana, ini ibu bawakan kue dari Rendi tadi" seru ibu Elsa yang baru keluar dari dapur
Seketika bokong Reyna tidak jadi bangun dan mata nya berbinar mendengar nama Rendi
Ibunya membawakan dua piring kue kering pemberian Rendi tadi dan diiringi bik Yem pembantu rumah mereka yang membawa teh
"Dari Rendi? Apa dia mengatakan sesuatu Bu?" Reyna mencomot kue itu dan memakannya
"Ya dia bilang ini buatan ibunya"
"Eum enak sekali" seru Reyna memakan kue nya
"Kau juga makan ya Nak Al" tawar ibunya
Tanpa aba-aba Al mengambil satu kue nya dan memakannya
"Ya kau benar Rey, enak." Kata Al"Yang benar saja, kue pemberian pacar ku dimakan nya" bathin Reyna
Ia menatap Al yang tidak tau malu itu"Oh ya om aku mau minta izin mau ngajak Reyna keluar sebentar, ya untuk ngobrol-ngobrol sedikit biar kita saling kenal lebih dalam lagi" ujar Al
"Oh tentu nak Al, Reyna akan bersiap-siap dulu ya" seru pak Surya kepada Al
"Dan Rey sana bersiap-siap lah" sambungnya menatap Reyna"Yang benar saja? Ayah tidak bertanya dulu pada ku, apa aku bersedia atau tidak" kata Reyna memajukan bibirnya
Pak Surya terkekeh, dia menatap ibu Elsa
"Istriku ayo temani putriku berdandan""Ya tentu, ayo Rey"
Ibu Elsa mengajak Reyna naik keatas dan membantunya bersiap
"Putri ku memang sedikit cerewet, tapi dia sangat baik nak" kata pak Surya pada Al
"Iya om"
15 menit kemudian
Reyna turun dengan sebuah dress tidak berlengan dan panjangnya selutut, berwarna pink salem lalu rambutnya ia biarkan menjuntai dengan sebuah jepit kecil, dan memakai sebuah kalung berlian kecil dan jam tangan berwarna rose gold merek Gucci
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Dan Aku Selamanya
Romancebagaimana rasanya hidup dengan seorang pembunuh, seorang pria yang penuh rahasia tapi dia memperlakukan ku seperti seorang ratu? Apa aku harus takut, khawatir atau aku harus mencintainya? seseorang pernah mengatakan_ cinta akan tumbuh setelah menika...